13 Agustus 2020

Pengertian Karakter, Prinsip Penilaian Karakter, dan Komponen Karakter : Aspek/Nilai Utama dan Indikator Perilaku dalam penilaian di Kurikulum nasional 2013

 

A. Pengertian Karakter
Karakter adalah pola perilaku yang bersifat individual mengenai keadaan moral
seseorang. Secara umum 'karakter' dapat diartikan sebagai suatu kualitas moral dan
perilaku pribadi seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain (Homiak,
2007).Kevin Ryan dan Karen Bohlin (2000) memandang karakter sebagai kebiasaan
atau kecenderungan seseorang ketika memberi respon perilaku terhadap keinginan,
tantangan, dan kesempatan yang dihadapi. Hal yang sama juga diungkapkan Jack Corley
dan Thomas Phillip dalam Samami (2017) yang menyatakan bahwa karakter sebagai
sikap, kebiasaan, dan seseorang yang memungkinkan dan memudahkan tindakan moral.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakter adalah perilaku yang tampak
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bersikap maupun bertindak.
Thomas Lickona (2005) menyatakan bahwa karakter yang baik terbentuk dari
pengetahuan tentang kebaikan, keinginan terhadap kebaikan, dan berbuat kebaikan.
Untuk membangun karakter yang baik, diperlukan pembiasaan dalam pemikiran,
pembiasaan dalam hati, dan pembiasaan dalam tindakan. Proses pembiasaan ini dapat
dilakukan sejak masa anak-anak hingga dewasa
.
Mengacu pada berbagai pengertian karakter di atas, karakter dapat dimaknai
sebagai kecenderuangan respon seseorang baik berupa sikap maupun perilaku
terhadap suatu kondisi yang dihadapi dan berkaitan dengan kualitas moral seseorang
serta dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk membangun karakter yang baik diperlukan
pembiasaan sejak masa anak-anak hingga dewasa dalam pemikiran, hati, dan perilaku.

B. Prinsip Penilaian Karakter
Prinsip penilaian karakter sebagai berikut:
1. Terintegrasi dengan aktivitas belajar peserta didik sehari-hari dalam pembelajaran,
baik di kelas maupun di lingkungan sekolah.
2. Dilakukan untuk keberhasilan proses pembelajaran, penilaian sebagai dan untuk
pembelajaran
(Assessment as learning and for learning).
3. Multidata, menggunakan banyak cara untuk mendeskripsikan karakter peserta didik
serta berbagai sumber informasi, baik primer maupun sekunder.

4. Lintas mata pelajaran, memandang karakter peserta didik sebagai satu kesatuan utuh
sebagai pengalaman belajar lintas mata pelajaran.
5. Edukatif, memiliki fungsi mendidik, membina, mengembangkan karakter positif
peserta didik, dan tidak bersifat menghukum.
6. Bersistem, terpadu dengan program sekolah, melibatkan semua unsur satuan
pendidikan, yaitu tenaga pendukung (satpam, petugas kebersihan, dll) pendidik,
peserta didik, kepala sekolah, dan orang tua.
7. Berkesinambungan, merupakan hasil belajar yang terus dikembangkan

C. Komponen Karakter : Aspek/Nilai Utama dan Indikator Perilaku
Untuk dapat melakukan penilaian perlu ditentukan karakter apa yang akan
dibangun dan aspek/nilai apa yang sesuai untuk mewakili karakter tersebut . Pada
buku ini, lima karakter utama : Religius, Integritas, Mandiri, Nasionalis, dan Gotong
Royong, yang akan menjadi acuan untuk pembinaan. Pengertian lima karakter utama
tersebut sebagai berikut :
1) Religius, mencerminkan keberimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Nasionalis, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya.
3) Mandiri, tidak bergantung kepada orang lain dan mempergunakan tenaga,
pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
4) Gotong royong, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama
dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.
5) Integritas, upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Pusat Penilaian Pendidikan melakukan identifikasi aspek/nilai dari masing-masing
karakter, dengan hasil seperti ditampilkan pada Tabel 1.


Oleh karena aspek/nilai dari masing-masing karakter tersebut berupa konsep yang
belum operasional untuk penilaian, maka perlu ditentukan indikator perilaku dari
aspek/nilai tersebut. Pada Tabel 2 disajikan beberapa contoh perilaku untuk
aspek/nilai karakter dan dikelompokkan sesuai dengan jenjang pendidikan SD, SMP dan
SMA/SMK. Pengelompokkan berdasarkan jenjang dilakukan dengan pertimbangan
perbedaan tahapan perkembangan pada masing-masing jenjang sehingga suatu
perilaku atau konteks tertentu mungkin tidak sesuai untuk jenjang tertentu. 

Silahkan cek panduannya di Situs dibawah ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku Suka Blog Anda

Postingan Unggulan

Memahami Makna Halal Bihalal (Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri)

Memahami Makna Halal Bihalal:  "Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri" Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl...