Kisah Pahlawan Yai Balau Panglima Dayak wanita
Yai Balau Panglima Dayak
wanita
Kalimantan Tengah mempunyai pahlawan-pahlawan wanita yang membuat kita
bangga dan bahwa perempuan juga bisa berjuang bersama pahlawan laki-laki.
Pahlawan wanita dari Tewah yang bernama Nyai Balau. Ia di panggil dengan dengan
sebutan Nyai Balau dikarenakan memiliki rambut (balau)
panjang.
Nyai Balau seorang yang baik, sopan dalam bertutur kata
serta santun perilakunya. Ia juga penurut serta taat kepada orang tuanya. Dia
mempuyai seorang anak yang paling dia sayanginya yang sudah di kayau (dipenggal
kepalanya) oleh Antang dari Juking Sopang.
Setelah tujuh hari tujuh malam lamanya ia bertapa untuk memohon petunjuk
kepada Tuhan Penguasa Alam. Nyai Balau bertemu seorang nenek
yang bilang kalau anaknya sudah meninggal dunia.
Nenek itu
kemudian menurunkan kesaktian Kepada Nyai Balau serta
memberikan sebuah selendang sakti sebagai senjata pamungkas.
Setelah sampai
di rumah ia mengajak suami serta semua keluarga dan sejumlah prajuritnya menuju
Juking Sopang untuk menuntut balas atas kematian putranya. Setibanya di Juking
Sopang, Nyai Balau meminta Antang mengakui
kesalahannya serta meminta maaf.
Antang seorang yang angkuh itu tidak mau mengakui
kesalahannya. Bahkan malah menyerang Nyai Balau. Seranggannya bisa
dihindari dengan mudah oleh Nyai Balau. Begitu Antang lengah Nyai
Balau yang sakti itu segera melemparkan selendangnya kearah dada
Antang, seketika itu antang yang sombong jatuh tersungkur ke tanah.
Setelah merobohkan Antang,
Nyai Balau lalu mengajak mereka untuk untuk berdamai dan membahas ketentuan
adat yang berlaku atas kejahatan pembunuhan. Ia menolak untuk membayar denda
adat tersebut. Dengan sebagian sisa tenaga yang dimiliki, ia berupa bangkit
kemudian kembali menyerang Nyai Balau. Pertarungan sengit kembali berlangsung.
Nyai Balau yang telah muak menyaksikan kesombongan pemuda itu segera menyerang
dengan selendang saktinya. Antang pun tewas di tangan Nyai Balau.
Lalu Nyai
Balau bersama suami serta rombongannya pulang dengan perasaan
lega. Sejak kejadian itu Nyai Balau dikenal sebagai wanita sakti yang tidak
sombong dan baik hati.
crossorigin="anonymous"></script>
Sumber: https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/1912/nyai-balau-panglima-dayak-wanita
Komentar
Posting Komentar
Aku Suka Blog Anda