TUGAS KAJIAN PUISI = 2 (smtr 3) PBSI
Tugas
Kajian Puisi
Nama : Eka Rahmady Hardianto
NIM : AAB 109083
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangkaraya
Kebun Binatang
Karya: Sitor Situmorang
Kembang, boneka dan kehidupan.
Kembang, boneka dan kerinduan.
Si adik ini ingin teman.
Si anak ini punya ketakutan.
Hari-hari kemarin.
Punya keinginan.
Berumah ufuk, ombak menggulung.
Hari-hari kandungan.
Tolak keisengan.
Ramai-ramai di kebun binatang.
Kembang, boneka dan kehidupan.
Kembang dan kerinduan.
Si adik ini ingin teman.
Boneka ini punya kesayuan.
Hari-hari datang.
Hari kembang di kebun binatang.
Hari bersenang.
Pecah dalam balonan
Kembang, boneka dan kehidupan.
Kembang dan kerinduan.
Si adik ini ingin teman.
Boneka ini punya kesayuan.
Petunjuk Keenam
Usut siapa yang di maksud kata ganti yang ada dan siapa yang mengucapkan kalimat yang ada di dalam tanda kutip (jika ditemukan di dalam sebuah puisi). Dalam puisi di atas kalimat yang bertanda tidak ditemukan.
Dalam puisi tersebut ada satu kata ganti orang kedua yang terdapat pada sajak bait pertama larik ketiga dan keempat: /Si adik ini ingin teman/ dan Si anak ini punya ketakutan. Dalam frase /Si anak ini/, melihat konteks (hubungan) kalimat, maka frase tersebut sama dengan /Si adek ini/. Dalam komteks ini, kata /Si/ tersebut menunjuk seorang anak kecil yang membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Keinginan seorang anak kecil, menginginkan adanya hiburan dan teman bermain.
Petunjuk Ketujuh
Antara satu unit dengan unit yang lain (larik dengan larik yang lain) di dalam puisi tersebut, membentuk satu kesatuan (keutuhan makna). Menemukan pertalian makna antara unit tersebut.
Pertalian makna biasanya ditentukan oleh (.) titik, (,) koma, pemakaian huruf kapital ataupun huruf kecil, dan penggunaan kata penghubung (seperti dan, serta, juga, dan kata-kata penghubung yang lainnya). Larik sesudah titik (.) lebih berhubungan makna dengan larik sesudahnya. Demikian juga dengan larik yang dimulai dengan huruf kapital, lebih berhubungan makna dengan larik sebelumnya. Demikian juga dengan larik yang dimulai dengan huruf kecil.
Melihat pemakaian tanda titik (.) dan koma (,) dengan pemakaian huruf kapital ataupun huruf kecil di dalam puisi tersebut ada yang tiga larik dalam satu bait dan ada empat baris dalam satu bait sebanyak enam bait dalam 22 baris. Dalam satu bait tersebut membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Semua unit-unit tersebut kemudian membentuk makna keseluruhan.
Petunjuk Kedelapan
Mencari dan mengejar makna yang tersembunyi dalam puisi! Sebuah puisi yang baik selalu punya makna tambahan dari apa yang tersurat. Makna tambahan ini hanya akan bisa didapatkan sesudah membaca dan memahami puisi. Dengan cara merenung, melalui proses konsentrasi dan intensifikasi.
Makna yang tersembunyi dalam puisi di atas bahwa ‘Kebun Binatang’ merupakan sebuah tempat wisata yang menyuguhkan berbagai pemandangan berupa binatang-binatang sebagai objek untuk dinikmati oleh pengunjung. Dengan kata lain pengunjung akan memperoleh kesenangan dan pemandangan yang indah. Dalam puisi bait pertama larik pertama dan kedua.
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang, boneka dan kerinduan./
Mengandung arti bahwa ank merupakan hasil dari pertalian cinta dari kedua orang tuanya dan tentunya diharapkan oleh orang tuanya. Keluargan tersebut telah mempunyai seorang anak dan menginginkan kehadiran anak kedua.
/Si adik ini ingin teman./
/Si anak ini punya ketakutan./
Larik ketiga dan keempat, membicarakan tentang anak pertama yang juga mengharapkan teman, tetapi hati anak tersebut takut jika perhatian orang tuanya kelak berkurang terhadap dirinya.
/Hari-hari kemarin./
/Punya keinginan./
/Berumah ufuk, ombak menggulung./
Bait kedua membicarakan tentang kerinduan dan harapan yang dinanti-nanti siang dan malam.
/Hari-hari kandungan./
/Tolak keisengan./
/Ramai-ramai di kebun binatang./
Bait ketiga membicarakan keluarga kecil tersebut mencari kesenangan dengan mengunjungi kebun binatang. Hampir setiap hari untuk mencari kesenangan dan kegembiraan antar keluarga, agar hubungan keluarga semakin erat nantinya.
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Boneka ini punya kesayuan./
Bait keempat membicarakan tentang harapan yang dinanti-natikan telah tiba, anak kedua darim keluarga kecil tersebut akhirnya hadit di tengah-tengah keluarga. Adek kecil tersebut mempunyai pengaruh yang besar bagi keluarga. Keluarga kecil tersebut bahagia dengan kehadiranya.
/Hari-hari datang./
/Hari kembang di kebun binatang./
/Hari bersenang./
/Pecah dalam balonan./
Bait kelima membicarakan tentang kebahagiaan datang kembali keluarga kecil tersebut kembali lagi pergi ke kebun binatang dengan bersuka ria kegembiraan menyelimuti keluarga tersebut.
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Boneka ini punya kesayuan./
Bait keenam membicarakan tentang anak merupakan anugrah dari Allah yang wajib dijaga dan dipelihara oleh orang tua. Orang tua harus mampu membagi kasih sayang dan perhatian di antara anak-anaknya.
Pejunjuk Kesembilan
Perhatikan corak sebuah sajak, karena sebuah puisi ada yang mementingkan unsur formal dan ada yang lebih mementingkan unsur puitis. Dalam puisi ‘Kebun Binatang’ mempunyai corak unsur formal, karena puisi tersebut penonjolan rima (perasaan bunyi), pola-pola larik (dengan jumlah suku kata relatif sama) dan baik. Puisi Sitor Situmorang termasuk dalam puisi yang berakar kepada puisi tradisional seperti (pantun, syair, gurindam dan lain-lain).
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang, boneka dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Si anak ini punya ketakutan./
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Boneka ini punya kesayuan./
Puisi tersebut di atas dapat kita lihat struktur pola-pola dalam satu bait dan jumlah suku kata relatif sama berpola (n,n,n,n,) di akhir kalimat.
Petunjuk Kesepuluh
Mengembalikan tafsiran (interprestasi) sebuah puisi harus bisa dikembalikan dalam kepada teks. Dengan arti kata, setiap tapsiran harus berdasarkan teks. Puisi ‘Kebun Binatang’ Sitor Situmorang, misalnya dikatakan di situ dalam bait ketiga larik ketiga
/Ramai-ramai di kebun binatang./
Mengandung arti bahwa kebun binatang merupakan sebagai sarana untuk menjalin keutuhan dan kekerabatan agar terjaga dengan baik, untuk menjalin kasih saying antara anggota keluarga agar tali silaturahmi terjaga dengan baik.
Komentar
Posting Komentar
Aku Suka Blog Anda