Pengertian Teater dan Drama
A. PENDAHULUAN
Seni teater adalah seni
kolektif, karena sifatnya tersebut maka pada penggarapannya sangat dibutuhkan
adanya manajerial yang baik.tentu harus menggunakan fungsi dasar dan manajemen.
Fungsi dasar adalah POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling) dalam
istilah Indonesia dikenal dengan P4 (Perencanaan, Pengorganisasian,
Penggerakan, dan Pengawasan). Penerapan teori dari fungsi manajemen tersebut,
pada garapan seni teaterlah yang ingin penulis ketahui pada prakteknya ternyata
ketiga kelompok teater modern yang ada di Bandung, yaitu kelompok Teater Payung
Hitam, kelompok Teater Laskar panggung dan kelom-pok Teater Re-Publik,
ketiganya mempraktekan keempat fungsin dari manajemen tentu saja dengan
kapasitasnya masing-masing.
Pengertian Drama dan
Teater
ARTI TEATER
ARTI TEATER
Secara etimologis :
Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
Dalam arti luas : Teater
ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
Dalam arti sempit :
Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas
pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang
tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
Misalnya wayang orang,
ketoprak, ludruk, arja, reog, lenong, topeng, dagelan, sulapan akrobatik,
bahkan pertunjukan band dan lain sebagainya.
Dalam arti
sempit/khusus: drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di
atas pentas, disaksikan oleh penonton, dengan media percakapan, gerak dan laku,
dengan atau tanpa dekor (setting), didasarkan atas naskah yang tertulis (hasil
dari seni sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.
Terater sebagai tontonan
mempunyai dua bentuk, yaitu teater modern dan teater tradisional.
- Teater tradisional
tidak menggunakan naskah. Sutradara hanya menugasi pemain untuk memainkan tokoh
tertentu. Para pemain di tuntut mempunyai spontanitas dalam berimprovisasi yang
tinggi. Contoh teater tradisional antara lain: ludruk (Jawa timur), ketoprak
(Jawa tengah), dan lenong (Jawa barat) .
- Teater Modern
menggunakan naskah yang dipegang teguh, dipatuhi dan dilaksanakan seluruhnya.
Penataan panggung, musik pengiring, penataan lampu, percakapan dan gerak pemain
harus mengikuti naskah.Sedangkan drama, kata ini diambil dari bahasa yunani
“draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bereaksi, bertindak. Sehingga arti
drama ialah perbuatan atau tindakan.Pengertian lain tentang drama ialah:
ARTI DRAMA
Drama berarti perbuatan,
tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai" yang berarti berbuat,
berlaku, bertindak dan sebagainya.
Drama adalah hidup yang
dilukiskan dengan gerak
Konflik dari sifat
manusia merupakan sumber pokok drama
Dalam bahasa Belanda,
drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah
Sandiwara.
Drama ialah kualitas
komunikasi, situasi, action, (segala yang terlihat dalam pentas/panggung) yang
menimbulkan perhatian, kehebatan, dan ketegangan pada pendengar/penonton.Drama
adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada
pentas dengan menggunakan percakapan dan erak di hadapan penonton.
Seni drama merupakan
suatu tontonan hasil perpaduan dari cabang seni lainnya ini dapat dilihat
antara lain :1.seni sastra untuk naskah cerita2.seni lukis untuk tat arias dan
tata panggung3.seni musik untuk musik pengiring4.seni tari untuk gerak-gerik
pemain5.seni peran untuk pemeranan tokoh
Ada sejumlah istilah
yang memiliki kedekatan makna dengan drama, yaitu
a. Sandiwara.
Istilah ini diciptakan oleh Mangkunegara VII, berasal dari kata bahasa Jawa
sandhi ang berarti rahasia, dan warah yang berarti pengajaran. Ole Ki Hajar
Dewantara, istilah sandiwara diartikan sebagai pengajaran yang dilakukan dengan
perlambang, secara tidak langsung.
b. Lakon. Istilah
ini memiliki beberapa kemungkinan arti, yaitu (1) cerita yang dimainkan dalam
drama, wayang, atau film (2) karangan yang berupa cerita sandiwara, dan (3)
perbuatan, kejadian, peristiwa.
c. Tonil. Istilah
ini berasalh dari bahasa Belanda toneel, yang artinya pertunjukan. Istilah ini
populer pada masa penjajahan Belanda.
d. Teater.
Istilah ini berasal dari kata Yunani theatron, yang arti sebenarnya adalah
dengan takjub memandang, melihat. Pengertian dari teater adalah (1) gedung
pertunjukan, (2) suatu bentuk pengucapan seni yang penyampaiannya dilakukan
dengan dipertunjukkan di depan umum.
e. Pentas.
Pengertian sebenarnya adalah lantai ang agak tinggi, panggung, tempat
pertunjukan, podium, mimbar, tribun.
f. Sendratari.
Kepanjangan akronim ini adalah seni drama dan tari, artinya pertunjukan
serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan
mengisahkan suatu cerita dengan tanpa menggunakan percakapan.
g. Opera. Artinya
drama musik, drama yang menonjolkan nyanyian dan musik.
h. Operet. Opera
kecil, singkat, dan pendek.
i. Tablo. Yaitu
drama yang menampilkan kisa dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh
pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.
Istilah-istilah dalam
drama
a.Babak
Babak, merupakan bagian dari
lakon drama. Dalam satu lakon drama mungkin saja terdiri dari satu, dua atau
tiga babak bahkan mungkin lebih. Batas antara babak satu dengan babak
selanjutnya ditandai dengan turunnya layer atau matinya penerangan lampu
pementasan. Bila lampu dinyalakan kembali atau layer diangkat kembali biasanya
ada perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang berbeda.
b.Adegan
Adegan adalah bagian dari
babak. Sebuah adegan hanya bagian dari rabgkaian suasana dalam babak.
c.Prolog
Prolog adalah kata pendahuluan
dalam lakon drama. Prolog biasanya berisi tentang perkenalan tokoh-tokoh dan
pemerannya, konflik yang terjadi dan juga synopsis lakon.
d.Epilog
Epilog adalah kata penutup
yang mengakhiri pementasan. Isinya kadang berupa kesimpulan atau ajaran yang
bisa diambil dari tontonan drama yang telah disajikan.
e.Dialog
Dialog adalah percakapan para
pemain. Dialog memegang peranan penting karena menjadi pengarah lakon drama.
Agar dialog tidak membosankan maka pengucapannya harus disertai penjiwaan
secara emosional, selain itu pelafalannnya harus jelas dan cukup keras.
f.Monolog
Monolog adalah percakapan
seorang pemain dengan dirinya sendiri.
g.Mimik
Mimik adalah ekspresi
gerak-gerik wajah untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.
h.Pantomim
Pantomime adalah ekspresi
gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.
i.Pantomimik
Pantomimic adalah perpaduan
ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang
dialami pemain.
j.Gestur
Gestur adalah gerak-gerak
besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan
pemain.
k.Bloking
Bloking adalah aturan berpindah
tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan pemain tidak
menjemukan.
l.Gait
Gait berbeda dengan bloking
karena diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak
pemain.
m.Akting
Akting adalah gerakan-gerakan
yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkan.
n.Aktor
Aktor adalah orang yang
melakukan acting yaitu pemain drama. Untuk actor wanita disebut sebagai aktris.
o.Improvisasi
Improvisasi adalah gerakan-gerakan
atau ucapan-ucapan penyeimbang untuk lebih menghidupkan peran.
p.Ilustrasi
Ilustrasi adalah iringan
bunyi-bunyian untuk memperkuat suasana yang sedang digambarkan. Istilah
ilustrasi juga bias disebut musik pengiring.
q.Kontemporer
Kontemporer adalah lakon atau
naskah serba bebas yang tidak terikat aturan.
r.Kostum
Kostum adalah pakaian para
pemain yang dikenakan pada saat memerankan tokoh cerita di panggung.
s.Sekenario
Skenario adalah susunan
garis-garis besar lakon drama yang akan diperagakan para pemain.
t.Panggung
Panggung adalah tempat para
actor memainkan drama.
u.Layar
Layar adalah kain penutup
panggung bagian depan yang dapat dibuka dan ditutup sesuai dengan kebutuhan.
v.Penonton
Penonton adalah semua orang yang
hadir untuk menyaksikan pertunjukan drama.
w.Sutradara
Sutradara adalah orang yang
memimpin dan paling bertanggung jawab dalam pementasan drama.
BENTUK-BENTUK DRAMA
1. Berdasarkan bentuk
sastra cakapannya, drama dibedakan menjadi dua
Drama puisi, yaitu drama
yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan
unsur-unsur puisi.
Drama prosa, yaitu drama
yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
Berdasarkan sajian
isinya
Tragedi (drama duka),
yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam
situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut
mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama
serius yang melukiskan tikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar
biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan.
Komedi (drama ria),
yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya
dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.
Tragikomedi (drama
dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir
dengan kebahagiaan.
Berdasarkan kuantitas
cakapannya
Pantomim, yaitu drama tanpa
kata-kata
Minikata, yaitu drama yang
menggunakan sedikit sekali kata-kata.
Doalogmonolog, yaitu drama yang
menggunakan banyak kata-kata.
Berdasarkan besarnya
pengaruh unsur seni lainnya
Opera/operet, yaitu drama yang
menonjolkan seni suara atau musik.
Sendratari, yaitu drama yang
menonjolkan seni eksposisi.
Tablo, yaitu drama yang
menonjolkan seni eksposisi.
Bentuk-bentuk lain
Drama absurd, yaitu drama yang
sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik.
Drama baca, naska drama yang hanya
cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
Drama borjuis, drama yang bertema
tentang kehidupan kam bangsawan (muncul abad ke-18).
Drama domestik, drama yang
menceritakan kehidupan rakyat biasa.
Drama duka, yaitu drama yang
khusus menggambarkan kejathan atau keruntuhan tokoh utama
Drama liturgis, yaitu drama yang
pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di Abad
Pertengahan).
Drama satu babak, yaitu lakon yang
terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran
gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
Drama rakyat, yaitu drama yang
timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama di
pedesaan).