28 November 2022
10 November 2022
Mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan ?
merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.
Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam
sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan
Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris
ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun
begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara
Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya
Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober
1945.
Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak
Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric
Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta
pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara
AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat,
laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris. Mereka
juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan
para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945,
pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati
oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat
pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian
yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar
20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu
diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar
1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak
dan hancur.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta
semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat
Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang
sebagai kota pahlawan. Selanjutnya tanggal 10 NOVEMBER diperingati setiap tahunnya
sebagai HARI PAHLAWAN sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para
pahlawan dan pejuang.
Beberapa Pahlawan Nasional yang juga memiliki andil dalam Pertempuran
10 November 1945 di Surabaya, diantaranya adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo,
Bung Tomo dan Moestopo.
Tugas 1.2.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.2
Peristiwa positif yang saya alami pada usia sekolah SD
adalah saya membantu orang tua bekerja di ladang memanen padi dan belajar
mengaji dengan Bapak, yang kebetulan beliau sebagai guru ngajinya. Banyak
nasehat yang diberikan orang tua, salah satunya adalah nasehat yang saya ingat
sampai sekarang yaitu tentang “Sejatine urip kuwi mung sawang sinawang” yang
artinya kurang lebih yaitu “Hakekat hidup itu hanyalah persoalan bagaimana seseorang
memandang/melihat sebuah kehidupan". Inti dari nasehat itu adalah kita
harus selalu bersyukur tentang apa yang kita miliki. Meskipun nasehat itu
sederhana namun nasehat tersebut menjadi motivasi buat saya untuk selalu
bersyukur tentang keadaan yang sudah dicapai sampai saat ini.
Sedangkan peristiwa negatif yang saya
alami pada saat usia MTs. Saya terpengaruh bersama teman-teman untuk ikut
membolos mata pelajaran Matematika pada saat itu, singakat cerita saya bersama
5 teman saya dihukum oleh kepala sekolah berdiri di depan kantor sampai pulang
sekolah. Setelah kejadian itu saya merasa bersalah dan kejadian itu menjadi
titik balik prilaku untuk selalu berfikir lebih baik lagi untuk
mempertimbangkan dampak positif maupun negatif, sebelum saya melakukan sesuatu.
2.
Peristiwa positif, selain saya yang terlibat adalah orang tua, guru dan teman-teman
sekelas, dan teman bermain di lingkungan tempat tinggal. Sedangkan dalam peristiwa
negatif yang terlibat adalah guru dan teman-teman sekelas.
3.
Dampak emosi yang saya rasakan pada peristiwa
positif di masa itu adalah senang,
gembira,
sedih, pantang menyerah dan optimis. Sedangkan dampak emosi yang saya
rasakan pada peristiwa negatif di masa itu adalah khawatir, merasa bersalah, minder,
dan kecewa.
4.
Peristiwa positif yang saya alami saat itu menjadi titik balik yang memicu
motivasi saya
dalam
belajar, rasa ingin tahu yang besar atas sesuatu yang sebelumnya saya tidak
tahu
dan
tidak mampu, serta menjadi dorongan untuk pantang putus asa dalam menghadapi
berbagai
keadaan. Karena sejak saat itu memiliki prinsip yaitu, “orang lain bisa kenapa
saya tidak bisa” dan Berani mencoba.
Sedangkan pada peristiwa
negatif
yang saya alami juga masih memberikan dampak sampai sekarang. Dari kejadian
tersebut
saya berusaha mengambil pelajaran bahwa apa yang kita lakukan harus
mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya terlebih dahulu.
5.
Pelajaran hidup yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya
adalah guru harus
dapat
mengelola emosi dengan baik. Peristiwa positif yang sudah saya alami akan
menjadi pembelajaran yang berharga agar bisa terus menumbuhkan sifat sabar,
semangat, rasa ingin tahu, pantang menyerah, dan tentunya selalu bersyukur
tentang apa yang telah dimiliki.
6.
Kalimat yang menggambarkan nilai-nilai yang saya percayai sebagai seorang guru
: Menjadi Guru adalah Slogan guru (digugu dan ditiru) ini memiliki
makna yang dalam bagi kehidupan seorang guru. Landasan falsafah di balik slogan
ini adalah bahwa sosok seorang guru dapat dipercaya dan ditiru.
TUGAS
2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak)
1. Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid,
rekan guru, dan
komunitas
sekolah saya antara lain :
a.
Ingin selalu belajar : sebagai seorang guru saya harus selalu ingin terus
belajar atau istilah sekarang harus update ilmu. Harus mengikuti perkembangan
zaman
b. Mandiri, saya mempunyai inisiatif sendiri untuk mengikuti
berbagai pelatihan, diklat
dan
kegiatan lain yang positif yang mendukung pengembangan keprofesian diri.
c.
Kolaboratif, sebagai makhluk sosial saya tidak mungkin bisa hidup tanpa bantuan
orang
lain. Kolaborasi dengan berbagai pihak akan mensukseskan program-program
yang
telah disiapkan.
d.
Reflektif, sebagai seorang guru nilai reflektif harus dimiliki, saya berusaha
belajar
dari
pengalaman sebelumnya agar lebih baik dimasa mendatang.
e. Pantang menyerah : sebagai seorang guru tentunya harus
bisa memotivasi diri sendiri dulu untuk tidak gampang menyerah tentang hal-hal
yang kita hadapi
2. Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan
murid, rekan guru, dan
komunitas
sekolah saya adalah berusaha "Mewujudkan Kepemimpinan" , yaitu Peran
sebagai
pemimpin pembelajaran yang menuntun anak. Saya merancang pembelajaran
berpihak
pada anak. Selain itu, saya melakukan inovasi dengan memanfaatkan berbagai
TIK
Karena di Sekolah kami ada Mata Pelajaran TIK, saya memanfaatkannya dengan menggunakan Leptop untuk pembelajaran.
Kami juga memanfaatkan LAP Multimedia yang sudah dapat mengakses Internet.
09 November 2022
Jurnal refleksi Dwi mingguan Modul 1.1.
Hai perkenalkan nama saya Eka Rahmady Hardianto dari SD Eka Tjipta Terawan, calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Seruyan. Prov. Kalimantan Tangah
Pada kesempatan kali ini saya
akan melakukan refleksi dwi mingguan modul 1.1 tentang refleksi filosofis
pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Sekali lagi saya ucapkan selamat menyaksikan
jurnal refleksi Dwi mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri
setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan atau akreditasi yang ditulis secara
rutin setiap dan ini sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh para
calon guru penggerak untuk membuatnya refleksi bisa diterapkan dengan berbagai
cara diantaranya
1. 1. Refleksi dengan
lisan refleksi
2. 2. Melalui jurnal
refleksi melalui titik refleksi
3. 3. Menggunakan catatan
kita bisa dengan memanfaatkan berbagai aplikasi yang menarik
Pada poin ini saya akan
menggunakan cara refleksi dengan penggunaan video interaktif dengan balutan
animasi tujuan dari refleks tujuan adalah refleksikan kegiatan kegiatan
pelatihan yang sudah dilalui khususnya pada modul 1.1 tentang filosofi
pemikiran Ki Hajar Dewantara refleksikan pengalaman dan ilmu yang didapat
selama duduk sehingga diharapkan para calon guru penggerak dapat mengevaluasi
diri dan menjadi lebih baik kedepannya dalam pembuatan jurnal ini saya
menggunakan model 4F
4F merupakan model refleksi yang
dikembangkan oleh dokter Laser di Reno 4F dapat diterjemahkan menjadi 4 P yang
mencangkup atau peristiwa atau perasaan atau pembelajaran teacher atau
penerapan refleksi diri atau peristiwa
1.
Tanggal 26 September
Tahun 2022 pengumuman calon guru penggerak angkatan 7 merupakan momen yang
sangat penting bagi dimana penulis rasakan 2 emosi yang begitu besar dalam
bidang penulis. Ditegaskan kembali oleh Surat Penugasan dari Kepala Dinas
Kabupaten Seruyan per Tanggal, 14 Oktober 2022 berisi perintah mengikuti
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7. Penulis menyadari bahwa dalam kegiatan
sekolah juga banyak agenda yang sangat penting. Di sisi lain penulis sangat
gembira tetapi penulis juga merasakan kecemasan karena Penulis tidak amanah dan
tidak dapat menyelesaikan kedua kegiatan tersebut dengan sebaik mungkin.
2.
Tangal 20 Oktober Tahun
2022 pembukaan program guru penggerak angkatan 7 resmi dibuka oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan riset dan teknologi yaitu bapak nadiem Makarim dan
dirjen gtk Profesor dokter Nunuk Suryani a pada pukul 10.45 WIB hingga 11.45
WIB
Selanjutnya melalui
video conferen dilanjutkan dengan sesi orientasi pukul 13.00 WIB sampai dengan 14.30
WIB secara online pada saat orientasi secara daring ini kita di Jelaskan
bagaimana kegiatan PDP nanti dilaksanakan arti jadwal kegiatan Bagaimana tata
cara pengisian LMS yang dipaparkan oleh instansi dpjp Kalimantan. Penulis rasa
bergejolak untuk menyambut tantangan pertama dari guru penggerak.
3.
Tangal 25 Oktober
2022. Rencana Pertemuan awal Fasilitator dan Pengajar Prektek belum bisa
dilakukan karena gangguan teknis di system LMS.
4. Kamis, 27 October 2022 Mulai 12:15 WIB s.d 16.00 WIB Kami bersama Fasilitator Bapak Yogyantoro dan PP dari Kelompok 0 Yaitu Ibu Asri dan Bapak Kristomos melakukan tatap muka melalui Gmeet dengan agenda vicon Eksplorasi Konsep.
5.
Hari Jumat, 28
Oktober 2022. Wilayah tempat tingal penulis lumayan jauh, kami harus menempuh
perjalan kurang lebih 5 sampai dengan 6 Jam menuju Kota Kabupaten Seruyan. Jadi
kami meminta Ijin dari Kebun Perusahaan 2 hari untuk Dinas Luar untuk mengikuri
kegiatan orientasi tersebut.
6.
Tanggal 29 Oktober
Tahun 2022 lokakarya di SMPN 1 Kuala Pembuang Jalan Ahmad Yani No. 42 Kuala
Pembuang merupakan kegiatan lokakarya orientasi secara tatap muka angkatan 7
yang akan mengikuti pendidikan calon guru penggerak. Kegiatan dibuka langsung
oleh Bapak Dinas Pendidikan Kabupaten Seruyan Bapak Rusdi Hidayat, S.Sos. Pada
saat lokaraya ini penulis didampingi oleh rekan Guru yang diutus oleh Kepala
Sekolah. Pada saat orientasi tatap muka
ini saya bertemu langsung dengan pengajar praktik. Kegiatan orientasi yang
disediakan oleh instansi penyelenggara memaparkan serangkaian kegiatan PGP
angkatan 7 yang akan dilaksanakan sampai bulan Juli tahun 2023 segala aktivitas
akan ada di LMS learning management system para calon guru penggerak harus
selalu memantau LMS pada SIM PKB masing-masing, kemudian setelah acara
pembukaan langsung dilanjutkan dengan masuk ke kelas masing-masing dengan
kelompok kelas dan pengajar prakteknya saya dan teman-teman diberikan banyak
sekali permainan untuk berkenalan satu sama lainnya dan kita juga mengerjakan
beberapa lembar kerja kegiatan difasilitasi oleh pengajar praktik dengan
berbagai game motivasi diskusi lembar kerja pengantar dan paparan yang mengenai
yang pertama terdapat harapan dan kekhawatiran perjalanan guru penggerak posisi
diri pengembangan diri portofolio refleksi dan penutupan semua kegiatan
dilaksanakan dengan seru aktif dan sangat menyenangkan.
7.
Ruang Kolaborasi
Sesi 1: Kelas O Senin, 31 Oktober 2022 pukul 15.15 - 17.30 WIB
Kami
mendengatkan pemaparan materi oleh fasilitator tentang Refleksi pemikiran KHD,
kami diberi waktu maksimal 3 menit untuk menyampaikan hasil belajar dari modul
1.1. Kemudian kami diberi waktu untuk berdiskusi diruang kolaborasi dengan
membentuk kelompok dan berdiskusi melalui Gmeet yang disediakan oleh
fasilitator. Kami membahas keterkaitan antara konteks local social budaya dengan pemikiran KHD. Kami dari
kelompok 2 membahas tentang Kebudayaan HANDEP HAPAKAT.
Sesi 2: Kelas 0
Selasa, 01 November 2022 pukul 15.15 - 17.30 WIB
Kami diberi
waktu untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok, kemudian kelompok lain memberi
tanggapan atau pertanyaan, begitu juga sebaliknya.
Diakhir sesi,
fasilitator memberikan kesimpulan terhadap apa yang kita diskusikan.
Penulis merasa bersemangat
dan termotivasi, serta bersyukur beberapa hal yang perlu disebutkan sebelumnya
tidak membuat penulis patah semangat karena penulis bertemu dengan orang-orang
hebat yang membuat penulis terinspirasi dan termotivasi sedikit demi sedikit
stigma buruk dalam pandangan penulis mulai memudar melainkan rasa bersemangat
muncul dalam benak penulis Bagaimana tidak tugas-tugas yang awalnya beban penulis
menjadi sebuah hal yang sangat bermanfaat bagi penulis penulis merasa memiliki
peran untuk sama-sama berjuang dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih
baik dengan berbagai ide dan kreativitas yang muncul penulis juga merasa sangat
termotivasi dengan melihat dan mempelajari karya-karya dari seluruh guru
penggerak di Indonesia sehingga penulis beranjak dari zona nyaman. Penulis mulai
mempelajari secara mendalam tentang dunia teknologi penulis berusaha Membagi
waktu sehingga semua dapat berjalan dengan baik dan beriringan akhirnya Penulis
tidak lagi kesulitan dalam mengerjakan tugas baik kegiatan calon guru penggerak
dan tugas sekolah, keluarga, serta beberapa tugas lainnya semua itu berkat
masukan dan arahan dari berbagai pihak kepada penulis atau pembelajaran yang
saya temukan banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dalam mengikuti
kegiatan saat ini diantaranya saya mengetahui Peran pendidikan dengan konsep
filosofi Tri Rahayu diantaranya adalah pendidikan itu memajukan dan menjaga
diri pendidikan itu memelihara dan menjaga bangsa pendidikan itu sederhananya
seperti ini, kalau kita bisa menjaga diri kita sebagai orang-orang yang merdeka
yang bahagia maka lingkungan di sekitar kita keluarga tetangga pertemanan atau
orang lain di sekitar kita akan menjadi lebih baik pula hidupnya kemudian misal
di suatu daerah keluarga-keluarganya bahagia orang-orang yang baik maka
daerahnya pun akan maju kalau di sebuah negara daerah-daerah yang maju maka
negaranya pun bisa dikatakan pasti maju kalau suatu negara itu maju Siapa yang
merasakan indahnya semua akan merasakan dunia merasakan rakyat tidak merasakan
pelajaran yang saya terima
Setelah
mempelajari modul 1.1 yaitu Bahwa maksud pendidikan adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota
masyarakat tugas pendidik adalah sebagai fasilitator yang mengarahkan dan bisa
mengimplementasikan semboyan Ki Hajar Dewantara yakni ingarso Sung tulodo yang
artinya menjadi seorang pendidik harus mampu memberikan suri tauladan ing Madyo
Mangun Karso artinya seorang pendidik di tengah kesibukannya harus juga mampu
membangkitkan atau penggugah semangat Tut Wuri Handayani seorang pendidik harus
memberikan dorongan moral dan semangat belajar dari belakang apa yang akan saya
lakukan yang pertama penerapan pembelajaran pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik pembelajaran seharusnya tidak didominasi oleh guru melainkan
peserta didik yang aktif dalam mencapai temukan sendiri pengetahuannya kemudian
penggunaan model pembelajaran yang inovatif model pembelajaran inovatif sangat
berperan penting dalam mendukung keberhasilan dari seorang guru ketika di kelas
dengan mengetahui fakta bahwa peserta didik harus mencari dan menemukan sendiri
pengetahuannya sehingga pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan diperlukan
agar hal tersebut dapat tercapai dengan baik kemudian menyeimbangkan kodrat
alam dan kodrat zaman anak sudah memiliki kodrat yang masing-masing kodrat anak
pada usia sekolah adalah bermain penulis akan menerapkan belajar sambil bermain
dalam pembelajaran namun penulis juga akan menyesuaikan dengan kodrat zaman Yakni
dengan cara menggabungkan pembelajaran dengan teks Sehingga peserta didik dapat
memiliki kecakapan abad ke-21 kemudian pembelajaran berdiferensiasi Setiap anak
memiliki gaya belajar yang masing-masing ada yang dijual audio kinestetik
maupun gabungan dari gaya belajar tersebut dalam pembelajaran guru harus
memenuhi setiap kebutuhan belajar peserta didik dengan memperhatikan gaya
belajar yang masing-masing baik itu dalam konten proses maupun produk kemudian
mengembangkan bakat peserta didik Setiap anak itu unik dan bakat dengan bakat
dan potensinya masing-masing tugas guru adalah memfasilitasi menutup mendorong
serta memberi contoh sehingga bahan tersebut dapat berkembang dan berguna bagi
lingkungan sekitar.
Penulis
Eka Rahmady Hardianto
CGP Angkatan 7. Kab. Seruyan. Prov. Kalimantan Tengah
03 November 2022
11 Oktober 2022
Kisah Pahlawan Yai Balau Panglima Dayak wanita
Yai Balau Panglima Dayak
wanita
Kalimantan Tengah mempunyai pahlawan-pahlawan wanita yang membuat kita
bangga dan bahwa perempuan juga bisa berjuang bersama pahlawan laki-laki.
Pahlawan wanita dari Tewah yang bernama Nyai Balau. Ia di panggil dengan dengan
sebutan Nyai Balau dikarenakan memiliki rambut (balau)
panjang.
Nyai Balau seorang yang baik, sopan dalam bertutur kata
serta santun perilakunya. Ia juga penurut serta taat kepada orang tuanya. Dia
mempuyai seorang anak yang paling dia sayanginya yang sudah di kayau (dipenggal
kepalanya) oleh Antang dari Juking Sopang.
Setelah tujuh hari tujuh malam lamanya ia bertapa untuk memohon petunjuk
kepada Tuhan Penguasa Alam. Nyai Balau bertemu seorang nenek
yang bilang kalau anaknya sudah meninggal dunia.
Nenek itu
kemudian menurunkan kesaktian Kepada Nyai Balau serta
memberikan sebuah selendang sakti sebagai senjata pamungkas.
Setelah sampai
di rumah ia mengajak suami serta semua keluarga dan sejumlah prajuritnya menuju
Juking Sopang untuk menuntut balas atas kematian putranya. Setibanya di Juking
Sopang, Nyai Balau meminta Antang mengakui
kesalahannya serta meminta maaf.
Antang seorang yang angkuh itu tidak mau mengakui
kesalahannya. Bahkan malah menyerang Nyai Balau. Seranggannya bisa
dihindari dengan mudah oleh Nyai Balau. Begitu Antang lengah Nyai
Balau yang sakti itu segera melemparkan selendangnya kearah dada
Antang, seketika itu antang yang sombong jatuh tersungkur ke tanah.
Setelah merobohkan Antang,
Nyai Balau lalu mengajak mereka untuk untuk berdamai dan membahas ketentuan
adat yang berlaku atas kejahatan pembunuhan. Ia menolak untuk membayar denda
adat tersebut. Dengan sebagian sisa tenaga yang dimiliki, ia berupa bangkit
kemudian kembali menyerang Nyai Balau. Pertarungan sengit kembali berlangsung.
Nyai Balau yang telah muak menyaksikan kesombongan pemuda itu segera menyerang
dengan selendang saktinya. Antang pun tewas di tangan Nyai Balau.
Lalu Nyai
Balau bersama suami serta rombongannya pulang dengan perasaan
lega. Sejak kejadian itu Nyai Balau dikenal sebagai wanita sakti yang tidak
sombong dan baik hati.
crossorigin="anonymous"></script>
Sumber: https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/1912/nyai-balau-panglima-dayak-wanita
-
Pemilihan umum adalah salah satu mekanisme yang paling mendasar dalam sebuah sistem demokrasi. Proses ini memberikan hak kepada warga ...
-
Metode Pembelajaran Efektif di Sekolah Dasar: Membentuk Fondasi Pendidikan yang Kuat Pendidikan dasar adalah fase kritis dalam perkembanga...
-
Assalamualaikum bapak/ibu guru habat! salam sahabat pembatik. Berikut kami sampaikan hasil praktik baik kami tentang MPI. Ini merupakan tug...