KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR Mata Kuliah PRAGMATIK= smtr 5



KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR
Mata Kuliah
PRAGMATIK
Dosen : Alifiah Nurachmana, S.S, M.Pd.





Disusun Oleh 
 Kelompok 6

                           Nama                                                     NIM
                         Eka Rahmady Hardianto                    AAB 109083 
                         Agnes Tasiarini                                   AAB 109094 
                         Andreas                                             AAB 109078









PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2011











KATA PENGANTAR
        Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Saya dapat manyusun makalah mata kuliah Pragmatik.
        Makalah ini merupakan tugas kelompok yang wajib dibuat oleh setiap kelompok, untuk dijadikan bahan untuk berdiskusi.
        Semoga dengan di susunya makalah kami ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang Kerja Sama dan Implikatur yang dikhususkan pada implikatur percakapan yang dikhususkan , sifat-sifat implikatur percakapan, dan implikatur konvensional.
        Saya meyadari makalah yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.




Palangkaraya, 24 September 2011
Penyusun

Kelompok 6









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR         .......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ............ ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................... ............ 1
B.     .................................................................................................. Rumusan Masalah..................................................................................... ............1
C.     Tujuan Pembahasan…………………………………………………..1

BAB II     PEMBAHASAN                                                                      
A. Implikatur percakapan yang dikhususkan.……………………………2
B. Sifat-sifat implikatur percakapan……………………………………...3
C. Implikatur konvensional........................................................................4

                                                                                                                      
BAB III   PENUTUP                                                                             
A.    Simpulan .................................................................................. …….   5
DAFTAR  PUSTAKA……………………………………………………………....6



                                                          










BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam sebagian besar pembahasan sebelumnya, kita telah berasumsi bahwa penutur dan pendengar yang terlibat dalm percakapan pada umumnya sedang saling bekerja sama satu sama lain. Pengertian kerja sama ini hanya merupakan dimana orang-orang yang melakukan percakapan yang biasa tidak diasumsikan sedang berusaha membingungkan, menipu,atau menyembunyikan informasi yang releven satu dari yang lain. Dalam sebagaian besar keadaan, kerja sama semacam ini hanya merupakan titik awal untuk memahami apa yang dikatakan.

B.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut,
1.      Bagaimana implikatur percakapan yang dikhususkan.
2.      Bagaimana sifat-sifat implikatur percakapan
3.      Bagaimana implikatur konvensional

C.  Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui implikatur percakapan yang dikhususkan.
2.      Untuk mengetahui sifat-sifat implikatur percakapan
3.      Untuk mengetahui inplikatur konvensional









BAB II
PEMBAHASAN

        Adapun pembahasan yang kami buat adalah, melanjudkan materi dari kelompok sebelumnya. Oleh karena itu bahan yang kami buat masih dalam satu permasalahan yaitu tentang. Kerja Sama dan Implikatur yang dikhususkan pada implikatur percakapan yang dikhususkan , sifat-sifat implikatur percakapan, dan inplikatur konvensional.
A.    Implikatur percakapan yang dikhususkan
Implikatur percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks(sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka. Hanya dengan pengetahuan khusus itulah makna atau implikatur dapat diturunkan, seperti pada contoh:
Sugi : Pergi kita ke pesta Si juna?
            Jaya : Ayahku lagi datang. (’tidak’)
Dari contoh diatas dapat dijelaskan bahwa, disini Sugi harus mengetahui hubungan Jaya dengan Ayahnya. Jika misalnya, badu mengetahui kalau Andi berusaha untuk menghindari ayahnya dalam setiap kesempatan. Maka implikatur yang diperoleh adalah ”ya”. Sehingga untuk menghasilkan implikatur percakapan khusus dibutuhnkan pengetahuan bersama diantara pembicara dan pendengar.
Contoh lain sebagai berikut:   Jaya:    Hai, apa kamu datang ke pesta tadi malam?
                                    Irwan : (kedua orang tuaku hadir)
Agar dapat membuat jawaban Irwan releven, jaya harus memanfaatkan pengetahuan tertentu yang diasumsikan dipunyai oleh salah seorang teman kuliah dalam setting ini. Irwan akan menghabiskan malam itu dengan orang tuannya tidak ramai (konsekuensinnya > Irwan tidak ada di pesta)

B.     Sifat-sifat implikatur percakapan
Implikatur merupakan bagian dari informasi yang disampaikan, namun penutur dapat memungkiri bahwa mereka ingin menyampaikan maksud-maksud tertentu. Implikatur-implikatur tersebut dapat dipungkiri secara exsplinsit dengan cara yang berbeda.
Contoh: ada sebuah implikatur baku yang dikaitkan dengan menyatakan suatu besaran dan penutur hanya memaksudkan jumlah angka itu sebagai berikut.
Anda telah mendapatkan bonur lima ribu rupiah ! ( hanya lima puluh ribu)
            Namun untuk menangguhkan implikatur itu ( hanya lima puluh ribu ) bagi penutur cukup mudah yaitu dengan menggunakan ungkapan kira-kira atau membatalkan informasi dengan memberikan informasi tambahan dengan ungkapan sebenarnya.
Implikatur dapat diperhitungkan melalui interfensi. Jadi dengan demikian sifat implikatur-implikatur percakapan dapat diperhitungkan, ditangguhkan, dibatalkan, ditegaskan kembali.
Dalam kaitanya dengan sifat-sifatnya yang membatasi, implikatur percakapan dapat dikalkulasi, ditangguhkan, dibatalkan, dan diperkuat.
C.    Implikatur konvensional
Berbeda dengan implikatur-implikatur percakapan sebelumnya, implikatur konvensional tidak didasarkan pada prinsip kooperatif atau maksim. Implikatur konvensional tidak harus terdapat dalam percakapan, dan tidak tergantung pada konteks khusus untuk menginterprestasikannya. Seperti preposisi-preposisi leksikal, implikatur konvensional berkaitan dengan kata-kata tertentu yang menyebabkan makna tambahan yang disampaikan ketika kata-kata tersebut digunakan.
Implikatur konvensional tidak didasarkan pada kerja sama atau leksim-leksim. Implikatur konvensional tidak langsung pada konteks khusus untuk menginterpretasikannya. Implikatur konvensional diasosiasikan dengan kata-kata khusus dan menghasilkan maksud tambahan apabila disampaikan apabila kata-kata itu digunakan. Kata penghubung ”tetapi” adalah salah satu kata-kata ini.
Kata sambung bahasa ingris ’but’ merupakan salah satu dari kata-kata ini. Interpretasi terhadap suatu ujaran ini seperti p but q akan didasarkan pada kata sambung p & q plus implikatur ’kontras’ antara imformasi dalam p dan imformasi dalam q.
Contoh : Sinta menyarankan biru, tetapi saya memilih hijau.
Rumus : p & q ( +> p kontras dengan q)
Kata bahasa ingris lainnya seperti ’even’ dan ’yet’  juga memiliki implikatur konvensional. Bila even dimasukkan dalam suatu kalimat yang mendiskripsikan suatu peristiwa, ada implikatur barlawanan, pada saat yang akan datang. Dalam mengujarkan pernyataan dibawah ini, penutur menghasilkan implikatur bahwa pernyataan ’Angga is here’ (= p) untuk menjadi kenyataan dikemudian hari, sebagaimana ditunjukkan dalam contoh di bawah ini:
a.      Angga isn’t her yat. (=NOT p)
( Dennis belum ada di sini)
b.      NOT p is true (+>p diharapkan terjadi kemudian)









BAB III
PENUTUP
Simpulan
Implikatur percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks(sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka. Implikatur merupakan bagian dari informasi yang disampaikan, namun penutur dapat memungkiri bahwa mereka ingin menyampaikan maksud-maksud tertentu. Implikatur-implikatur tersebut dapat dipungkiri secara exsplinsit dengan cara yang berbeda. Implikatur konvensional tidak didasarkan pada kerja sama atau leksim-leksim. Implikatur konvensional tidak langsung pada konteks khusus untuk menginterpretasikannya. Implikatur konvensional diasosiasikan dengan kata-kata khusus dan menghasilkan maksud tambahan apabila disampaikan apabila kata-kata itu digunakan.







DAFTAR PUSTAKA
Yule, George. 1998. Pragmatik, Oxford: Oxford University Press.

Postingan populer dari blog ini

Metode Pembelajaran Efektif di Sekolah Dasar

"Pemilihan Umum: Pilar Demokrasi dalam Membentuk Masa Depan Bangsa"

Sinopsis naskah Zetan