10 Mei 2011

KATA PENGANTAR Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Saya dapat manyusun makalah mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa Indonesia. Makalah ini merupakan tugas individu yang wajib dibuat oleh setiap mahasiswa, yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah. Semoga dengan di susunya makalah saya ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang menganalisis mata kuliah yang ditawarakan dalam pendidikan bahasa dan sastra indonesia. Saya meyadari makalah yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya. Palangkaraya,........April 2011 Penyusun Eka Rahmady Hardianto DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar belakang 3 B. Tujuan pembahasan 3 BAB II PEMBAHASAN 4 A. Kurikulum PBSI……………………………………………... 4 B. Tabel Kurikulum Mata Kuliah 5 C. Hasil Analisis SWOT 8 BAB III PENUTUP 10 A. Simpulan 10 B. Daftar Pustaka………………………………………………... 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dibuka sejak tahun 1984 dengan Diploma II dan III, di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangkaraya. Selanjutnya, pada tanggal 10 Mei 1993, Dirjen Dikti Depdikbud meresmikan pembukaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Berdasarkan analisis kebutuhan guru sekolah menengah di Provinsi Kalimantan Tengah, sejak tahun 1993/1994 program studi ini tidak lagi menerima mahasiswa jenjang diploma dan mulai menerima mahasiswa jenjang S-1. Lima tahun terakhir ini, perkembangan Program Studi PBSI praktis mengalami kemandekan. Hal itu ditunjukkan dengan fenomena berikut ini: (1) Kurikulum masih didasarkan pada kurikulum tahun 1994 yang hanya direvisi sedikit saja, dan sekarang sedang diusahakan dengan kurikulum 2004, selanjutnya 2006; (2) pada tahun 2001 peringkat kreditasi masih tetap C, pada tahun 2008 naik menjadi B; (3) tingkat pendidikan staf pengajar masih dominan S-1, hanya bertambah satu orang berpendidikan S-3 pada tahun 2005, dan dua orang S-2 pada tahun 2007, lima orang staf masih menempuh pendidikan S-2; (4) Fasilitas belajar mengajar relatif tidak ada perubahan atau penambahan media pembelajaran; dan (5) kerja sama dengan institusi luar masih terbatas. Pada tahun 2010 ini, Program Studi PBSI memiliki 380 mahasiswa dengan staf pengajar berjumlah 17 orang ditambah satu orang dosen luar bias B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut . A. Mengetahui tentang kurikulum PBSI? B. Bagaimana menganalisis kurikulum berdasarkan tabel mata kuliah yang ditawarkan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan analisis SWOT, C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan di dalam makalah ini diantaranya adalah agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan SWOT dan dapat mengetahui kelemahan maupun kekuatan dalam kurikulum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. BAB II PEMBAHASAN A. Kurikulum PBSI Kurikulum yang digunakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengikuti struktur program Kuliah Nasional tahun 1992. System pembelajaran pada Program Studi Pendidikan bahsa dan Sastra Indonesia (PBSI) di atur dengan kurikulum. Struktur Program Kurikulum tersebut terdiri atas Program Kewenangan Utama terdiri atas (1) Matakuliah Umum (12 SKS), (2) Matakuliah Dasar Kependidikan (12 SKS), (3) Matakuliah Keahlian I, termasuk di dalamnya matakuliah pilihan dan skripsi (107 SKS), dan (4) Matakuliah Keahlian II (17 SKS). Seorang mahasiswa dikatakan lulus dari program sarjana jika sudah menempuh 149 SKS. Program Kewenangan Tambahan terdiri atas satu program pilihan yaitu Paket Khusus Pendidikan Drama/Teater. Di samping kurikulum inti yang merupkan kurikulum nasional, juga dimasukkan muatan local yang meliputi mata kuliah Bahasa dayak Ngaju dan Sastra Nusantara yang penekanannya pada sastra-sastra daerah yang terdapat di Kalimantan tengah. Kurikulum ini digunakan mulai tahun 2000 sampai sekarang. Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan Program Studi PBSI tidak hanya bekerja sebagai guru bahasa Indonesia, melainkan banyak juga yang bekerja sebagai wartawan, penelitian, dan seniman, maka diperlukan penyempurnaan kurikulum agar dapat memberikan bekal kepada mahasiswa mewujudkan mereka. Oleh karena itu diperlukan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari strength, weakness, opportunity, dan threat atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. a. Kekuatan merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalam/internal. b. Kelemahan merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalam/internal. c. Kesempatan/peluang merupakan hal positif yang sifatnya dari luar/eksternal. d. Ancaman merupakan hal negatif yang sifatnyya dari luar/eksternal. B. Tabel Kurikulum Mata Kuliah Berikut ini adalah proporsi kurikulum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. a. KELOMPOK MATA KULIAH UMUM No. Kode MK NAMA MATA KULIAH SKS JS 1 KIKU 1001 Pendidikan Agama 2 2 2 KIKU 1002 Pendidikan Pancasila 2 2 3 KIKU 1003 Pendidikan Kewiraan 2 2 4 KIKP 1001 Ilmu Sosial Dasar 2 2 5 KIKP 1002 Ilmu Alamiah Dasar 2 2 6 KIKP 1003 Bahasa Inggris 2 2 JUMLAH 12 b. KELOMPOK MATA KULIAH DASAR KEAHLIAN (MKDK) No. Kode MK NAMA MATA KULIAH SKS JS 1 KIKK 1001 Pengantar Pendidikan 3 3 2 KIKK 1002 Perkembangan Peserta Didik 2 2 3 KIKK 1003 Belajar dan Pembelajaran 4 4 4 KIKK 1004 Profesi Kependidikan 4 4 JUMLAH 13 c. KELOMPOK MATA KULIAH KEAHLIAN I (MKK I) No. Kode MK NAMA MATA KULIAH SKS JS 1 KIAB 1001 Linguistik Umum 3 3 2 KIAB 1002 Fonologi Bahasa Indonesia 3 3 3 KIAB 1003 Morfologi Bahasa Indonesia 3 4 4 KIAB 1004 Sintaksis Bahasa Indonesia 3 4 5 KIAB 1005 Sematik Bahasa Indonesia 3 4 6 KIAB 1006 Analisis Wacana Bahasa Indonesia 3 4 7 KIAB 1007 Sosiolinguistik 2 2 8 KIAB 1008 Psikolinguistik 2 2 9 KIAB 1009 Pragmatik 2 2 10 KIAB 1010 Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia 3 3 11 KIAB 1011 Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia 2 2 12 KIAB 1012 Sejarah Sastra 2 2 13 KIAB 1013 Teori Sastra 3 4 14 KIAB 1014 Kajian Puisi 3 4 15 KIAB 1015 Kajian Prosa 3 4 16 KIAB 1016 Kajian Drama 3 4 17 KIAB 1017 Bahasa Arab* 2 2 18 KIAB 1018 Bahasa Dayak Ngaju* 2 2 19 KIAB 1019 Retorika 2 2 20 KIAB 1020 Menyimak 2 2 21 KIAB 1021 Membaca 2 2 22 KIAB 1022 Membaca Lanjut 3 4 23 KIAB 1023 Berbicara 3 3 24 KIAB 1024 Berbicara Lanjut 3 4 25 KIAB 1025 Menulis 3 4 26 KIAB 1026 Penulisan Karya Ilmiah 3 3 27 KIAB 1027 Penulisan Kreatif Sastra 3 3 28 KIAB 1028 Teori Drama/Teater 2 2 29 KIAB 1029 Telaah Naskah Drama 2 2 30 KIAB 1030 Latihan Pemeranan 4 4 31 KIAB 1031 Pementasan Drama/Teater 3 6 32 KIAB 1032 Apresiasi Drama Teater 3 4 33 KIAB 1033 Metodologi Peneliatian I 2 2 34 KIAB 1034 Metodologi Penelitian II 3 4 35 KIAB 1035 Seminar 3 4 36 KIAB 1036 Pengembangan Buku Ajar 2 3 37 KIAB 1037 Linguistik Historis Komparatif 2 2 38 KIAB 1038 Sastra Nusantara 2 2 39 KIAB 1039 Tata Bahasa Pendidikan 2 2 40 KIAB 10409


KATA PENGANTAR
   
    Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Saya dapat manyusun makalah mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa Indonesia.
    Makalah ini merupakan tugas individu yang wajib dibuat oleh setiap mahasiswa, yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah.
    Semoga dengan di susunya makalah saya ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang menganalisis mata kuliah yang ditawarakan dalam pendidikan bahasa dan sastra indonesia.
    Saya meyadari makalah yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.




Palangkaraya,........April 2011
Penyusun


Eka Rahmady Hardianto









DAFTAR ISI

            Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I      PENDAHULUAN................................................................................ 3           
A.    Latar belakang................................................................................. 3
B.     Tujuan pembahasan.......................................................................... 3

BAB II     PEMBAHASAN................................................................................... 4           
                   A. Kurikulum PBSI……………………………………………......... 4
                   B. Tabel Kurikulum Mata Kuliah..................................................        5           
                   C. Hasil Analisis SWOT....................................................................... 8
                  


BAB III   PENUTUP.......................................................................................... 10
A.    Simpulan .................................................................................. .... 10
B.     Daftar Pustaka………………………………………………...                     10












BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dibuka sejak tahun 1984 dengan Diploma II dan III, di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangkaraya. Selanjutnya, pada tanggal 10 Mei 1993, Dirjen Dikti Depdikbud meresmikan pembukaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.  Berdasarkan analisis kebutuhan guru sekolah menengah di Provinsi Kalimantan Tengah, sejak tahun 1993/1994 program studi ini tidak lagi menerima mahasiswa jenjang diploma dan mulai menerima mahasiswa jenjang S-1.
Lima tahun terakhir ini, perkembangan Program Studi PBSI praktis mengalami kemandekan. Hal itu ditunjukkan dengan fenomena berikut ini: (1) Kurikulum masih didasarkan pada kurikulum tahun 1994 yang hanya direvisi sedikit saja, dan sekarang sedang diusahakan dengan kurikulum 2004, selanjutnya 2006; (2) pada tahun 2001 peringkat kreditasi masih tetap C, pada tahun 2008 naik menjadi B; (3) tingkat pendidikan staf pengajar masih dominan S-1, hanya bertambah satu orang berpendidikan S-3 pada tahun 2005, dan dua orang S-2 pada tahun 2007, lima orang staf masih menempuh pendidikan S-2; (4) Fasilitas belajar mengajar relatif tidak ada perubahan atau penambahan media pembelajaran; dan (5) kerja sama dengan institusi luar masih terbatas. Pada tahun 2010 ini, Program Studi PBSI memiliki 380 mahasiswa dengan staf pengajar berjumlah 17 orang ditambah satu orang dosen luar bias      

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut .
A. Mengetahui tentang kurikulum PBSI?
B.  Bagaimana menganalisis kurikulum berdasarkan tabel mata kuliah yang ditawarkan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan analisis SWOT,

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan di dalam makalah ini diantaranya adalah agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan SWOT dan dapat mengetahui kelemahan maupun kekuatan dalam kurikulum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum PBSI
Kurikulum yang digunakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengikuti struktur program Kuliah Nasional tahun 1992. System pembelajaran pada Program Studi Pendidikan bahsa dan Sastra Indonesia (PBSI) di atur dengan kurikulum. Struktur Program Kurikulum tersebut terdiri atas Program Kewenangan Utama terdiri atas (1) Matakuliah Umum (12 SKS), (2) Matakuliah Dasar Kependidikan (12 SKS), (3) Matakuliah Keahlian I, termasuk di dalamnya matakuliah pilihan dan skripsi (107 SKS), dan (4) Matakuliah Keahlian II (17 SKS). Seorang mahasiswa dikatakan lulus dari program sarjana jika sudah menempuh 149 SKS. Program Kewenangan Tambahan terdiri atas satu program pilihan yaitu Paket Khusus Pendidikan Drama/Teater. Di samping kurikulum inti yang merupkan kurikulum nasional, juga dimasukkan muatan local yang meliputi mata kuliah Bahasa dayak Ngaju dan Sastra Nusantara yang penekanannya pada sastra-sastra daerah yang terdapat di Kalimantan tengah. Kurikulum ini digunakan mulai tahun 2000 sampai sekarang.
Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan Program Studi PBSI tidak hanya bekerja sebagai guru bahasa Indonesia, melainkan banyak juga yang bekerja sebagai wartawan, penelitian, dan seniman, maka diperlukan penyempurnaan kurikulum agar dapat memberikan bekal kepada mahasiswa mewujudkan mereka. Oleh karena itu diperlukan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari strength, weakness, opportunity, dan threat atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.
a.    Kekuatan merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalam/internal.
b.   Kelemahan merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalam/internal.
c.    Kesempatan/peluang merupakan hal positif yang sifatnya dari luar/eksternal.
d.   Ancaman merupakan hal negatif yang sifatnyya dari luar/eksternal.

B.  Tabel Kurikulum Mata Kuliah
Berikut ini adalah proporsi kurikulum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

a.   KELOMPOK MATA KULIAH UMUM
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIKU 1001
Pendidikan Agama
2
2
2
KIKU 1002
Pendidikan Pancasila
2
2
3
KIKU 1003
Pendidikan Kewiraan
2
2
4
KIKP 1001
Ilmu Sosial Dasar
2
2
5
KIKP 1002
Ilmu Alamiah Dasar
2
2
6
KIKP 1003
Bahasa Inggris
2
2


JUMLAH
12

b.   KELOMPOK MATA KULIAH DASAR KEAHLIAN (MKDK)
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIKK 1001
Pengantar Pendidikan
3
3
2
KIKK 1002
Perkembangan Peserta Didik
2
2
3
KIKK 1003
Belajar dan Pembelajaran
4
4
4
KIKK 1004
Profesi Kependidikan
4
4


JUMLAH
13

c.    KELOMPOK MATA KULIAH KEAHLIAN I (MKK I)
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIAB 1001
Linguistik Umum
3
3
2
KIAB 1002
Fonologi Bahasa Indonesia
3
3
3
KIAB 1003
Morfologi Bahasa Indonesia
3
4
4
KIAB 1004
Sintaksis Bahasa Indonesia
3
4
5
KIAB 1005
Sematik Bahasa Indonesia
3
4
6
KIAB 1006
Analisis Wacana Bahasa Indonesia
3
4
7
KIAB 1007
Sosiolinguistik
2
2
8
KIAB 1008
Psikolinguistik
2
2
9
KIAB 1009
Pragmatik
2
2
10
KIAB 1010
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
3
3
11
KIAB 1011
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia
2
2
12
KIAB 1012
Sejarah Sastra
2
  2
13
KIAB 1013
Teori Sastra
3
4
14
KIAB 1014
Kajian Puisi
3
4
15
KIAB 1015
Kajian Prosa
3
4
16
KIAB 1016
Kajian Drama
3
4
17
KIAB 1017
Bahasa Arab*
2
2
18
KIAB 1018
Bahasa Dayak Ngaju*
2
2
19
KIAB 1019
Retorika
2
2
20
KIAB 1020
Menyimak
2
2
21
KIAB 1021
Membaca
2
2
22
KIAB 1022
Membaca Lanjut
3
4
23
KIAB 1023
Berbicara
3
3
24
KIAB 1024
Berbicara Lanjut
3
4
25
KIAB 1025
Menulis
3
4
26
KIAB 1026
Penulisan Karya Ilmiah
3
3
27
KIAB 1027
Penulisan Kreatif Sastra
3
3
28
KIAB 1028
Teori Drama/Teater
2
2
29
KIAB 1029
Telaah Naskah Drama
2
2
30
KIAB 1030
Latihan Pemeranan
4
4
31
KIAB 1031
Pementasan Drama/Teater
3
6
32
KIAB 1032
Apresiasi Drama Teater
3
4
33
KIAB 1033
Metodologi Peneliatian I
2
2
34
KIAB 1034
Metodologi Penelitian II
3
4
35
KIAB 1035
Seminar
3
4
36
KIAB 1036
Pengembangan Buku Ajar
2
3
37
KIAB 1037
Linguistik Historis Komparatif
2
2
38
KIAB 1038
Sastra Nusantara
2
2
39
KIAB 1039
Tata Bahasa Pendidikan
2
2
40
KIAB 1040
Ilmu Perpustakaan
2
2
41
KIAB 1041
Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
4
3
42
KIAB 1042
Kuliah Kerja Nyata
4
4
43
KIAB 1043
Skripsi
4



JUMLAH
107

d.   KELOMPOK MATA KULIAH KEAHLIAN II (MKK II)
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIAB 1044
Teori  Belajar Bahasa
2
2
2
KIAB 1045
Telaah Kurikulum dan Buku Teks
2
2
3
KIAB 1046
Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia
3
3
4
KIAB 1047
Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia
2
2
5
KIAB 1048
Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia
3
3
6
KIAB 1049
PPL I
1
2
7
KIAB 10450
PPL II
3



JUMLAH
17



Catatan: beban studi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 149 SKS dengan rincian sebagai berikut.
MKU              = 12 SKS
MKDK           = 13 SKS
MKK I            = 107 SKS
MKK II          = 17 SKS
*Bahasa bantu pilih 2 SKS
**Mata kuliah pilihan wajib mengambil 6 SKS


C.  Hasil Analisis SWOT

A.    S = Strength (Kekuatan)
Jika dilihat dari segi kekuatanya. Bahasa indonesia sangat memberikan manfaat yang sangat besar. Bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu diantara bahasa-bahasa lain atau bahasa daerah.
Bahasa indonesia didetapkan sebagai mata pelajaran yang harus di tempuh oleh siswa dari berbagai tingkatan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA maupun dalam perkuliahan di perguruan tinggi.
Didalam mata kuliah di perguruan tinggi. Belajar bahasa indonesia lebih meningkat di bandingkan dalam tingkat SMA.
Diharapkan mahasiswa nantinya mampu memperoleh pengajaran bahasa yang lebih baik dan mampu menerapkannya pada anak peserta didik nantinya.

B.     W = Weakness (Kelemahan)
Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam proses perkuliahan. Mahasiswa cenderung lebih banyak dari sebagian mahasiswa yang tidak serius dalam mengikuti perkuliahan. Akibatnya hasil akhir yang di peroleh kurang memuaskan dalam ujian akhir semester. Mahasiswa tidak akan memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang bahasa indonesia jika hal tersebut terus terjadi.
Dalam bidang morfologi, bahasa daerah menghambat mahasiswa pada mata kuliah pelafalan. Karana perbedaan lafal bahasa daerah dengan lafal bahasa indonesia yang sangat berbeda itu, mahasiswa kesulitan dalam pengucapannya dampaknya kalimat-kalimat yang di tuturkan tidak sesuai dengan bahasa indonesia yang baik dan benar.

C.    O = Oppurtunity (Kesempatan)
Dalam studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, kesempatan untuk menjadi guru sangat besar, karena guru bahasa indonesia sampai saat ini masih dibutuhkan oleh sekolah-sekolah di daerah. Sebab bahasa indonesia mempunyai kedudukan yang tinggi, dalam masyarakat maupun negara sampai saat ini. Kesempatan itu dapat didapat, jika dalam proses balajar bahasa indonesia mahasiswa dapat sungguh-sungguh dan serius dalam mengikuti perkuliahan.

D.    T = Threatment (Ancaman/Tantangan)
Ancaman yang dihadapi seperti dampak globalisasi. Bahasa-bahasa dan istilah-istilah baru akan muncul dari bahasa asing. Tentunya bahasa-bahasa asing tersebut harus dikaji atau di saring terlebih dahulu, Sebelum digunakan dalam bahasa indonesia. Yang harus di perhatikan adalah dalam aspek intonasi dan arti agar nantinya tidak menimbulkan persepsi yang salah dalam masyarakat.









BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Bahasa merupakan alat untuk mencapai berbagai tujuan dan menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan nyata. Bahasa dipandang sebagai alat yang efektif untuk menciptakan peserta didik yang tangguh dan kompetitif. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa seharusnya bukan bertujuan untuk mengajarkan pengetahuan tentang bahasa, tetapi mengajarkan kemampuan melaksanakan berbagai tindakan dengan menggunakan bahasa sebagai alat utamanya, dalam rangka melaksanakan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar. Mata kuliah yang terdapat pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sudah mencakup semua bidang contohnya terdapat mata kuliah umum dan mata kuliah dasar keahlian. Mata kuliah keahlian sudah mencakup keseleruhan pendukung maupun penunjang mata kuliah satu dan yang lainnya dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar dari berbagai unsur kebahasaan. Bahasa daerah yang menjadi pengaruh terhadap suksesnya pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri dapat kita atasi apabila ada kesadaran terhadap tanggungjawab kita dalam menempatkan diri dimana saat harus menggunakan bahasa daerah maupun bahasa Indonesia. Sehingga pengaruh bahasa daerah dengan sendirinya dapat teratasi.

B.  DAFTAR PUSTAKA
2009. Buku Panduan Akademik Universitas Palangkaraya. Universitas Palangkaraya.




makalah Sosiolinguistik


KATA PENGANTAR
   
    Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Saya dapat manyusun makalah mata kuliah Sosoilingistik.
    Makalah ini merupakan tugas individu yang wajib dibuat oleh setiap mahasiswa, yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah.
    Semoga dengan di susunya makalah saya ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang Peristiwa tutur dan tindak tutur pada manusia.
    Saya meyadari makalah yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.




Palangkaraya,........Maret 2011
Penyusun


Eka Rahmady Hardianto











DAFTAR ISI

            Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I      PENDAHULUAN................................................................................ 1           
A.    Latar belakang...................................................................................
B.     Tujuan pembahasan............................................................................

BAB II     PEMBAHASAN.....................................................................................            
                   A. Pengertian peristiwa tutur..................................................................
                   B. Tindak tutur ......................................................................................
                   C. Tindak tutur dan pragmatik...............................................................
                  


BAB III   PENUTUP..............................................................................................
A.    Kesimpulan ..............................................................................
B.     Saran.........................................................................................
















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Bahasa adalah alat komunikasi dalam interaksi sosial di masyarakat. Memang manusia dapat menggunakan alat lain untuk berkomunikasi, tetapi tampaknya ahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik di antara alat-alat komunikasi yang lainya. Apalagi dbandingkan dengan alat komunikasi yang digunakan oleh makhuk lain, yaitu hewan. Dalam setiap komunikasi saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran ,gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Maka dalam setiap komunikasi ini terjadilah apa yang disebut peristiwa tutur dan tindak tutur dalm satu situasi tutur.
B.     Tujuan masalah
Peristiwa tutur dan tindak tutur dalam berbahasa diharapkan dapat di pahami oleh manusia pada saat ini dan diharapkan apa yang dituturkan dapat di mengerti oleh si penerima informasi. Karana jika informasi yang di sampaikan tidak di mengerti oleh si penerima maka peristiwa tutur tidak dapat terjadi.

















A.    Pegertian peristiwa tutur
Yang di maksud dengan peristiwa tutur ( ingris: speech event ) adalah terjadinya atau berlangsungnaya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penututur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Jadi, interaksi yang berlangsung antara pedagang dan pembeli di pasar menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah peristiwa tutur.
Peristiwa-peristiwa tutur dapat kita temui seperti, rapat dinas di kantor diskusi di ruang kuliah sidang di pengadialan dn sebagainya.
        Sebuah percakapan baru dapat disebut sbagai contoh peristiwa tutur kalau memenuhi syarat SPEAKING. Kedelapan komponen itu adalah (di angkat dari Wadhaugh 1990 ) :
1.      S ( = Setting and scene ), di sini setting berkenaan dengan waktu dan tempat tutur berlangsung, sedangkan scane mengacu pada situasi tempat dan waktu, atau situasai phisikologis pembicara. Waktu dan tempat , dan situasi tuturan yang berbeda dapat menyebabkan penggunaan variasi bahasa yang berbeda. Berbicara di lapangan sepak bola pada waktu ada pertandingan sepak bola dalam situasi yang ramai tentu berbeda dengan pembicaraan di ruang perpustakaan pada waktu banyak pembaca dan dalm situasi sunyi. Di lapangan sepak bola kita bosa berbicara keras-keras, tapi di ruang perpustakaan harus seperlahan mungkin.
2.      P ( = partisipants ) adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pertuturan , bisa pembicara dan pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan penerima (pesan). Contohnya seperti dua orang yang bercakap-cakap dapat berganti paransebagai pembicara atau pendengar; tetapi dalam khotbah di masjid, khotbah di masjid, khotib sebagai pembibara dan jemaah sebagai pendengar tidak dapat bertukar peran. Status sosial partisipan sangat menekankan ragam bahasa yang digunakan.
3.      E ( = Ends : purpose and goal ) merujuk pada maksud dan tujuan pertuturan. Peristiwa tutur yang terjadi di rung pengadilan bermaksud untuk menyelesaikan suatu kasus perkara, namun para partisipan di dalam peristiwa tutur itu mempunyaitujuan yang berbeda. Jaksa ingin membuktikan kesalahan si terdakwa, pembela berusaha membuktikan bahwa si terdakwa tidak bersalah, sedangkan hakim berusaha memberikan keputusan yang adil.
4.      A ( = Act sequences ), mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran ini berkenaan dengan kata-kata yang digunakan, bagaiman penggunaannya, dari hubungan antara apa yang dikatakan dengan topik pembicaraan. Bentuk ujaran dalam kuliah umum, dalam percakapan biasa, dan dalam pesta adalah berbeda. Begitu juda dengan isi yang dibicarakan.
5.      Key, mengcu pada nada,cara dan semangatdimana suatu pesan disampaikan, dngan senang hati, dengan serius, dengan singkat, dan sombong, dengan mengejek, dan sebagainya. Hal ini dapat ditunjukkandengan gerak tubuh dan isyarat.
6.      Instrumentalities, mengau pada jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan ,tertulis, melalui telegraf atau telepon. Instrumentalities ini juga mengacu pada kode ujaran yang digunakan, seperti, dialek ragam, atau regester.
7.      Norm ofinteraction and interpretation, mengacu pada norma atau aturan dalam berinteaksi. Misalnya, yang berhubungan dengan cara berinterupsi, bertanya dan sebagainya. Juga mengacu pada norma penapsiran tehadap ujaran dari lawan bicara.
8.      Genre, mengcu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi,puisi, pepatah, doa, dan sebagainya.

Dari yang dikemukakan hyms itu dapat kita lihat berapa kompleknya terjadinya peristiwa tutur yang kita lihat, atau kita alami sendiridalam kehidupan kita sehari-hari. Komponen tutur yang diajukan Hymes itu dalam rumusan lain tidak berbeda dangan yang oleh Fishman disebut sebagai pokok pembicaraan sosiolinguistik, yaitu “who speak, what language, to whom, when , and what end.

B.     Tindak tutur
        Peristiwa tutur yang kita bicarakan di atas merupakan peristiwa sosial karena menyangkut pihak-pihak yang bertutur dalam waktu dan tempat tertentu. Peristiwa tutur ini pada dasarnya merupakan rangkaian dari sejumlah tindak tutur (ingris: speech act ) yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan. Kalau peristiwa tutur merupakn gejala sosial seperti disebut di atas,maka tindak tutur merupakan gejala individual, bersifat phisikologis, dan keberlangsunganya ditentukan oleh kemanpuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Kalu dalm peristiwa tutur lebih dilihat dari dalam tuturanya. Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada suatu proses, yakni proses komunikasi.
        Istilah dan teori mengenai tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J.L. Austin, seorang guru besar di Universitas Harvard, pada tahun1956. Teori yang berasal dari materikuliah itu kemudian dibukukan oleh J.O. Ormson (1965) dengan judul How to do thing with word? Tetapi teori tersebut baru menjadi terkenal dalam studi linguistik setelah Searle (1969) menerbitkan buku berjudul Speech act, and essay in the philosophy of Language.