Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
A. Identitas Sekolah
Sekolah : SMK-YPSEI
Palangkaraya
Mata
Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester : X/II
Pertemuan : Kedua
Alokasi
Waktu : 2 x 45 menit
B. Standar Kompetensi
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat
Semenjana
C. Kompetensi Dasar
1.8 Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar
dan wajar
D. Indikator
No.
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
|
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
|
1.
|
Membedakan penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam berbicara dengan
memerhatikan
intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda
|
a.
Mandiri
b.
bersahabat
c.
Demokratis
d.
Tanggung
Jawab
e.
Komunikatif
f.
Jujur
|
Kepemimpinan
|
2.
|
Memainkan dialog dalam drama dengan menggunakan tekanan, nada dan
intonasi secara jelas dan tepat.
|
E. Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat membedakan penggunaan
pola tekanan kata dan kalimat dalam berbicara dengan memerhatikan intonasi, tekanan,
nada, irama, dan jeda.
2.
Siswa dapat membaca naskah drama
dengan menggunakan tekanan, dan intonasi secara jelas dan tepat.
F. Materi Pembelajaran
1. Penggunaan kalimat secara lisan dituntut
kejelasan dan kelancaran. Jelas dalam pengucapan dan lancar dalam
penyampaian. Untuk membuat kalimat menjadi jelas dan lancar
sehingga dapat dipahami dengan baik oleh pendengar, perlu dicermati
cara pengucapan kalimat berdasarkan tekanan, intonasi, nada, irama, dan jeda yang tepat.
Tekanan berhubungan dengan keras
lembutnya ucapan. Biasanya diguna-kan untuk menunjukkan bagian kalimat yang
ditonjolkan atau dipentingkan. Pengucapannya dapat didukung oleh ekspresi atau
mimik wajah yang serius.
Perhatikan contoh di bawah ini
- Dia telah pergi ke luar negeri
kemarin.
(yang dipentingkan adalah aspek waktu kemarin bukan sekarang
atau besok)
- Dia telah pergi ke luar negeri
kemarin.
(yang dipentingkan adalah aspek tempat ke luar negeri, bukan ke
tempat yang lain)
- Dia telah pergi ke luar negeri
kemarin.
(yang dipentingkan adalah aspek predikat, yaitu telah pergi bukan
baru tiba atau pulang)
- Dia telah pergi ke luar negeri
kemarin.
(yang pentingkan adalah aspek pelaku, yaitu dia bukan saya atau
Anda)
Intonasi berkaitan dengan
naik-turunnya pengucapan kalimat. Intonasi ditandai dengan lambang titinada 1,
2, 3, dan 4. Angka 1 menunjukkan titin ada terendah dan angka 4 menunjukkan
titinada tertinggi. Satu kalimat dapat diungkapkan dalam beberapa maksud sesuai
dengan intonasi pengucapannya.
Contoh :
- Pulang. (memberi tahu, intonasi
datar)
misalnya jawaban atas pertanyaan kemana dia?
- Pulang? (bertanya, intonasi menaik
di suku akhir)
- Pulang! (perintah, intonasi menaik
dan panjang)
Penggunaan irama berkaitan dengan panjang pendeknya pengucapan. Irama berhubungan dengan
tempo bicara. Tempo bicara juga dapat ditentukan oleh suasana hati pembicara. Tempo bicara
yang cepat sering menandakan suasana hati yang riang atau serius namun dapat
juga suasana marah. Tempo diperlambat saat menegaskan suatu hal yang dianggap penting,
sedangkan tempo pengucapan yang pendek atau terpatah-patah mengesankan suasana
panik atau gugup. Pengucapan dengan irama akhir yang panjang biasanya digunakan
untuk kalimat interjeksi atau seruan seperti memanggil, takjub, keheranan, atau kesakitan termasuk juga
ucapan pertanyaan dengan nada kaget atau tidak yakin.
Di samping tekanan, intonasi, nada, dan irama, unsur suprasegmental yang
perlu diperhatikan dalam berbicara khususnya pengucapan kalimat ialah jeda atau
penghentian. Jeda berfungsi menandakan batasan kalimat. Dalam tulisan, jeda
ditandai dengan spasi atau tanda baca titik (.), koma (,), garis miring (/),
atau tanda pagar (#). Jeda juga dapat digunakan untuk membuat sebuah kalimat
panjang menjadi dua kalimat pendek tanpa mengubah pengertian.
Contoh :
-
Perampokan serta pembunuhan terjadi di rumah
seorang pengusaha karpet yang membuat gempar penduduk sekitarnya.
- Perampokan serta pembunuhan terjadi di
rumah seorang pengusaha karpet. Kejadian itu membuat gempar penduduk
sekitarnya.
Dalam
bahasa lisan, aspek yang menjadi unsur gramatikal cenderung tersirat. Faktor
pendukung yang digunakan adalah pola tekanan, intonasi, nada, irama, dan jeda
selain ekspresi dan gerakan. Penggunaan tekanan, intonasi, nada, irama, dan
jeda yang tepat membuat kalimat yang diucapkan mudah dipahami serta terhindar
dari kesalahpahaman atau salah nalar. Pengucapan kalimat dengan tekanan,
intonasi, nada, dan irama serta jedayang tepat sesuai maksud yang ingin
diungkapkan membuat kalimat menjadi jelas, lancar, bernalar, dan wajar.
2. Penggunaan
Tekanan, Intonasi, Nada dan Irama
.
Demikian dengan dialog drama, pengucapan kalimat selalu didukung oleh tekanan,
intonasi, nada dan irama yang tepat selain ekspresi dan gerakan sehingga dialog
hidup dan di pahami oleh penontonnya. Berikut contoh dialog dalam drama.
Aleks :
“Ini jadi...”
Irna :
“Diam. Dawud bilang apa? Masak nggak dengar bahwa Da....”
Dawud :
“Diam Irna, kalau terus-menerus begitu, berkeringat
tanpa guna. Padahal....”
Aleks :
“Kau juga ngomong melulu. Nggak konsekuen, itu
namanya Absurd. Buat larangan dilanggar sendiri. Huh.
Dasar....”
Irna :
“Kaumulai lagi. Komentar itu secukupnya. Tidak ngelan-
tur ke sana ke sini...”
Aleks :
“Diam, Irna, diaaam!”
Dawud :
“Kau juga diam dulu, jangan menyuruh melulu, nggak
memberi contoh....”
Irna :
“Kau sendiri mesti diam dulu, baru yang lain ,Wud.”
G. Metode Pembelajaran
Role
Playing
H. Strategi pembelajaran
Tatap
Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
a.
Siswa mampu membedakan
penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam berbicara dengan memperhatikan
intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda.
b.
Siswa mampu melakonkan sebuah
drama dengan memperhatikan intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda.
|
a.
Mendengarkan materi yang
disampaikan dengan memperhatikan perbedaan antara intonasi, tekanan, nada, irama,
dan jeda.
b.
Melakonkan sebuah drama yang dengan
memperhatikan tekanan, nada dan intonasi secara jelas dan tepat.
|
a.
Siswa mampu membedakan
penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam berbicara dengan memperhatikan
intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda.
b.
Siswa mampu melakonkan sebuah
drama yang dengan memperhatikan tekanan, nada dan intonasi secara jelas dan
tepat.
|
I.
Langkah-langkah
Pembelajaran
No.
|
Langkah-langkah
Pembelajaran
|
Alokasi
Waktu
|
Nilai
Budaya dan Karakter Bangsa
|
1.
|
Kegiatan
Awal
a.
Guru melakukan presensi dan apersepsi.
b.
Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan
Pembelajaran.
c.
Guru memotivasi siswa tentang pentingnya pembelajaran
membedakan penggunaan pola tekanan kata dan kalimat
dalam berbicara dengan memerhatikan intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda.
|
15 menit
|
Bersahabat/ komunikatif,
mandiri
|
2.
|
Kegiatan
Inti
I. Eksplorasi
II. Elaborasi
III.
Konfirmasi
a.
Guru dan murid
melakukan tanya jawab
b.
Guru menjelaskan kembali hal-hal yang
belum dimengerti.
|
60 menit
|
Tanggung jawab
Percaya diri
Jurur
Demokratis
|
3.
|
Kegiatan
Akhir
a.
Guru memberikan evaluasi
b.
Guru bersama siswa menyimpulkan meteri
pembelajaran
c.
Guru menutup pembelajaran
|
15 menit
|
Bersahabat/ komunikatif
|
J. Sumber Alat dan Bahan
Belajar
Sumber Belajar : Buku sekolah
elektronik, Buku Panduan Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMK Kelas X Semester I dan II, Pratama Pustaka dan
Modul Buku Pintar Bahasa Indonesia
Alat dan Bahan : laptop, LCD, Lembar
Penilaian, Naskah Drama
K. Penilaian
Jenis
Tagihan : Tugas individu
Bentuk
Instrumen : Uraian bebas
KKM : 75
Contoh insrumen
1.
Apa saja yang perlu
dicermati dalam pengucapan kaliamt? Sebutkan dan jelaskan masing-masing
hubungannya ?
2.
Berilah penilaian
kepada penampilan kelompok sesuai dengan lembar kerja penilaian?
Pedoman
Penskoran
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
a.
Siswa dapat menjelaskan
hubungan intonasi dalam pengucapan kalimat?
b.
Siswa dapat menjelaskan
hubungan tekanan dalam pengucapan
kalimat?
c.
Siswa dapat menjelaskan
hubungan nada dalam pengucapan kalimat?
d.
Siswa dapat menjelaskan
hubungan irama dalam pengucapan
kalimat?
e.
Siswa dapat menjelaskan
hubungan jeda dalam pengucapan kalimat?
f.
Siswa tidak dapat menjelaskan
hubungan dalam pengucapan kalimat?
|
50
40
30
20
10
0
|
2.
|
a.
Siswa dapat berdialog dengan
intonasi, tekanan, nada, irama dan jeda dengan baik
b.
Siswa dapat berdialog dengan
intonasi, tekanan, nada, irama dan jeda dengan cukup baik
c.
Siswa dapat berdialog dengan
intonasi, tekanan, nada, irama dan jeda dengan kurang baik
d.
Siswa tidak dapat berdialog
dengan intonasi, tekanan, nada, irama dan jeda dengan baik
|
30
20
10
0
|
Jumlah
|
80
|
Kunci Jawaban
1. Jawab:
a) Tekanan
berhubungan dengan keras lembutnya ucapan. Biasanya diguna-kan untuk
menunjukkan bagian kalimat yang ditonjolkan atau dipentingkan.
b) Intonasi berkaitan dengan naik-turunnya
pengucapan kalimat. Intonasi ditandai dengan lambang titinada 1, 2, 3, dan 4. Angka
1 menunjukkan titin ada terendah dan angka 4 menunjukkan titinada tertinggi.
c) Penggunaan irama berkaitan dengan panjang
pendeknya pengucapan. Irama berhubungan dengan tempo bicara. Tempo bicara juga
dapat ditentukan oleh suasana hati
pembicara. Tempo bicara yang cepat sering menandakan suasana hati yang riang
atau serius namun dapat juga suasana marah.
d) Nada berhubungan dengan tinggi rendahnya
suara dalam pengucapan
e) Jeda berhubungan dengan penanda dalam
kalimat yang ditandai dengan spasi atau tanda baca titik (.), koma (,), garis
miring (/), atau tanda pagar (#).
2.
Tekanan, Intonasi, Nada, dan Irama (Lembar
Penilaian)
Rentang skor :1-100
Skor
Maksimal : 80
Soal
1 : 50
Soal
2 : 30
Skor Perolehan
Nilai
Akhir = x 100
Skor Maksimal (80)
Palangkaraya, Januari 2013
Praktikan,
Eka Rahmady Hardianto
AAB
109083
Dosen
Pembimbing, Guru
Pamong,
Idalaila, M. Pd. Novianti Leonara, S.Pd
NIP 19780914
200212 2 002 NIP
19850805 201101 2 024
Mengetahui:
Kepala Sekolah,
Dra. Rantian
NIP 19660323
199501 2 001