makalah membahas tentang karangan


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat – Nyalah kami bisa menyusun makalah mata kuliah Menulis yang membahas tentang Pengembangan Karangan.
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam mempelajari tentang Pengembangan Karangan.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan agar dapat menjadikan lebih baik.


  Penulis,

Kelompok III

















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN


A.                  Latar Belakang …………………………………………………
1

B.                  Rumusan Masalah ……………………………………………..
1

C.                  Tujuan Penulisan ………………………………………………
1



BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Karangan …………………………………………..
2

B.      Penulisan Garis besar Karangan ………………………………
1.       Proses penyusunan garis besar ………………………………..
2.       Manfaat garis besar karangan  ………………………………..

2
2
3

C.      Penulisan karangan yang jelas ………………………………..
1.       Prose penyusunan karangan   ………………………
3
3

D.      Penggolongan Karangan …………………………………….
1.       Bentuk
2.       Ragam
3.       Jenis
4.       Rumpun
5.       Macam

4
BAB III
 PENUTUP
A.      KESIMPULAN ……………………………………………….
B.      SARAN ……………………………………………………….


6
6










BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Kegiatan menulis suatu karangan bentuk apa pun, dari karangan khayali, tulisan ilmiah, laporan perjalan sampai ulasan peristiwa, tidak hanya bermanfaat  melainkan juga sungguh mempesonakan dan menggairahkan bagi penulisnya. Kegiatan mengarang bukanlah suatu usaha yang gampang, kegiatan yang sederhana, dan kerja yang sebentar sehingga karenanya memerlukan motivasi yang tepat dan terus – menerus. Dorongan batin yang besar itu dapat dikembangkan oleh setiap peminat dengan mengetahui, memahami sampai menghayati berbagai nilai, arti penting, manfaat, dan bahkan pesona yang melekat pada kegiatan menulis
Salah satu kunci sukses dalam mengarang adalah kemampuan  memahami tentang pengembangan karangan agar mampu menciptakan kegiatan mengarang meliputi rangkaian perbuatan dari mengolah gagasan sampai menyusun kalimat, berbagai pengalaman dari pikiran yang cerah atau macet sampai perasaan yang gembira atau kesal, dan sebuah naskah yang bisa bagus atau jelek. Semua ini menimbulkan bermacam – macam nilai yang dapat memuaskan aneka kebutuhan seseorang.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apakah yang dimaksud dengan karangan?
2.      Apa yang dibicarakan dalam pengembangan karangan?
3.      Apa saja penggolongan karangan itu?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan di dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah Menulis yang di bimbing oleh Alifiah Nurachmana, M.Pd.
2.       Untuk mengetahui pengertian karangan.
3.       Untuk mengetahui hal – hal yang dibicarakan dalam pengembangan karangan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN KARANGAN
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Untuk dapat mengarang suatu tulisan perlu terlebih dahulu mengerti dan memahami beberapa pengertian yang menyangkut kegiatan itu :
1.       Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
2.       Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca.
3.       Pengarang adalah seseprang yang karena kegemarannya atau berdasarkan bidang kerjanya melakukan kegiatan mengarang.
4.       Karang-mengarang adalah kegiatan atau pekerjaan.

  1. PENULISAN GARIS BESAR KARANGAN
1.       Proses penyusunan garis besar
Setiap karangan mengandung ide dari pengarang . proses   mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topic aau pokok soal karangan yang memadai.
Ide induk  yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya juga dikembangkan. Setelah ide induk  dikembangkan, memilih salah satu di antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Tema adalah sesuatu segi, unsur, atau faktor dari topik yang akan dijadikan pusat pembicaraan. Jadi, pada topik itu ditentukan salah satu segi, unsur, atau faktornya yang akan dijadikan acara pembicaraan.
Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang diharapkannya. Pendapat atau pangkal tolak pengarang dapat lah disebut ide pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh karangan.
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok menjadi sebuah garis besar karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga outline adalah suatu rencana karangan yang menunjukan ide-ide (dari ide pokok sampai ide pendukung dan ide penegas) yang berhubungan satu sama lain secara tertib untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan utuh. 
Demikian, secara ringkas proses ide induk menjadi garis besar karangan menempuh enam langkah yang berikut :
a)      Mengembangbiakan ide induk.
b)      Memilih salah satu ide menjadi pokok soal yang akan ditulis.
c)       Membatasi topik dengan sesuatu segi/unsur/factor.
d)      Merumuskan topik berikut temanya dalam sebuah pernyataan.
e)      Mengurai rumusan ide pokok menjadi kerangka karangan.

2.       Manfaat Garis Besar Karangan
Mengenai pentingnya dan manfaat garis besar karangan, tanpa outline acapkali masalah dan uraian yang disuguhkan menjadi kabur, kurang jelas, banyak bahan yang terlupa, ada bagian yang sejajar tetapi di uaraikan tidak seimbang. Dari outline, tampak tubuh karangan secara keseluruhan. Outline merupakan maniatur karangan. Struktur dan sistematika terlihat  jelas dari  outline. Dengan outline dapat memperhatikan bagian-bagian atau detail-detail karangan secara utuh dan total.

  1. PENULISAN KARANGAN YANG JELAS
1.       Proses Penyusunan Karangan
Setiap karangan pada dasarnya adalah serangkaian ide seseorang yang telah ditata dan dituangkan menjadi sebuah garis besar. Penulisan suatu karangan tidak lain ialah mewujudkan garis besar itu manjadi rangkain alinea yang berkesinambungan dari alinea awal sampai alinea akhir secara tertib dalam kalimat-kalimat yang jelas dan lengkap. Teknik yang tepat dalam mengarang adalah mengungkapkan satuan-satuan ide yang telah dikembangkan terlebih dahulu kedalam rangkaian kalimat-kalimat.
Rangkaian ide seseorang yang telah dituangkan dalam sebuah garis besar karangan perlu ditulis sehingga menjadi alinea-alinea yang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :
a)      Alinea awal (merupakan bagian pembukaan karangan)
b)      Alinea tengah (bisa lebih dari pada satu alinea bila mana pokok-pokok pikiran yang akan diuraikan cukup luas.) ini menjadi bagian batang tubuh karangan.
c)       Alinea akhir (bagian penutup karangan)

Suatu karangan yang jelas sekurang-kurangnya mempunyai 4 ciri sebagai berikut:
a)      Mudah  ( karangan yang jelas ialah yang dapat mudah dimengerti oleh pembaca.)
b)      Sederhana (karangan yang jelas tidak berlebih-lebihan dengan kalimat-kalimat dan kata-kata.)
c)       Langsung (karangan yang jelas ialah yang tidak berbelit-belit ketika menyampaikan pokok soalnya.)
d)      Tepat (karangan yang jelas ialah yang dapat melukiskan secara betul ide-ide yang dapat dalam pikiran penulis.)

  1. PENGGOLONGAN KARANGAN
Karangan dapat digolongkan menurut :
Ø  Bentuk
Ø  Ragam
Ø  Jenis
Ø  Rumpun
Ø  Macam

1.       MENURUT BENTUK  :
Ø  Cerita (narasi)
Ø  Lukisan (deskripsi)
Ø  Paparan (oksposisi)
Ø  Bincangan (argumentasi)

2.       MENURUT  RAGAM
Ø  KARANGAN FAKTAWI
Adalah ragam karangan yang bertujuan member informasi sesuai dengan fakta senyatanya.(Koran)


Ø  KARANGAN KHAYALI
Adalah karangan dalam rangka ini yang bermaksud menggugah hati pembaca dan merupakan rengkaan dari isi penulis.(novel)

3.       MENURUT JENIS
Ø  Karangan faktawi :  KARANGAN ILMIAH, KARANGAN INFORMATIF
KARANGAN ILMIAH  adalah merupakan karangan mengenai ilmu, dengan metode, pengolahan, dan penyajian yang ilmiah, dengan gaya tulis yang mengikuti asas-asas jelas – terang, ringkas-padat, dan tepat-cermat
KARANGAN INFOMATIF adalah perangkat-perangkat yang diperlukan oleh karangan ilmiah seperti misalnya daftar pustaka, catatan kaki, pengutipan, serta persyaratan lainya yang bersifat ilmiah ketat.
Ø  Karangan khayali : PROSA, PUISI
PROSA adalah bila tidak begitu memperdulikan banyaknya kata, panjang pendeknya kalimat, irama, dan persamaan bunyi, jadi pengungkapan yang bebas, akan dihasilkan karangan yaitu prosa
PUISI adalah mengutamakan pemilihan dan pemakaian kata secermat-cermatnya dan sehemta-hematnya, pengungkapan yang beralun dan merdu akan dihasilkan karangan yaitu puisi.


4.       MENURUT  RUMPUN
Ø  Karangan ilmiah : KARANGAN KEPENDIDIKAN (mempunyai fungsi pendidikan dan pengajaran), KARANGAN PENELITIAN (merupakan hasil telaah)
Ø  Karangan informative : KISAH, LAPORAN, RINGKASAN, ULASAN.
Ø  Prosa: NOVEL, CERITA PENDEK, FIKSI ILMU, DRAMA
Ø  Puisi : LIRIK, DRAMATIK, EPIK

5.       MENURUT MACAM
Ø Karangan kependidikan : KARANGAN KESARJANAAN (paper, skripsi, tesis, disertasi) KARANGAN DIDAKTIK (diktat kuliah dan buku pelajaran) dan KARANGAN REFERENSI(kamus dan ensiklopedi)
Ø Karangan penelitian : ARTIKEL  JURNAL ILMIAH, MAKALAH SEMINAR, NASKAH PENELITIAN.



BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Ada pun pengertian dari karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Proses mengarang dimulai dengan lahirnya ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk  yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya juga dikembangakan. Setelah ide induk di kembangkan, memilih salah satu di antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang diharapkannya. Pendapat atau pangkal tolak pengarang dapat lah disebut ide pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh karangan.
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok menjadi sebuah garis besar karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga outline adalah suatu rencana karangan yang menunjukan ide-ide (dari ide pokok sampai ide pendukung dan ide penegas) yang berhubungan satu sama lain secara tertib untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan utuh.

  1. Saran
Pengembangan karangan merupakan hal penting yang dipelajari dalam menulis, jadi sangatlah penting bagi para mahasiswa (i ) untuk pemahan tentang pengembangan karangan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pembelajaran Efektif di Sekolah Dasar

"Pemilihan Umum: Pilar Demokrasi dalam Membentuk Masa Depan Bangsa"

Sinopsis naskah Zetan