Menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun
bahasa baku lisan.
Ciri – cirri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut :
1.Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola
kalimat yang baku: acara itu sedang kami
ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget;
uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam
bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus
mengikuti aturan ini.
4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada
lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku
adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa
daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta
/kalaw/ dan bukan /kalo/.
5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan
bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan
komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar
atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.
Sumber:
http://ivanlanin.wordpress.com/2010/03/15/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/
Contoh
menggunakan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar
Oleh pryger
Contoh Menggunakan Bahasa Indonesia
Secara Baik dan Benar
- Bagaimana menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar
Untuk memahami bagaimana menggunakan
bahasa indomesia dengan baik dan benar, terlebih dahulu saya akan memberikan
sedikit penjelasan. “Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan
sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan
sasaran atau tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah
bahasa yang baik dan benar. Pernyataan “bahasa Indonesia yang baik dan benar”
mengacu pada ragam bahasa yang dimana memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran. Bahasa yang diucapkan biasanya adalah dalam bentuk bahasa yang baku.
Menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya
yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada
situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau
prioritas utama dalam berbahasa. Seperti sudah saya jelaskan tadi, penggunaan
bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Masalah yang harus dihindari
dalam pemakaian bahasa baku antara lain adalah disebabkan oleh adanya gejala
bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul
yang tanpa kita sadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal seperti ini
mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak sesuai dan tidak baik.
Contoh nyata dalam pertanyaan
sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku:
- Apakah kamu sedang mengerjakan
tugas rumah saat ini?
- Apa yang kamu kerjakan tadi di
sekolah?
- Contoh ketika dalam dialog
antara seorang Orangtua dengan anaknya.
- Orangtua
: Gerald! Apa yang sedang kamu lakukan?
- Gerald
: Saya sedang bermain game. Ada apa, bu?
- Orangtua
: Apakah kamu tidak belajar untuk ujian besok?
- Gerald
: Ya, akan saya lakukan setelah saya selesai bermain game, bu.
Kata-kata diatas adalah kata yang
sesuai untuk digunakan dalam lingkungan sosial
Contoh lain yang saya kutip adalah
pada Pembukaan Undang-Undang Dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan
bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perkeadilan.
Dari beberapa kalimat didalam
undang-undang dasar tersebut menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan
adalah bahasa yang sangat baku, dan itu merupakan pemakaian bahasa secara baik
dan benar.
Contoh lain, seperti kegiatan
sosialisasi yang dilakukan antara masyarakat. Contohnya, pemakaian ragam baku
akan menimbulkan keheranan, keraguan atau kecurigaan. Ini akan terlihat sangat
aneh bila dalam komunikasi kita dalam bersosialisasi dengan orang lain, kita
menggunakan bahasa baku seperti ini.
(1) Berapakah Bapak mau
menjual harga game ini?
(2) Apakah sayur ini
masih segar, berapa harganya bu, untuk sayuran ini?
Contoh di atas merupakan contoh
bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena
tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti
di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
(3) Jual berapa pak?
Game ini?
(4) Masih segar, bu?
Berapa harganya?
Contoh perbedaan antara bahasa
indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Gaul (informal)
|
Aku, Saya
|
Gue
|
Kamu
|
Elo
|
Di masa depan
|
kapan-kapan
|
Apakah benar?
|
Emangnya bener?
|
Tidak
|
Gak
|
Tidak Peduli
|
Emang gue pikirin!
|
Dari contoh diatas yang didapat
adalah perbedaan penggunaan bahasa antara bahasa yang baku dan non baku, dan
dapat terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisan bahasa tersebut.
Bahasa indonesia yang baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami dan
dimengerti, bentuk bahasa baku yang sah dibuat agar secara luas
masyarakat indonesia dapat berkomunikasi menggunakan bahasa nasional.
Contoh nyata, pada kutipan teks
“SumpahPemuda” adalah sebagai berikut :
“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”,
demikianlah bunyi dari alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh
para pemuda yang kemudian menjadi salah satu factor penting pendiri bangsa dan
negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa
yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia, khusus
nya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia sudah sepatutnya menjunjung
tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu berterima
kasih lah kita terhadap “BAHASA”, karena bahasa juga merupakan faktor penting
didalam konteks sumpah pemuda, oleh karena bahasa merupakan sesuatu hal yang
bersifat universal, sehingga pemakainya menjadi mudah dan tepat pada saat
seperti diatas. Dan penerimaannya juga baik, karena adanya pemakaian kata-kata yang
baik dan benar.
Contoh lain adalah paragraph dibawah
ini, merupakan sebagian dari gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan EYD dan
menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah dan bukan kata popular dan bersifat
objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat dan tepat.
Dalam paradigma profesionalisme
sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata
berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus
bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini
sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal
tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli
terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata
seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang
kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan
langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil
wajar, segar, dan enak dibaca
Dan yang menjadi kesimpulan adalah
bahwa yang bisa kita pelajari dari semua ini adalah Bahasa merupakan sebuah
suatu karunia yang diberikan Tuhan pada manusia agar manusia bisa memahami dan
mengerti satu sama lain, menjadikannya sebagai alat komunikasi yang dasar dan
sentral dan disamping itu bisa menjadi kekuatan tersembunyi dalam mempersatukan
suatu hal dalam penggunaannya, dan ada baiknya jika dalam penggunaannya, kita
memakai bahasa yang baik dan benar, sehingga bahasa yang kita sampaikan
terlihat sesuai .
Beberapa sumber referensi:
vhi3y4.wordpress.com
wikipedia.org
Tugas Contoh fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi
Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi sebenarnya Telah dibahas oleh pakar /
ahli di bidangnya ,
saya mencari dan menganalisa dari buku dan internet.
1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin
ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan
dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang
dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan
bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
2. Aspek Bahasa
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik
badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda
yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap
oleh panca indra.
Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan
barang atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang
merangsang alat pendengar kita (=yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan
arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi
atau tanggapan dari orang lain).
Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau
manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa
suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah
seekor hewan dengan ciri-ciri
3. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat
yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa
tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga
tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara
lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil
menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak
teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan
menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat
dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud
tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau
mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan
bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat
luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk
kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang
berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk
kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus
mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.
- bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
- Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau
dipahami.
- Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu
agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau
lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
• Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud
kita.
• Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan,
dan ketahui kepada orang lain.
• Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah
dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang
sejaman kita.
• Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan
tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat
ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi
memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga
kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam
bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang
atau tempat.
• Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata
bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi,
dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang
dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam
berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan
bicara / target komunikasi.
• Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa
komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain.
Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak
tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya
di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan
dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang
dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa
asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No
Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk
“keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi
bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak
bahasa.
Contohnya :
Misalnya berupa :
- Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat
bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
- bunyi tong-tong memberi tanda bahaya
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- alarm untuk tanda segera berkumpul
- bedug untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi
pengguna toilet.
- gambar peta yang menunjukkan jalan
- suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya
- adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam) dsb.
• contoh dalam kehidupan sehari hari
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat
sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang
bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik
antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih
mengerti tanda waktu pergantian tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan
pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.
kesimpulan : Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi
sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa,
kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal
usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi
cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
Contoh Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Sejak kecil, kita sudah mempelajari bahasa secara sendiri, tanpa ada yan
mengajari. Kita bisa belajar sedikit demi sedikit. Bahasa yang dituliskan
ataupun yang dilafalkan pasti memiliki makna. Melalui bahasa kita dapat
menuangkan ide atau gagasan yang kita pikirkan.Bahasa merupakan dasar segala
kegiatan yang kita lakukan.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar
tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan
pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar
komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim
bahasa harus harus menguasai bahasanya.
1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin
ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan
dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
2. Ciri Bahasa
Ciri-ciri dari bahasa adalah:
a. Sistematik.
b. Arbiter.
c. Vokal.
d. Bermakna.
e. Komunikatif.
f. Ada di masyarakat.
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum
dan secara khusus
A. Fungsi bahasa secara umum
- Sebagai alat untuk berkespresi
Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang
tersirat di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat memaklimkan
keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan menuangkan
segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan
si pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri.
Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
(1) Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita;
(2) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
- Sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan
dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan
akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila
ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki
tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan
gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat
orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain.
Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran
kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi
perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan
dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga
mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena
itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya,
kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu,
namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan
kata lain, kata besar atau luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat
lebih umum. Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa
kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa
tradisional.
Contohnya : Kata griya, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah
atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih
komunikatif karena bersifat lebih umum
1. Jelaskan dengan contoh
“Menggunakan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar”..!!
Pengertian
Menurut Anton M. Moeliono (dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, 1980),
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam
bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang disamping itu mengikuti kaidah
bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebaliknya,
mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran.
Contoh
Tahukan Wikimuers bahwa kata cabe itu tidak baku dan yang baku adalah kata
cabai? Dan cape itu kata bakunya adalah capai, sebuah kata yang sangat
jarang digunakan oleh para penulis warta di Wikimu, dan ini berarti sebuah
pekerjaan berat bagi administrator Wikimu untuk mengecek dan membetulkan semua
kata-kata yang tidak baku, namun sering digunakan.
Begitu juga kata admin, sebetulnya kata bakunya adalah administrator seperti
yang digunakan pada kalimat tersebut di atas. Banyak lagi contoh lainya,
seperti riil yang kata bakunya real, analisa yang kata bakunya analisis, budget
yang kata bakunya bujet, dan kata tapi yang sering dipergunakan oleh kita kata
bakunya adalah tetapi.
Kesalahan tata bahasa yang sering terjadi adalah pemenuhan ketentuan gramatikal
dalam penulisan kalimat. Sebagai contoh adalah kalimat: buku yang saya
pinjam seharusnya buku yang dipinjam oleh saya.
2. Berikan contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi…!!!
Bahasa yang baik dan benar itu memiliki empat fungi :
(1) fungsi pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi
batas-batas kedaerahan;
(2) fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan
dengan bangsa lain;
(3) fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar; dan
(4) fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya
pemakaian bahasa.
Keempat fungsi bahasa yang baik dan benar itu bertalian erat dengan tiga
macam batin penutur bahasa sebagai berikut :
(1) fungsinya sebagai pemersatu dan sebagai penanda kepribadian bangsa
membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa itu;
(2) fungsinya pembawa kewibawaan berkaitan dengan sikap kebangsaan orang karena
mampu beragam bahasa itu; dan
(3) fungsi sebagai kerangka acuan berhubungan dengan kesadaran orang akan
adanya aturan yang baku layak diatuhi agar ia jangan terkena sanksi sosial.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan, berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi norma baik dan
benar bahasa Indonesia. Norma yang dimaksud adalah “ketentuan” bahasa
Indonesia, misalnya tata bahasa, ejaan, kalimat, dsb.
Contoh fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa . media massa cetak dan
elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa
Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa
Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah , bahasa Indonesia
berperanana sangat penting. Beberapa kosakata bahasa Indonesia ternyata dapat
memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah tidak memiliki kata
untuk sebuah konsep.
Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai.
Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis
bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia
internasional.
Januari 2, 2010 oleh dinnygiar
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme
pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat
yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata
lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat
harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan
inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara
terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat
sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat
inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang,
berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada
di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara
30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila
kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan
biaya produksi.
Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya
permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga.
Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya
permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap
faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat.
Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu
perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.
Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya
biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang
dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu
kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan
gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Penggolongan
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang
berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi
berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran
belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang
berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar
negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor.
Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau
adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga.
Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang
tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation).
Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka
inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation).
Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat
harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang
lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak
terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
- Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
- Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
- Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
- Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Januari 2, 2010 oleh dinnygiar
Menurut saya koperasi di Indonesia
dapat memberikan kontribusi yang sangat baik bagi perekonomian Indonesia.
Karena koperasi sangat diperlukan bagi rakyat kelas menengah ke bawah.
Koperasi dapat berkembang lebih baik jika di dukung oleh elemen seperti rakyat
sebagai konsumen, pemerintah sebagai penyelenggara, dan manajemen yang baik
dari koperasi itu sendiri.
Masyarakat dapat bertindak sebagai prdusen karena dapat menghasilkan kebutuhan
sehari-hari. Seperti hasil tani dan hasil industri.
pemerintah sebagaipenyelenggara da mengawasi jalannya koperasi agar dapat
membantu jalan nya perekonomian di Indonesia.
Sedangkan dari managemen koperasi sendiri adalah bagaimana cara mengelola
koperasi itu sendiri. Terlebih jika semua pihak yang terlibat jujur dan
mengikuti aturan yang berlaku.
November 19, 2009 oleh dinnygiar
Saat ini koperasi seperti tidak lagi
dihiraukan oleh masyarakat. Padahal koperasi sangat berperan dalam perekonomian
Indonesia terutama bagi masyarakat menengah ke bawah koperasi sangat menunjang
kehidupan perekonomian mereka.
tidak hanya itu, koperasi merupakan sokoguru bagi perekonomian bangsa
Indonesia. Peran Koperasi antara lain adalah
1. membangun dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat.
Membangun kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh rakyat dengan cara melakukan
kegiatan ekonomi agar dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
2. memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat.
selain itu, koperasi juga membantu para rakyat untuk meningkatkan kesejahteran
dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. memperkokoh perekonomian masyarakat dan menopang perekonomian nasional dan
koperasi sebagai soko guru nya.
Di samping itu koperasi juga dapat menjaga kestabilan perekonomian bangsa
dengan koperasi sebagai soko gurunya. misal nya dengan cara melakukan simpan
pinjam, hibah, jual beli hasil industri atau pangan yang mereka hasilkan.
4. mewujudkan dan mengembangkan koperasi sebagai usaha bersama dengan azas
kekeluargaan.
MENGGUNAKAN KALIMAT YANG BAIK, TEPAT, DAN SANTUN
contoh untuk kalimat baik tetapi tidak benar
Jika dalam berkomunikasi kita sering temui kalimat
yang ditulis atau
diucapkan tidak terlalu mengindahkan tata bahasa
atau gramatikal. Artinya,
kemungkinan dalam penyusunan kalimat banyak terjadi
kesalahan atau
kurang cermat, namun dapat dipahami karena memang
sudah terbiasa
didengar atau diucapkan. Namun, tetap saja
ketidakcermatan penyusunan
kalimat tidak menjamin terjadinya komunikasi yang
efektif. Oleh sebab itu,
kita harus memahami kriteria kalimat yang kurang
cermat.
nih gini contohnya :
1. Berapa nih,Bu, bayemnya?
2. Ke pasar tanah abang,Bang, berapa?
3. Selanjutnya saya akan berikan kekurangannya
setelah pekerjaan selesai.
4. Bagi siswa yang mengisi acara pensi harap segera
menghubungi panitia.
5. Remaja harus mengetahui akan bahaya narkoba.
Kalimat benar tetapi tidak baik (kebalikannya)
contoh kalimat :
1. Pada jadwal diatas menunjukkan kereta eksekutif
ArgoLawu berangkat pada pukul 17.00 dari Gambir.
2. Bagi yang menitip sepeda motor harus dikunci.
3. Yang punya HP harus dimatikan.
4. Ini adalah daerah bebas parkir.
5. Saya melihat kelakuan anak itu itu bingung.
Kalimat yang baik dan benar
contoh kalimat :
1. Disini tempat pendaftaran kursus paket C bagi
pelajar SMA.
2. Saya bingung melihat kelakuan anak itu.
3. Jadwal di atas menunjukkan kereta api eksekutif
Argo Lawu berangkat pada pukul 17.00 dari stasiun gambir.
4. Yang memiliki HP agar mematikan HP-nya.
5. Berapakah Ibu mau menjual bayam ini?