07 Maret 2011

Retorika


A.    Kepribadian Pembicara
1)      Apa yang kamu ketahui dengan kepribadian pembicaraan dan jelaskan faktor-faktor yang membentuk kepribadian seseorang pembicara yang baik?
Jawab :
Kepribadian pembicara adalah unsur penting yang menentukan efektivitas komunikasi retoris. Dibawah ini di jelaskan faktor-faktor  yang turut membentuk kepribadian seseorang pembicara yang baik
a.       Seorang pembicara hendaknya memiliki dasar pendidikan yang cukup dan pengetahuan umum yang luas
b.      Ia memiliki rasa percaya diri dan kepastian
c.       Ia menyesuaikan cara berpakaian dengan tempat dan tingkat serta karakter pertemuan
d.      Ia jujur dan ikhlas dalam tutur kata dan tingkat laku
e.       Ia bersemangat dan mampu member semangat
2)      Sebutkan beberapa patokan untuk membina kepribadiaan seseorang
Jawab :
a.       Publik tidak akan memberikan kepercayaan kepada seseorang pembicara secara Cuma-Cuma. Dia sendiri harus memperolehnya lewat usaha yang keras.
b.      Rasa pasti seorang pembicara memberikan juga rasa pasti waktu penampilannya
c.       Tampillah secara meyakinkan, bukalah mulutmu, bicaralah dan berhentilah dengan segera.
d.      Siapa yang tergelincir karena tidak dapat menghancurkan dirinya sendiri

B.     Pembicara, Tempat dan Ruangan
1)      Mengapa tempat berpidato perlu ditinjau terlebih dahulu?
Jawab :
Karena situasi sekitar dan atmosfir adalah dua hal yang penting bagi pembicara, sebab, tempat berpidato harus sesuai dan nyaman untuk membuat rasa senang dengan sekitar, dan memberi rasa pasti dan ketenangan bagi pembicara nantinya
2)      Sebutkan 7 ketentuan yang perlu diperhatikan supaya bisa berhasil dalam membawakan pidato didalam ruangan besar?
Jawab :
a.       Sesuai diri dan suara anda dengan pendengar yang berdiri jauh
b.      Bicara dengan tempo yang lambat
c.       Perhatikan komponen-komponen tujuan
d.      Pengeras suara harus cukup baik
e.       Resonansi yang lebih besar
f.       Mengucapkan dengan jelas cukup kata terakhir juga bunyi dobel
g.      Bunyi segan diperkeras dan memperluas bunyi vokal

C.     Tujuan Pidato dan Analisis Pendengar
1)      Sebutkan 4 bidang analisis yang anda ketahui
Jawab :
1.      Harapan dan tujuan dari orang yang memberikan tugas untuk berpidato atau ceramah
2.      Harapan penceramah dan tujuan yang mau dicapainya
3.      Harapan dan keinginan / kebutuhan para pendengar sendiri
4.      Organisasi pada umumnya dan tempat membawakan ceramah / pidato
2)      Mengapa menganalisis situasi – situasi dan kebutuhan pendengar sangat diperlukan?
Jawab :
Karena agar nantinya tidak terjadi kesalahan – kesalahan yang tidak perlu. Sebab keberhasilan akan dinilai pertama-tama oleh pendengar sendiri. Apakah ceramah yang disampaikan pembicara mengena dihati mereka.


D.    Rasa Takut dan Cemas Sebelum Berpidato
1.      Sebutkan beberapa alasan yang menyebabkan orang merasa takut sebelum tampil?
Jawab :
a.       Takut ditertawakan
b.      Takut kalau tidak bisa dimengerti
c.       Takut mendapat kritik
d.      Takut karena tidak menguasai tema
e.       Takut membuat kesalahan
f.       Takut bahwa ceramah tidak lancer
g.      Takut bahwa ungkapannya jelek dan tidak jelas
h.      Takut berhenti di tengah pembicaraan bahwa karena kehilangan jalan pikiran
2.      Bagaimana sebaiknya nasehat-nasehat yang kita berikan kepada seseorang yang merasa takut dan cemas dalam berpidato?
Jawab :
·         Mulai sekarang, pergunakanlah segala kesempatan, baik dalam percakapan pribadi maupun dalam diskusi kelompok untuk berbicara atau mengemukakan pendapat
·         Untuk mengatasi rasa takut dan cemas sebelum berbicara, berusahalah dalam 5 menit pertama untuk berbicara. Dengan cara ini anda akan melihat bahwa rasa takut dan cemaskan rasa berkurang
                        Satu, ketentuan dasarilah yang penting, persiapan harus teliti mungkin dan sebaik mungkin tidak boleh tergesa-gesa dan dikejar oleh waktu, lainnya adalah “janganlah anda terlalu memikirkan penampilan anda tetapi pikirkan apa yang mau anda sampaikan kepada pendengar anda.”
E.     Membawakan Pidato
1.      Sebutkan dan jelaskan 3 kemungkinan dalam membawakan pidato?
Jawab :
a.       Pidato yang terikat pada teks
Berdasarkan cara ini, pidato dibawakan dengan membaca teks yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Bentuk ini hamper setiap hari dialami dalam siaran televisi
b.      Pidato tanpa teks
Ada orang (guru, dosen atau pemimpin) yang berbicara tanpa teks tanpa persiapan. Cara ini tidak dapat dianjurkan untuk semua orang. Sebab hampir tidak ada orang yang selalu berada dalam keadaan siap batin untuk dapat berbicara baik di depan suatu publikum.
c.       Pidato yang berdasarkan skema
Ini adalah jalan tengah dari kedua kemungkinan di atas. Menurut bentuk ini, pembicara mempergunakan skema atau berdasarkan kata-kata penting dari pidato, yang dicatat pada secarik ke atas.
2.      Sebutkan berbagai teknik pause yang kamu ketahui?
Jawab :
a.       Pause untuk bernafas dan mengurangi ketegangan
b.      Pause untuk berpikir dan membuat kontrol
c.       Pause untuk menjebak atau member sugesti
d.      Pause drama tangis
e.       Pause untuk mempertinggi efektivitas
f.       Pause berdasarkan disiplin
g.      Pause karena kehilangan jalan pikiran

F.      Analisis Kesalahan – Kesalahan Seorang Pembicara
1)      Apa saja poin – poin yang kamu ketahui dalam kesalahan dalam pembicaraan?
Jawab :
Kesalahan dalam berbicara
·         Terlalu banyak mengulang
·         Tempo bicara yang terlalu cepat
·         Mengkopi kebiasaan pembicaraan lain
·         Teknik bicara yang buruk (suara, tekanan, ritme dan lain-lain
·         Suara yang mononton tidak ada tinggi rendah
·         Bicara tidak jelas (artikulasi tidak jelas, menelan suku kata)
·         Terlalu banyak bunyi antara yang mengganggu, sebagai tanda bahwa orang tidak menguasai bahan. Misalnya: eh, a, e..
·         Kurang terampil mengatasi kesulitan bila kehilangan jalan pikiran
·         Terlalu sering menegur atau menyinggung seorang wanita di dalam ruangan. Meskipun hanya dialah satu-satunya wanita yang hadir
·         Tekanan yang salah atau buruk pada kata-kata
·         Penggunaan dan penerapan kata-kata asing yang salah
2)      Sebutkan kesalahan-kesalahan yang dapat dilakukan oleh orang dalam mengucapkan suatu pidato di depan umum
Jawab :
a.       Kesalahan dalam mengolah pidato
b.      Kesalahan organisatoris
c.       Kesalahan dalam penampilan dan sikap
d.      Kesalahan dalam berbicara
e.       Kesalahan dalam hubungan dengan pendengar
f.       Kesalahan dalam hubungan dengan teks / manuskrip
g.      Kesalahan dalam membawakan pidato
h.      Kekurangan – kekurangan pribadi

G.    Nasehat Bagi Para Pembicara
1.      Mengapa nasehat perlu diberikan bagi para pembicara
Jawab :
Karena agar pembicara merasa yakin, bahwa apa yang akan disampaikan nantinya akan berhasil dan membuat audien atau pendengar memahami apa yang disampaikannya.
2.      Sebutkan 5 saja nasehat yang kamu ketahui?
Jawab :
a.       Hati-hati jangan memarahi seseorang atau menelanjanginya di depan umum. Hal ini akan sukar dilupakannya!
b.      Panggillah dan tegurlah setiap peserta dengan namanya. Kalau tidak dikenal, maka gunakanlah rumusan terhormat untuk orang ketiga
c.       Sampaikan dan hubungi seorang pemimpin kelompok. Tempatkan dia ke dalam kelompok yang berpihak dengan anda
d.      Pergunakanlah sebanyak dan sesering mungkin teknik bertanya
e.       Pujilah setiap sumbangan yang diberikan oleh setiap peserta, karena hal itu akan sangat menyenangkan hatinya.

puisi


Kehidupanku
Tak terasa aku melangkah begitu cepat
Tahun berganti tahun
Bulan berganti bulan
Hari berganti hari
Waktu berganti waktu
terus berjalan setiap detik waktu berputar

banyak hal yang telah aku lalui
aku berjalan dalam kehidupan yang penuh dangan
cobaan dan rintangan
tapi semua itu aku jalani dengan sabar dan tawakal
aku tau kelak nanti aku akan mengunduh kelejatan dalam hidup ini

kehidupan penuh dengan tujuan dan pilihan
aku harus siap untuk itu
mungkin pilihan itu salah dan benar
menguntungkan dan merugikan
bagi kita maupun bagi orang lain
tapi yakin dan percaya bahwa Allah akan menunjukkan jalan
yang terbaik untukku. Amin.....

                                                                           Karya : Eka Rahmady H

04 Maret 2011

makalah membahas tentang karangan


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat – Nyalah kami bisa menyusun makalah mata kuliah Menulis yang membahas tentang Pengembangan Karangan.
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam mempelajari tentang Pengembangan Karangan.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan agar dapat menjadikan lebih baik.


  Penulis,

Kelompok III

















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN


A.                  Latar Belakang …………………………………………………
1

B.                  Rumusan Masalah ……………………………………………..
1

C.                  Tujuan Penulisan ………………………………………………
1



BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Karangan …………………………………………..
2

B.      Penulisan Garis besar Karangan ………………………………
1.       Proses penyusunan garis besar ………………………………..
2.       Manfaat garis besar karangan  ………………………………..

2
2
3

C.      Penulisan karangan yang jelas ………………………………..
1.       Prose penyusunan karangan   ………………………
3
3

D.      Penggolongan Karangan …………………………………….
1.       Bentuk
2.       Ragam
3.       Jenis
4.       Rumpun
5.       Macam

4
BAB III
 PENUTUP
A.      KESIMPULAN ……………………………………………….
B.      SARAN ……………………………………………………….


6
6










BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Kegiatan menulis suatu karangan bentuk apa pun, dari karangan khayali, tulisan ilmiah, laporan perjalan sampai ulasan peristiwa, tidak hanya bermanfaat  melainkan juga sungguh mempesonakan dan menggairahkan bagi penulisnya. Kegiatan mengarang bukanlah suatu usaha yang gampang, kegiatan yang sederhana, dan kerja yang sebentar sehingga karenanya memerlukan motivasi yang tepat dan terus – menerus. Dorongan batin yang besar itu dapat dikembangkan oleh setiap peminat dengan mengetahui, memahami sampai menghayati berbagai nilai, arti penting, manfaat, dan bahkan pesona yang melekat pada kegiatan menulis
Salah satu kunci sukses dalam mengarang adalah kemampuan  memahami tentang pengembangan karangan agar mampu menciptakan kegiatan mengarang meliputi rangkaian perbuatan dari mengolah gagasan sampai menyusun kalimat, berbagai pengalaman dari pikiran yang cerah atau macet sampai perasaan yang gembira atau kesal, dan sebuah naskah yang bisa bagus atau jelek. Semua ini menimbulkan bermacam – macam nilai yang dapat memuaskan aneka kebutuhan seseorang.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apakah yang dimaksud dengan karangan?
2.      Apa yang dibicarakan dalam pengembangan karangan?
3.      Apa saja penggolongan karangan itu?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan di dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah Menulis yang di bimbing oleh Alifiah Nurachmana, M.Pd.
2.       Untuk mengetahui pengertian karangan.
3.       Untuk mengetahui hal – hal yang dibicarakan dalam pengembangan karangan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN KARANGAN
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Untuk dapat mengarang suatu tulisan perlu terlebih dahulu mengerti dan memahami beberapa pengertian yang menyangkut kegiatan itu :
1.       Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
2.       Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca.
3.       Pengarang adalah seseprang yang karena kegemarannya atau berdasarkan bidang kerjanya melakukan kegiatan mengarang.
4.       Karang-mengarang adalah kegiatan atau pekerjaan.

  1. PENULISAN GARIS BESAR KARANGAN
1.       Proses penyusunan garis besar
Setiap karangan mengandung ide dari pengarang . proses   mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topic aau pokok soal karangan yang memadai.
Ide induk  yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya juga dikembangkan. Setelah ide induk  dikembangkan, memilih salah satu di antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Tema adalah sesuatu segi, unsur, atau faktor dari topik yang akan dijadikan pusat pembicaraan. Jadi, pada topik itu ditentukan salah satu segi, unsur, atau faktornya yang akan dijadikan acara pembicaraan.
Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang diharapkannya. Pendapat atau pangkal tolak pengarang dapat lah disebut ide pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh karangan.
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok menjadi sebuah garis besar karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga outline adalah suatu rencana karangan yang menunjukan ide-ide (dari ide pokok sampai ide pendukung dan ide penegas) yang berhubungan satu sama lain secara tertib untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan utuh. 
Demikian, secara ringkas proses ide induk menjadi garis besar karangan menempuh enam langkah yang berikut :
a)      Mengembangbiakan ide induk.
b)      Memilih salah satu ide menjadi pokok soal yang akan ditulis.
c)       Membatasi topik dengan sesuatu segi/unsur/factor.
d)      Merumuskan topik berikut temanya dalam sebuah pernyataan.
e)      Mengurai rumusan ide pokok menjadi kerangka karangan.

2.       Manfaat Garis Besar Karangan
Mengenai pentingnya dan manfaat garis besar karangan, tanpa outline acapkali masalah dan uraian yang disuguhkan menjadi kabur, kurang jelas, banyak bahan yang terlupa, ada bagian yang sejajar tetapi di uaraikan tidak seimbang. Dari outline, tampak tubuh karangan secara keseluruhan. Outline merupakan maniatur karangan. Struktur dan sistematika terlihat  jelas dari  outline. Dengan outline dapat memperhatikan bagian-bagian atau detail-detail karangan secara utuh dan total.

  1. PENULISAN KARANGAN YANG JELAS
1.       Proses Penyusunan Karangan
Setiap karangan pada dasarnya adalah serangkaian ide seseorang yang telah ditata dan dituangkan menjadi sebuah garis besar. Penulisan suatu karangan tidak lain ialah mewujudkan garis besar itu manjadi rangkain alinea yang berkesinambungan dari alinea awal sampai alinea akhir secara tertib dalam kalimat-kalimat yang jelas dan lengkap. Teknik yang tepat dalam mengarang adalah mengungkapkan satuan-satuan ide yang telah dikembangkan terlebih dahulu kedalam rangkaian kalimat-kalimat.
Rangkaian ide seseorang yang telah dituangkan dalam sebuah garis besar karangan perlu ditulis sehingga menjadi alinea-alinea yang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :
a)      Alinea awal (merupakan bagian pembukaan karangan)
b)      Alinea tengah (bisa lebih dari pada satu alinea bila mana pokok-pokok pikiran yang akan diuraikan cukup luas.) ini menjadi bagian batang tubuh karangan.
c)       Alinea akhir (bagian penutup karangan)

Suatu karangan yang jelas sekurang-kurangnya mempunyai 4 ciri sebagai berikut:
a)      Mudah  ( karangan yang jelas ialah yang dapat mudah dimengerti oleh pembaca.)
b)      Sederhana (karangan yang jelas tidak berlebih-lebihan dengan kalimat-kalimat dan kata-kata.)
c)       Langsung (karangan yang jelas ialah yang tidak berbelit-belit ketika menyampaikan pokok soalnya.)
d)      Tepat (karangan yang jelas ialah yang dapat melukiskan secara betul ide-ide yang dapat dalam pikiran penulis.)

  1. PENGGOLONGAN KARANGAN
Karangan dapat digolongkan menurut :
Ø  Bentuk
Ø  Ragam
Ø  Jenis
Ø  Rumpun
Ø  Macam

1.       MENURUT BENTUK  :
Ø  Cerita (narasi)
Ø  Lukisan (deskripsi)
Ø  Paparan (oksposisi)
Ø  Bincangan (argumentasi)

2.       MENURUT  RAGAM
Ø  KARANGAN FAKTAWI
Adalah ragam karangan yang bertujuan member informasi sesuai dengan fakta senyatanya.(Koran)


Ø  KARANGAN KHAYALI
Adalah karangan dalam rangka ini yang bermaksud menggugah hati pembaca dan merupakan rengkaan dari isi penulis.(novel)

3.       MENURUT JENIS
Ø  Karangan faktawi :  KARANGAN ILMIAH, KARANGAN INFORMATIF
KARANGAN ILMIAH  adalah merupakan karangan mengenai ilmu, dengan metode, pengolahan, dan penyajian yang ilmiah, dengan gaya tulis yang mengikuti asas-asas jelas – terang, ringkas-padat, dan tepat-cermat
KARANGAN INFOMATIF adalah perangkat-perangkat yang diperlukan oleh karangan ilmiah seperti misalnya daftar pustaka, catatan kaki, pengutipan, serta persyaratan lainya yang bersifat ilmiah ketat.
Ø  Karangan khayali : PROSA, PUISI
PROSA adalah bila tidak begitu memperdulikan banyaknya kata, panjang pendeknya kalimat, irama, dan persamaan bunyi, jadi pengungkapan yang bebas, akan dihasilkan karangan yaitu prosa
PUISI adalah mengutamakan pemilihan dan pemakaian kata secermat-cermatnya dan sehemta-hematnya, pengungkapan yang beralun dan merdu akan dihasilkan karangan yaitu puisi.


4.       MENURUT  RUMPUN
Ø  Karangan ilmiah : KARANGAN KEPENDIDIKAN (mempunyai fungsi pendidikan dan pengajaran), KARANGAN PENELITIAN (merupakan hasil telaah)
Ø  Karangan informative : KISAH, LAPORAN, RINGKASAN, ULASAN.
Ø  Prosa: NOVEL, CERITA PENDEK, FIKSI ILMU, DRAMA
Ø  Puisi : LIRIK, DRAMATIK, EPIK

5.       MENURUT MACAM
Ø Karangan kependidikan : KARANGAN KESARJANAAN (paper, skripsi, tesis, disertasi) KARANGAN DIDAKTIK (diktat kuliah dan buku pelajaran) dan KARANGAN REFERENSI(kamus dan ensiklopedi)
Ø Karangan penelitian : ARTIKEL  JURNAL ILMIAH, MAKALAH SEMINAR, NASKAH PENELITIAN.



BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Ada pun pengertian dari karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Proses mengarang dimulai dengan lahirnya ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk  yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya juga dikembangakan. Setelah ide induk di kembangkan, memilih salah satu di antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang diharapkannya. Pendapat atau pangkal tolak pengarang dapat lah disebut ide pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh karangan.
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok menjadi sebuah garis besar karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga outline adalah suatu rencana karangan yang menunjukan ide-ide (dari ide pokok sampai ide pendukung dan ide penegas) yang berhubungan satu sama lain secara tertib untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan utuh.

  1. Saran
Pengembangan karangan merupakan hal penting yang dipelajari dalam menulis, jadi sangatlah penting bagi para mahasiswa (i ) untuk pemahan tentang pengembangan karangan.