16 Desember 2011

MASALAH PENELITIAN RUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN, KEGUNAAN PENELITIAN, BATASAN MASALAH DAN IDENTIFIKASI MASALAH


MASALAH PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN, KEGUNAAN PENELITIAN, BATASAN MASALAH DAN IDENTIFIKASI MASALAH

Mata kuliah: Metodologi Penelitian
Dosen : Indra Perdana, M.Pd.





Oleh :
Agnes Tasiarini                NIM AAB 109094
Eka Rahmady                  NIM AAB 109083
Ektrajaaya                        NIM AAB 109089
Kristin Agustina              NIM AAB 109123
Elena Natali                     NIM AAB 109101


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2011












KATA PENGANTAR
       
        Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Kami dapat menyusun Makalah mata kuliah. Metodologi Penelitian
        Tugas ini merupakan tugas Kelompok yang wajib dibuat oleh setiap Kelompok, untuk dijadikan bahan untuk berdiskusi.
        Semoga dengan adanya bahan ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang Masalah penelitia, Idntifikasi masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masala, Tujuan dan Kegunaan penelitian.
        Sa menyadari bahan yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.




Palangkaraya,     November 2011
Penyusun















PEMBAHASAN

1.      Rumusan masalah
Rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Rumusan masalah sering juga disebut pertanyaan-pertanyaan penelitian di mana jawabannya diperoleh setelah melakukan penelitian. Oleh karena itu,rumusan masalah harus dijabarkan secara operasional dan spesifik dari judul penelitian. Rumusan yang operasional dan spesifik itu hendaknya sejalan dengan arah jawaban yang bakal disajikan dan disimpulkan nanti.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rumusan masalah penelitian adalah :

a. Masalah dirumuskan dalam bentuk-bentuk pertanyaan.
b. Masalah dirumuskan dalam susunan kalimat yang sederhana dan mengurangi penggunaan isitilah yang belum baku.
c. Masalah dirumuskan secara sngkat, jelas, padat serta tidak menimbulkan kerancuan pengertian.
d. Rumusan masalah haruslah mencerminkan keinginan yang hendak dicari.
e. Rumusan masalah tidak mempersulit pencarian data lapangan terutama terhadap data langka
f. Rumusan masalah dapat dipakai sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis
g. Rumusan masalah haruslah direfleksikan ke dalam judul penelitian.
Dari suatu topik masalah penelitian dapat dirumuskan satu atau lebih butir masalah penelitian. Ada lima tipe topik masalah penelitian yang dapat digarap oleh seorang peneliti. Mahasiswa S1 dianjurkan memilih masalah tipe 1 atau 2 pada tabel dibawah ini :
Tipe 1 Keperluan mendeteksi penyebab terjadinya suatu fenomena yang merugikan atau menguntungkan agar gejala dan akibat lanjutannya dapat diatasi atau dipacu
Tipe 2 Keperluan Memperbaiki kesalahan kebijaksanaan peruahaan (pemerintah) yang tengah berjalan agar kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi
Tipe 3 Keperluan meramalkan akibat positif dan negatif dari suatu kebijaksanaan baru, langkah dini dapat diarahkan untuk menaikkan yang positif dan menihilkan yang negatif.
Tipe 4 Keperluan mengkuantitatifkan strategi kebijakan yang masih konsepsional sehingga dapat menjadi operasional.
Tipe5 Keperluan membuat pendekatan baru atau alternatif guna meningkatkan ketelitian pengukuran mengenai cara pengukuran yang telah dirumuskan oleh teori lain atau peneliti sebelumnya
Ciri-ciri pernyataan Masalah Penelitian yang baik
1) Masalah yang dipilih harus mempunya nilai penelitian
a. Masalah harus mempunyai keaslian
b. Masalah harus menyatakan suatu hubungan
c. Masalah harus merupakan hal yang penting
d. Masalah harus dapat di uji
e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan
2) Masalah yang dipilih dengan bijak, artinya :
a. Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia
b. Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas kemampuan
c. Waktu memecahkan masalah harus wajar
d. Biaya dan hasil harus seimbang
e. Administrasi dan sponsor harus kuat
f. Tidak bertentangan dengan hukum dan adat
3) Masalah dipilih dengan kualifikasi peneliti
a. Menarik bagi peneliti
b. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
Seorang mahasiswa harus bersungguh-sungguh dalam upaya mengidentifikasi dan merumuskan ”masalah penelitian”. Upaya membuat skripsi atau tesis untuk gelar kesarjanaannya, tak lain mempraktekkan kegiatan penelitian secara mandiri. Ketika itu dia bertindak sebagai peneliti pemula dan ia sebenarnya sedang digodok menjadi seorang ”Problem solver” (pemecah masalah kehidupan) yang efektif.
Manfaat Penelitian Skripsi Mahasiswa yang Terbimbing Baik
1) Bagi Lembaga
- Orisinilitas karya tulis sarjana yang ditelurkan lebih terjamin dan lebih terasakan
- Mutu Sarjana yang diluluskan lebih tinggi dan handal
- Kegiatan akademik di Kampus akan lebih hidup dan berbobot
2) Bagi Mahasiswa
- Mendapat pengalaman meneliti yang berharga
- Mendapat pembinaan diri menuju pribadi berkualitas
- Mempersembahkan hasil karya yang dapat membanggakan
3) Bagi Dosen Pembimbing
- Menambah penalaran ilmu khususnya pengetahuan terapan
- Menambah khasanah data dan informasi yang terpercaya
- Menambah tajam wawasan keilmuan dan prestasi akademik
2. Tujuan penelitian
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan kedalam tiga jenis, meliputi:
a. Penelitian Eksploratif
Yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.
Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan ”Apa (what)” (Apa sesungguhnya fenomena sosial tersebut?). Pada penelitian ini seringkali menggunakan data-data kualitatif.
b. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” (Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)
c. Penelitian Eksplanatif
Tujuan penelitian eksplanatif adalah untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”.


3.   Kegunaan penelitian
Berdasarkan kegunaannya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis, meliputi:
a. Penelitian dasar (basic research)
Suatu penelitian disebut sebagai penelitian dasar (penelitian akademik atau penelitian murni) jika penelitian tersebut berguna untuk me
mahami “fundamental nature” dari suatu fenomena social atau menyediakan dasar pengetahuan dan pemahaman yang dapat digeneralisir pada berbagai wilayah kebijakan, masalah, atau wilayah kajian. Focus penelitian dasar adalah untuk menolak atau menerima teori-teori yang telah memberikan penjelasan mengapa (why) suatu fenomena social terjadi, apa (what) yang menyebabkan hal tersebut terjadi, mengapa hubungan social mengikuti cara tertentu, dan mengapa masyarakat mengalami perubahan.
b. Penelitian terarapan (applied research)
Kegunaan penelitian terapan adalah pemanfaatan atau penerapan ilmu pengetahuan pada isu-isu praktis tertentu, seperti untuk menjawab persoalan kebijakan atau social problem solving. Pada penelitian terapan penggunaan teori kurang dipentingkan dibandingkan dengan pencarian solusi untuk masalah yang akan ditangani. Pada umumnya, penelitian terapan adalah jenis penelitian deskriptif.
Beberapa jenis penelitian terapan, antara lain: action research, social impact assesment, dan evaluation research.
1) Action Research
Adalah penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai kekuatan dan menghapus garis pemisah antara penelitian dan tindakan sosial. Banyak jenis dari penelitian tindakan, namun demikian ada beberapa karakteristik yang berlaku umum, meliputi: 1) mereka yang dipelajari berpartisipasi dalam proses penelitian; 2) penelitian berkaitan dengan pengetahuan yang umum atau sudah populer; 3) fokus penelitian adalah pada kekuatan (power) dengan tujuan penguatan (empowerment); 4) arah penelitian adalah untuk menumbuhkan kesadaran atau meningkatkan keperdulian; dan 5) penelitian terkait secara langsung dengan tindakan politik.
2) Social Impact Assessment
Merupakan bagian dari Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang seringkali diperlukan untuk menaksir dampak social yang akan timbul atau menganalisis dampak social yang terjadi karena adanya suatu proyek atau penerapan suatu kebijakan tertentu.
Wilayah yang dikaji, antara lain mencakup:
- Pelayanan masyarakat (mis. school enrolments, speed of policy responses)
- Kondisi sosial (mis. Rata-rata kejahatan)
- Dampak ekonomi (mis. business failure rate)
- Konsekuensi demografi (mis.pergerakan penduduk keluar atau masuk suatu wilayah).
- Lingkungan (mis., perubahan kualitas lingkungan kita)
- Hasil kesehatan (mis. Perubahan jenis penyakit)
- Efek terhadap psikologi (mis. Perubahan perilaku, stres)
3) Evaluation Research
penelitian jenis ini biasanya dilakukan untuk menjawab pertanyaan “apakah kebijakan/program ini bekerja sebagaimana seharusnya?”. Smith and Glass (1987: 31) mendefinisikan penelitian evaluasi sebagai “the process of establishing value judgments based on evidence”.
Evaluation research mengukur efektivitas dari suatu kebijakan, program atau cara melakukan sesuatu. Penelitian ini dapat berbentuk deskriptif, eksploratif, maupun eksplanatif. Namun demikian, pada umumnya adalah deskriptif. Jenis penelitian ini meliputi formative dan summative. Formative evaluation dilaksanakan berbarengan dengan monitoring (built-in monitoring). Sedangkan Summative evaluation dilaksanakan setelah kegaitan selesai dan ditujukan untuk mengetahui hasil dari penerapan kebijakan tersebut.

4.   Identifikasi Masalah dalam Penelitian
Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb). Skripsi untuk level S1 seharusnya didesain untuk memecahkan masalah yang lebih riil dan sifatnya applied. Mahasiswa cukup fokus ke masalah yang ada di sekitarnya. Kalau jurusan kita di computing, kita lakukan saja observasi di lingkungan kita. Misalnya universitas, dosen, dan mahasiswa itu punya masalah apa yang kira-kira bisa kita pecahkan dengan teknologi informasi dan aplikasinya. Intinya kita harus kejar terus masalah penelitian ini, dan jangan lupa bahwa masalah yang kita identifikasi tersebut benar-benar menjadi masalah yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan. Masih agak bingung? Ok saya coba jelaskan secara detail dan pelan-pelan bagaimana proses identifikasi masalah ini.

Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Ketika kita mengambil topik penelitian untuk membedakan raut muka mahasiswa yang lagi bokek dan mahasiswa yang lagi banyak uang, kita punya variabel "raut muka” dan variabel "keadaan keuangan”.

  1. Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and Problem)
    Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak ke masalah di sekitar manusia yang bukan penelitian. masalah manusia yang tadinya bukan masalah penelitian bisa kita "goyang sedikit" menjadi masalah penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu "kekurangan uang". Ini bisa kita "konversi" menjadi masalah penelitian misalnya menjadi:
    • Mendeteksi raut muka mahasiswa bokek dengan face recognition system
    • Model bisnis di Internet dengan modal kecil untuk mahasiswa
  2. Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)
    Teknik dan struktur kerja yang bermasalah tentu juga bisa menjadi masalah penelitian. Contoh, dosen-dosen terlalu sibuknya ternyata kesulitan menemukan satu waktu yang pas untuk pertemuan bulanan di universitas. jadi masalah penelitian, approachnya nanti kita bisa kembangkan satu aplikasi scheduling dengan sedikit sistem pakar didalamnya yang secara otomatis memberikan beberapa alternatif waktu pertemuan yang pas untuk semua. Masalah lain misalnya, sistem informasi manajemen di universitas kita ada masalah. Tidak bisa online bekerjanya dan tidak sesuai dengan proses bisnis sebenarnya yang dilakukan oleh para staff dalam mengelola administrasi sekolah.
  3. Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)
    Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian yang menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan di perusahaan-perusahaan ternyata sepi pengunjung. Ini adalah sebuah fenomena, untuk meningkatkan traffic, misalnya bisa dengan memainkan beberapa teknik ini sering disebut dengan Search Engine Optimization.
Supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya masalah perlu dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan beberapa parameter dibawah (Ronny Kountur, 2007) (Moh. Nazir, 2003):
  1. Menarik.
    Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius.
  2. Bermanfaat.
    Penelitian harus membawa manfaat baik untuk ilmu pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Penelitian juga diharapakan membawa manfaat bagi masyarakat dalam skala besar (secara nasional maupun internasional), maupun secara khusus di komunitas kita (kampus, sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang tidak membawa manfaat kepada masyarakat.
  3. Hal yang Baru.
    Ini hal yang cukup penting dalam penelitian, bahwa penelitian yang kita lakukan adalah hal baru, solusi yang kita berikan adalah solusi baru yang apabila kita komparasi dengan solusi lain, bisa dikatakan lebih efektif, murah, cepat, dsb. Diwujudkan dengan perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada.
  4. Dapat Diuji (Diukur).
    Supaya proses penelitian kita sempurna, masalah penelitian beserta variabel-variabelnya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara empiris. Kalau kita melakukan penelitian korelasi. korelasi antara beberapa variabel yang kita teliti juga harus diuji secara ilmiah dengan beberapa parameter.
  5. Dapat Dilaksanakan.
    Masalah yang bagus berkualitas, menjadi tidak sinkron kalau akhirnya secara teknik penelitian tidak bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana.
  6. Tidak Melanggar Etika.
    Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan data maupun pengolahan data.
5.      Batasan Masalah
Dalam malaksanakan penelitian diperlukan keteraturan permasalahan yang akan
dibahas, untuk itu perlu ada penegasan masalah yang sekalipun dapat memberikan
gambaran kearah proses pemecahan masalah.
Seperti yang dikemukan oleh Winarno Surakhmad bahwa : memiliki masalah
yang telah dirumuskan dengan jelas adalah suatu kondisi yang mempunyai fungsi
tersendiri, yaitu :
a) Ia memungkinkan peneliti untuk mulai menyusun laporan penelitian.
b) Ia memungkinkan peneliti untuk mulai membuat rencana pemecahan.
c) Ia memungkinkan peneliti untuk mengetahui apakah problem itu akhirnya
terpecahkan dengan baik atau tidak( Winarno Surakhmad 1994 : 149).
Jadi didalam penelitian ini diperlukan pembatasan masalah, karena itu dalam penelian  penulis
menetapkan masalah yang akan dibahas terlebih dahulu.





  

Postingan Unggulan

Memahami Makna Halal Bihalal (Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri)

Memahami Makna Halal Bihalal:  "Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri" Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl...