Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Tak Anggap Remeh Lawan

Gambar
Brunei Vs Indonesia: Pantang Pongah, Garuda Tak Anggap Remeh Lawan Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menilai Brunei Darussalam sebagai tim paling lemah di Grup A Piala AFF 2022. Timnas Indonesia akan memainkan laga tandang melawan Brunei dalam lanjutan babak penyisihan Grup A Piala AFF 2022. Laga Brunei vs Indonesia bakal berlangsung di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/12/2022) pukul 17.00 WIB. Menjelang pertandingan Brunei vs Indonesia, Shin Tae-yong menilai bahwa sang lawan merupakan tim paling lemah di Grup A. Hal itu lantaran Brunei lolos ke Piala AFF 2022 melalui babak playoff setelah mengalahkan Timor Leste. "Tim Brunei bisa dianggap lemah, mereka masuk grup ini karena playoff," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers yang turut dihadiri di Malaysia, Minggu (25/12/2022). Adapun Brunei sudah kebobolan 10 gol sebelum melawan Indonesia. Mereka takluk 0-5 dari Thailand dan dikalahkan Filipina dengan skor 1-5. Meski demikian, Shin Tae-yong mewanti-wanti tim

Jurnal Refleksi Dwi mingguan Modul 1.3. Visi Guru Penggerak

  Jurnal Refleksi Dwi mingguan Modul 1.3. Visi Guru Penggerak Oleh: Eka Rahmady Hardianto, S.Pd. Calon Guru Penggerak Angkatan 7. Kab. Seruyan. Prov. Kalimantan Tengah   Di postingan ini saya menulis jurnal refleksi dwimingguan sesuai dengan pengalaman saya dalam proses pendidikan guru penggerak Angkatan ke-7. Jurnal refleksi ini saya tulis setelah saya mengikuti dan mempelajari modul 1.3. Visi Guru Penggerak. Dalam menulis jurnal, saya menggunakan model 4F, yakni Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan). Untuk memudahkan memahaminya, 4F tersebut saya terjemahkan dalam bahasa pertanyaan, yakni 1) apa yang saya alami; 2) apa yang saya rasakan; 3) apa yang saya dapatkan; dan 4) apa yang akan saya lakukan.  Berikut jurnal refleksi dwimingguan modul 1.3. Visi Guru Penggerak. 1.      Apa yang saya alami. Saya juga melakukan elaborasi pemahaman dengan instruktur melalui Gmeet pada hari Hari ini, 01 Desember 2022 pukul 15. 30 WIB adalah saa

Jurnal Refleksi Dwi mingguan Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak

  Jurnal Refleksi Dwi mingguan Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak   Oleh: Eka Rahmady Hardianto, S.Pd. Calon Guru Penggerak Angkatan 7. Kab. Seruyan. Prov. Kalimantan Tengah Di tulisan ini saya menulis jurnal refleksi dwimingguan sesuai dengan pengalaman saya dalam proses pendidikan guru penggerak Angkatan ke-7. Jurnal refleksi ini saya tulis setelah saya mengikuti dan mempelajari modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak. Dalam menulis jurnal, saya menggunakan model 4F, yakni Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan). Untuk memudahkan memahaminya, 4F tersebut saya terjemahkan dalam bahasa pertanyaan, yakni 1) apa yang saya alami; 2) apa yang saya rasakan; 3) apa yang saya dapatkan; dan 4) apa yang akan saya lakukan.  Berikut jurnal refleksi dwimingguan modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak. 1. Apa yang saya alami. Saya mempelajari modul 1.2. dengan alur MERDEKA, yakni: a. Mulai dari Diri 

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4

Gambar
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Alkhamdulillah Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Saat ini saya sampai di modul 1.4.a.8. Koneksi antar materi Budaya Positif . Koneksi antar materi modul 1.4 saya diminta untuk memahami keterkaitan konsep budaya positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2 dan 1.3. dan di harapkan dapat menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. Koneksi Antar Materi Budaya Positif Sebagai pendidik, kita perlu ingat kembali tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang "beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab". Sekarang, berdasarkan pedoman itu, Profil Pelajar Pancasil