17 Desember 2024

Sejarah kelapa sawit (Elaeis guineensis) di Indonesia

Sejarah kelapa sawit (Elaeis guineensis) di Indonesia berawal pada tahun 1848, ketika orang Belanda membawa empat biji kelapa sawit dari Bourbon, Mauritius, dan Hortus Botanicus, Amsterdam, Belanda. Keempat biji kelapa sawit itu kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor dan ternyata berhasil tumbuh dengan subur. Setelah berbuah, biji-biji dari induk kelapa sawit tersebut disebar ke Sumatra.

Kelapa sawit (Elaeis guineensis) bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini merupakan tanaman asli dari Afrika Barat dan Afrika Tengah.[1] Di Indonesia, sejarah kelapa sawit berawal dari empat biji kelapa sawit yang dibawa oleh Dr. D. T. Pryce,[2] masing-masing dua benih dari Bourbon, Mauritius dan dua benih lainnya berasal dari Hortus Botanicus,[3] Amsterdam, Belanda, pada tahun 1848.

Empat biji kelapa sawit tersebut kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor yang ketika itu dipimpin oleh Johanes Elyas Teysman dan berhasil tumbuh dengan subur.[5] Di Kebon Raya Bogor, pohon kelapa sawit tersebut tumbuh tinggi dengan ketinggian 12 meter dan menjadi pohon kelapa sawit tertua di Asia Tenggara.[6] Namun, pada 15 Oktober 1989, induk pohon kelapa sawit itu mati.

Pada tahun 1853 atau lima tahun setelah ditanam, pohon kelapa sawit di Kebon Raya Bogor menghasilkan buah. Biji-biji kelapa sawit itu kemudian disebar secara gratis, termasuk dibawa ke Sumatra pada tahun 1875,[1] untuk menjadi tanaman hias di pinggir jalan.[3] Tidak disangka, ternyata kelapa sawit tumbuh subur di Deli, Sumatera Utara, pada tahun 1870-an, sehingga bibit-bibit kelapa sawit dari daerah ini terkenal dengan nama kelapa sawit "Deli Dura".[6]

Semula, orang-orang Belanda tidak terlalu menaruh perhatian besar terhadap kelapa sawit. Mereka lebih mengenal minyak kelapa. Namun, revolusi industri (1750–1850) yang terjadi di Eropa, mendorong terjadinya lonjakan permintaan terhadap minyak. Hal ini mendorong pemerintahan Hindia Belanda mencoba melakukan penanaman kelapa sawit di beberapa tempat. Percobaan penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan di Karesidenan Banyumas antara tahun 1856 hingga 1870, namun tidak menghasilkan minyak yang baik meski berbuah empat tahun lebih cepat dibandingkan di Afrika yang membutuhkan waktu 6–7 tahun. Selanjutnya, percobaan penanaman kedua dilakukan pemerintahan Hindia Belanda di Palembang, di Muara Enim tahun 1869, Musi Ulu tahun 1870, dan Belitung tahun 1890. Namun, hasilnya masih kurang baik, karena cuaca di Palembang, yang tidak cocok. Hal yang sama juga terjadi di Banten, meski coba dilakukan perkebunan kelapa sawit pada tahun 1895.[3]

Kehadiran perusahaan-perusahaan perkebunan asing juga didorong oleh pemberlakuan UU Agraria (Agrarisch Wet) oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1870. Undang-undang ini memberikan konsesi berupa hak guna usaha atau hak erfpacht kepada para pemodal asing.[7]

Perkebunan kelapa sawit berskala besar kemudian dibuka untuk pertama kalinya pada tahun 1911 oleh perusahaan yang didirikan oleh Adrien Hallet asal Belgia dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra (Deli) dan Sungai Liat, Aceh, melalui perusahaannya yang bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij,[3] dengan luas 5.123 hektare.[6]

Pada tahun 1911 tercatat ada tujuh perusahaan perkebunan kelapa sawit, yakni Onderneming Soengei Lipoet, Onderneming Kuala Simpang, N.V Moord Sumatra Rubber Maatschappij, Onderneming Soengei Ijoe, Tanjung Suemanto', Batang Ara, dan Mopoli, yang sebagian besar memiliki kebun-kebun karet. Di Aceh Timur pada tahun 1912 terdapat 18 konsesi perkebunan karet dan kelapa sawit dan kembali bertambah menjadi 20 perusahaan perkebunan pada tahun 1923, dengan rincian 12 adalah perusahaan perkebunan karet, tujuh perkebunan kelapa sawit dan satu perkebunan kelapa.[8]

Pada tahun 1910, organisasi perusahaan perkebunan bernama Algemene Vereneging voor Rubberpalnters ter Oostkus van Sumatera (AVROS), berdiri di Sumatera Utara dan Rantau Panjang, Kuala Selangor.[6] AVROS merupakan organisasi yang menaungi berbagai macam perusahaan perkebunan dengan didasari kepentingan yang sama, yakni menyikapi persoalan yang timbul, seperti kekurangan pekerja perkebunan, menjalin hubungan dengan sesama pengusaha dan komunikasi dengan pemerintah, dan permasalahan transportasi

Plantation Nord Sumatra (PNS Ltd) sebesar 60% dan Republik Indonesia sebesar 40%. Setelah itu, Socfindo baru kembali membuka lagi area perkebunan baru di Sumatera Utara, yakni di Bangun Bandar/Tanjung Maria dan Aek Loba/Padang Pulo (1970), Aek Pamienke (1979), dan Tanah Gambus/Lima Puluh (1982).[15] Kepemilikan saham tersebut kembali berubah menjadi PNS Ltd 90% dan Republik Indonesia sebesar 10% pada tahun 2001.[15]

PP London Sumatra Indonesia

sunting

Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia (dikenal dengan Lonsum) berdiri pada tahun 1906 oleh Harrisons & Crosfield Plc yang berbasis di London, Inggris. Meski sudah memiliki diversifikasi perkebunan tanaman karet, teh, dan kakao, Lonsum pada awal kemerdekaan masih mengkonsentrasikan lini bisnisnya pada tanaman karet, sedangkan kelapa sawit baru mulai produksi pada tahun 1980-an.[17]

Pada tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual 100% kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantation. Indofood Agri Resources Ltd melalui PT Salim Ivomas Pratama kemudian menguasai Lonsum pada Oktober 2007

Bakrie Sumatera Plantations adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdiri pada tahun 1911 dengan nama Naamlooze Vennootschap Hollandsch Amerikaansche Plantage Maatschappij, yang awalnya adalah perusahaan perkebunan karet. Pada tahun 1957, nama perusahaan berganti nama menjadi PT United States Rubber Sumatera Plantations setelah diakuisisi oleh Uniroyal Inc.[18]

Selanjutnya, pada tahun 1965, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap PT United States Rubber Sumatera Plantations. Pada tahun 1985, nama perusahaan berganti menjadi PT Uniroyal Sumatera Plantations (UNSP) dan setahun kemudian sebanyak 75% saham perusahaan diakuisisi oleh PT Bakrie & Brothers. Nama perusahaan pun berganti nama menjadi PT United Sumatera Plantations dan tahun 1992 kembali berganti nama menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations.[18]

Meski awalnya adalah perusahaan perkebunan karet, PT Bakrie Sumatera Plantations pada tahun 2019 hanya memiliki area kebun karet seluas 16.532 hektare di Sumatera Utara melalui PT BSP Kisaran, Bengkulu seluas 2.610 hektare melalui PT AMR, dan di Lampung seluas 3.331 hektare melalui PT HIM.[18]

Per September 2019, PT Bakrie Sumatera Plantations memiliki area perkebunan inti kelapa sawit yang telah ditanami seluas 43.262 hektare di Sumatera Utara melalui PT BSP Kisaran (9.924 hektare) dan PT GLP (7.626 hektare); di Sumatera Barat melalui PT BPP (8.820 hektare) dan PT CCI (1.965 hektare); di Jambi melalui PT AGW (4.387 hektare) dan PT SNP (6.111 hektare); dan di Kalimantan Selatan melalui PT MIB seluas 4.429 hektare. Adapun perkebunan plasma seluas 14.976 hektare, dengan rincian seluas 6.347 hektare di Sumatera Barat melalui PT BPP, 7.701 hektare di Jambi melalui PT AGW, dan 928 hektare di Jambi melalui PT SNP.[18]

Perusahaan memiliki lima pabrik pengolahan kelapa sawit, berkapasitas 225 metrik ton, masing-masing dua pabrik di Sumatera Utara, satu pabrik di Sumatera Barat, dan dua pabrik di Jambi. Selain itu ada lima pabrik pengolahan oleo chemical, yakni satu pabrik pengolahan Fatty Acid FSC berkapasitas 52.800 metrik ton per tahun di Tanjung Morawa, Sumatera Utara dan empat pabrik pengolahan fatty acid di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, yakni fatty acid I berkapasitas 99 ribu metrik ton/tahun, pabrik pengolahan fatty alcohol I berkapasitas 33 ribu metrik ton/tahun, pabrik pengolahan fatty acid II berkapasitas 82.500 metrik ton/tahun, dan pabrik pengolahan fatty alcohol II berkapasitas 99 ribu metrik ton/tahun.[18

#galerisawit

#seharahsawit

#TirtaKahyanganNirankara

#BerdaulatDalamIklim

#TataKlimatNusantara

#RekayasaCuacaTehnologi

#Camarwan

#BerdaulatCuaca

#TMCBerdaulatPangan&Energi

#TeamRekayasaCuaca

#IndonesiaCuacaBerdaulat

#TMCberbasisFlare

#PupukTopska

#PupukHigphos 

04 Desember 2024

Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka

 


Penulisan daftar pustaka yang benar adalah elemen penting dalam setiap karya ilmiah, termasuk tugas akademik, penelitian, atau publikasi. Di era digitalisasi saat ini, sumber-sumber referensi dapat berasal dari berbagai media, mulai dari buku dan artikel jurnal hingga makalah, media online, bahkan video di platform seperti YouTube.  

TelUtizen, memahami cara yang benar untuk mencantumkan referensi dalam daftar pustaka sangatlah penting. Melalui artikel ini, kita akan membahas pedoman praktis tentang bagaimana menulis daftar pustaka yang benar dari beragam sumber guna meningkatkan kualitas dan profesionalisme penulisan akademik. 

Pengertian Daftar Pustaka 

Daftar pustaka atau yang sering disebut sebagai referensi adalah daftar berisi informasi mengenai judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya. Daftar pustaka merupakan komponen tak terpisahkan dalam sebuah karya ilmiah, sekaligus menjadi bukti kredibilitas dari tulisan tersebut.  

Penting untuk memastikan bahwa sumber-sumber rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka koheren dan relevan dengan karya ilmiah yang ditulis. Biasanya, daftar pustaka ditempatkan di akhir dan diurutkan menurut abjad.  

Fungsi Daftar Pustaka 

Penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah memiliki beberapa fungsi penting, antara lain: 

· Memperkuat argumen 

· Menghindari plagiasi 

· Menghormati penulis yang karyanya dijadikan acuan dalam penulisan karya ilmiah 

· Mempermudah proses peninjauan ulang sumber-sumber rujukan saat diperlukan koreksi pada konten tulisan 

· Memberikan bantuan kepada pembaca untuk lebih memahami sumber-sumber yang dikutip dalam karya ilmiah 

Gaya Penulisan Daftar Pustaka 

Terdapat berbagai format daftar pustaka atau biasa dikenal dengan istilah gaya sitasi (citation style) yang banyak digunakan dalam penulisan akademik. Dari beragam format tersebut, tiga jenis sitasi yang umum digunakan ialah: 

· Modern Language Association (MLA), biasanya digunakan dalam bidang ilmu bahasa, humaniora, filosofi, seni, linguistik, dan sejenisnya. 

· American Psychological Association (APA), biasanya digunakan dalam bidang ilmu sosial sains, pendidikan, teknik, dan sebagainya. 

· Chicago Manual Style (CMS), umumnya digunakan dalam bidang ilmu sejarah, humaniora, dan lain-lain.  

Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar 

Umumnya, daftar pustaka ditulis berdasarkan urutan berikut:  

1.    Nama Penulis: Nama penulis disebutkan sebagai elemen pertama. Penulisannya dimulai dengan nama belakang atau nama keluarga, diikuti oleh tanda koma (,) dan nama depan serta nama tengah (jika ada).  

2.    Tahun Terbit: Setelah nama penulis, langkah berikutnya adalah mencantumkan tahun terbit tulisan. Tahun terbit buku biasanya dapat ditemukan di halaman awal setelah halaman judul. Sementara itu, tahun terbit artikel jurnal dan makalah biasanya tertera di header bagian atas. 

3.    Judul Buku atau Artikel yang Dirujuk: Unsur berikutnya adalah judul tulisan yang dirujuk. Judul harus ditulis secara lengkap sesuai dengan yang tercantum pada sumber, baik itu berupa buku, artikel jurnal, makalah, atau sumber lainnya. 

4.    Nama Penerbit: Setelah mencantumkan judul tulisan, informasi berikutnya adalah nama penerbit. Nama penerbit buku biasanya terdapat di sampul depan, sampul belakang, atau pada halaman yang sama dengan tahun terbit buku. Jika sumbernya adalah artikel jurnal, cantumkan nama jurnal yang memuat artikel tersebut. 

5.    Tempat Terbit/Keterangan Terbitan: Langkah terakhir dalam penulisan daftar pustaka adalah mencantumkan keterangan penerbitan. Keterangan ini bisa berupa tempat terbit atau informasi lainnya yang relevan. Tempat terbit sering digunakan untuk sumber berupa buku dan biasanya dapat ditemukan di halaman yang sama dengan tahun terbit buku. Sementara itu, informasi penerbitan pada artikel jurnal atau makalah dapat berupa nomor dan volume tulisan yang mana informasinya bisa ditemukan di bagian header. 

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal dengan APA Style 

Untuk menulis daftar pustaka dari jurnal, formatnya adalah Nama Belakang, Inisial Nama Depan dan Nama Tengah (jika ada). (Tahun Terbit). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume Jurnal(Issue atau Nomor), Halaman. 

· Penulisan daftar pustaka dari jurnal dengan satu pengarang  

Contoh: Diniati, A. (2018). Konstruksi Sosial Melalui Komunikasi Intrapribadi Mahasiswa Gay di Kota Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi, 6(2), 147-159. 

· Penulisan daftar pustaka dari jurnal dengan lebih dari satu pengarang  

Contoh: Diniati, A., Suryana, A., & Bajari, A. (2022). Pengalaman Buruh Anak tentang Perilaku Komunikasinya. Jurnal Komunikasi, 14(2), 322-345.  

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku dengan APA Style  

Untuk menulis daftar pustaka dari buku, formatnya adalah Nama Belakang, Inisial Nama Depan dan Nama Tengah (jika ada). (Tahun). Judul Buku. Kota: Penerbit Buku. 

Contoh: Putra, D. K. S. (2019). Political Social Responsibility: Dinamika Komunikasi Politik Dialogis. Jakarta: Prenadamedia. 

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Website Media Online dengan APA Style 

Untuk menulis daftar pustaka dari website media online, formatnya adalah Penulis/Domain Halaman Website. (Tahun, Tanggal Terbit Artikel). Judul. Tanggal Diaksesnya, Tautan Website. 

Contoh: Richtel, M. (2023, 25 Oktober). Is Social Media Addictive? Here’s What the Science Says. Diakses pada 31 Oktober 2023, dari https://www.nytimes.com/2023/10/25/health/social-media-addiction.html 

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Video YouTube dengan APA Style 

Untuk menulis daftar pustaka dari video YouTube, formatnya adalah Nama Akun. (Tahun, Tanggal Unggahan). Judul Unggahan [Jenis Unggahan]. Jenis Media Sosial. Tautan 

Contoh: Telkom University. (2023, 27 September). Tel-U Raih Rekor Muri dengan Memainkan 7512 Angklung Bersama Mahasiswa Baru. [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=lMsRIzGBX2g  

Penulisan daftar pustaka yang baik adalah kunci untuk menghormati karya orang lain dan membangun dasar yang kuat dalam penelitian. Dengan memahami cara merujuk sumber informasi dengan benar, TelUtizen dapat menghindari plagiarisme dan membantu pembaca atau peneliti lain dalam menelusuri sumber-sumber yang digunakan. Penting untuk diingat bahwa pedoman penulisan daftar pustaka dapat berbeda tergantung pada gaya penulisan yang digunakan. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk memahami pedoman penulisan yang relevan. Selamat menulis dan meneliti.

Sumber: https://telkomuniversity.ac.id/penulisan-daftar-pustaka-dari-buku-artikel-jurnal-makalah-media-online-hingga-video-youtube/

 

 

25 November 2024

MAKNA FILOSOFIS TEMBANG DOLANAN "Cublak Cublak Suweng"


MAKNA FILOSOFIS TEMBANG DOLANAN

Lagu "Cublak Cublak Suweng" (tebak-tebak suweng) berasal dari Jawa Timur. Penciptanya adalah Sunan Giri atau Syekh Maulana Ainul Yakin dan dibuat pada 1442 M.

Lirik Cublak-cublak Suweng ternyata mengandung makna filosofis ‘Cublak Suweng’ sendiri memiliki arti tempat suweng. Lirik Cublak-cublak Suweng ternyata mengandung makna filosofis ‘Cublak Suweng’ sendiri memiliki arti tempat suweng. Suweng adalah bahasa Jawa yang berarti 'anting', yaitu perhiasan perempuan. Karena itulah, Cublak-cublak Suweng memiliki arti tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau 'harta sejati'.

Suwenge Teng Gelenter berarti suweng yang berserakan. Maka, harta sejati itu berupa kebahagiaan sejati yang berserakan di sekitar manusia. Sementara pada bait mambu ketundung gudel; kata mambu berarti 'bau', ketundung berarti 'dituju', sedangkan gudhel berarti 'anak kerbau'.

Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudhel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan hanya demi menemukan kebahagiaan sejati.

Kemudian pada bait Pak Empo lirak-lirik, kata Pak Empo berarti 'bapak ompong', sedangkan lirak-lirik berarti 'menengok kanan-kiri'. Artinya orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah yang ternyata adalah harta palsu, buka harta sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.

Lalu pada bait sopo ngguyu ndhelikake, kata Sopo ngguyu berarti 'siapa tertawa'. Lalu Ndhelikake berarti 'dia yang menyembunyikan'. Menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan tempat harta sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.

Lalu pada bait terakhir sir-sir pong dele kopong, kata sir berarti 'hati nurani', sedangkan pong dele kopong berarti 'keledai kosong tanpa isi'.

Maknanya bahwa untuk sampai kepada tempat harta sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam sir-nya atau hati nuraninya.

Cublak-cublak Suweng membeberkan nilai-nilai moral bahwa sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan, seseorang harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Lalu ia harus memahami esensi dari kehidupan ketika ia menghadapi tujuan dari kehidupan itu sendiri.

"Jangan lupakan hati yang murni dan mulia ketika bersyukur atas setiap rahmat yang diberikan kepada Tuhan,"

Pesan moral dalam lagu ini adalah untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke Tuhan.


 

29 Oktober 2024

Vlog Perbagi dan Berkolaborasi Pembatik Level 4 (Sahabat Teknologi Kalimantan Tengah Tahun 2024

 

Assalamualaikum wr.wb. Salam dan Bahagia bapak Ibu Guru Habat!

Pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan mengenai vlog yang sudah saya buat untuk memenuhi tugas pembatik level 4 berbagi dan berkolaborasi.

Alur STAR adalah sebuah metode yang efektif untuk menyusun dan menyampaikan pengalaman, khususnya dalam konteks profesional. Mari kita terapkan pada praktik berbagi dan berkolaborasi di level PembaTIK 4:

S (Situation): Situasi

  • Tantangan: Sebagai seorang guru yang belum terlalu mahir dalam menguasai berbagai teknologi pembelajaran, saya merasa perlu berbagi pengetahuan dan pengalaman ini dengan rekan sejawat. Selain itu, saya juga ingin meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan menciptakan sinergi antar guru. Selain itu, tantangan yang saya hadapi adalah berkaitan tentang kwalitas sinyal internet yang kurang kuat di SD Eka Tjipta Terawan. Desa Selunuk. Kec. Seruyan Raya. Kalimantan Tengah.
  • Sekolah tempat saya mengajar memiliki beragam latar belakang diantaranya adalah sekolah kami merupakan sekolah Swasta yang  berada di tengah perkebunan sawit di bawah naungan Perusahaan Sinar mas Grub.
  • Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena kurangnya strategi pembelajaran yang memenuhi kebutuhan para siswa.

T (Task): Tugas

  • Tujuan: Membagi praktik baik pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran kepada guru lain, serta membangun kolaborasi untuk mengembangkan inovasi pembelajaran yang lebih efektif.
  • Membuat media inovasi pembelajaran dan memanfaatkan platfom-platfom pembelajaran yang sudah disediakan oleh websaid sepeti, canva, quizizz, kahoot, wordwall, dll

A (Action): Tindakan

  1. Perencanaan:
    • Mengidentifikasi praktik baik yang ingin dibagi, misalnya penggunaan platform pembelajaran online, pembuatan video pembelajaran, atau pengembangan materi pembelajaran interaktif.
    • Menentukan media yang akan digunakan untuk berbagi, seperti workshop, presentasi, atau pembuatan modul pelatihan.
    • Membuat jadwal dan rencana kegiatan berbagi. Jadwal kegiatan berbagi yang saya lakukan tercantum dalam link berikut Klik disini
  2. Pelaksanaan:
    • Workshop dan Webinar : Mengadakan workshop dengan tema "Inovasi Pembelajaran dengan Teknologi".
    • Demonstrasi: Menunjukkan secara langsung bagaimana menggunakan berbagai alat dan platform pembelajaran.
    • Diskusi: Membuka ruang diskusi untuk berbagi pengalaman dan ide.
    • Kolaborasi: Membentuk kelompok kerja untuk mengembangkan proyek pembelajaran bersama.
  3. Evaluasi:
    • Mengumpulkan umpan balik dari peserta workshop.
    • Melakukan observasi terhadap penerapan praktik baik di kelas.
    • Mengevaluasi efektivitas kegiatan berbagi dan kolaborasi.

R (Result): Hasil

  • Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru: Guru-guru yang mengikuti workshop memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
  • Terciptanya inovasi pembelajaran: Muncul ide-ide baru untuk mengembangkan materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif.
  • Meningkatnya kualitas pembelajaran: Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan setelah penerapan inovasi pembelajaran.
  • Terbentuknya komunitas pembelajaran: Guru-guru saling mendukung dan berbagi informasi secara berkelanjutan.

Demikian penjelasan singkat mengenai praktik baik berbagi dan berkolaborasi yang sudah saya lakukan. Semoga dapat mengispirasi bapak/ibu guru semuanya. Mari menguatkan ekosistem digital pendidikan dengan berkarya dan berbagi untuk mewujudkan Merdeka belajar wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Refleksi Kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi dengan Materi Pemanfaatan Platform Website untuk Pembelajaran di SD Negeri 2 Bangkal



Assalamualaikum. Salam dan bahagia Bapak/Ibu Guru Hebat!

Berikut kami sampaikan aksi berbagi dan berkolaborasi dalam kegiatan yang saya lakukan di SD Negeri 2 Bangkal yang dilaksanakan pada Hari/Tanggal: Jumat, 25 Oktober 2024. 

Rafleksi kegiatan terbagi dalam penjelasan sebagai berikut!

1. Pengalaman Berbagi Pengetahuan  

Kegiatan berbagi dan kolaborasi ini bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman para guru SD Negeri 2 Bangkal terkait pemanfaatan platform website sebagai media pembelajaran. Fokusnya adalah memberikan keterampilan praktis kepada para guru dalam membuat dan mengelola konten pembelajaran berbasis teknologi.

Pemateri menjelaskan langkah-langkah berikut:  

- Cara membuat materi ajar interaktif di platform website canva for education

- Penyampaikan dampak positif dan negatif adanya teknologi.  

- Membuat media pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan aplikasi canva

Respon peserta sangat positif. Dalam sesi diskusi, para guru banyak bertanya dan saling berbagi pengalaman tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, sekaligus menyampaikan tantangan yang dihadapai bapak/ibu guru tentang pemanfaatan teknologi untuk proses pembelajaran

2. Kolaborasi Antar Guru  

Selama kegiatan, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi dan merancang proyek pembelajaran berbasis website. Tujuan kolaborasi ini adalah menciptakan konten kreatif dan relevan yang bisa diimplementasikan sesuai kebutuhan masing-masing kelas.

Beberapa ide inovatif dari hasil kolaborasi:  

- Membuat kesepakatan pelatihan mandiri di komunitas belajar

- Membuat kesepakatan untuk membuat karya inovasi dengan memanfaatkan media platfom canva, quiziz dll

Kolaborasi ini membuka kesempatan bagi guru-guru untuk bertukar wawasan dan belajar dari satu sama lain mengenai teknik pengajaran digital yang efektif. 

-Kemampuan Guru dalam Teknologi: Sebagian guru merasa perlu berlatih lebih banyak untuk terbiasa menggunakan dan memanfaatkan platfom sumber belajar yang menarik bagi siswa.  Solusi: Menyelenggarakan pelatihan lanjutan dan memberikan pendampingan secara berkelanjutan.  

- Keterlibatan Orang Tua: Beberapa siswa memerlukan dukungan lebih dari orang tua dalam mengikuti pembelajaran beurbasis teknologi. 

  Solusi: Membangun komnikasi dan koordinasi dengan orang tua agar mereka turut berperan aktif dalam proses pembelajaran anak di sekolah.

4. Kesimpulan dan Harapan  

Kegiatan pada 25 Oktober 2024 ini memberikan wawasan baru kepada para guru di SD Negeri 2 Bangkal mengenai cara-cara inovatif dalam mengajar dengan bantuan teknologi berbasis website. Semangat kolaborasi yang terjalin menunjukkan komitmen para guru untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi demi peningkatan kualitas pendidikan.  

Ke depannya, diharapkan:  

- Guru-guru dapat lebih percaya diri dalam menggunakan website sebagai sarana pembelajaran.  

- Pembelajaran di SD Negeri 2 Bangkal menjadi lebih kreatif dan menarik bagi siswa.  

- Adanya kegiatan serupa secara berkala agar kompetensi para guru dalam bidang teknologi pendidikan terus berkembang.  

Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan motivasi belajar siswa untuk menghadapi tantangan era digital.






Refleksi Kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi dengan Materi Pemanfaatan Platform Website untuk Pembelajaran di SD Eka Tjipta Terawan

Assalamualaikum. Salam dan bahagia Bapak/Ibu Guru Hebat!

Berikut kami sampaikan aksi berbagi dan berkolaborasi dalam kegiatan;

Kegiatan berbagi dan berkolaborasi ini memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi peserta dan pemateri dalam proses peningkatan kualitas pembelajaran di SD Eka Tjipta Terawan. Pelaksanaan kegiatan ini pada hari Selasa, 21 Oktober 2024. Fokus utama kegiatan adalah pemanfaatan platform website sebagai alat bantu dalam pembelajaran, yang bertujuan untuk memperkaya metode pengajaran dan meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif.

1. Pengalaman Berbagi Pengetahuan

Pemateri berperan penting dalam menyampaikan pemahaman tentang cara menggunakan platform website secara optimal. Penjelasan mencakup:  

- Penggunaan fitur-fitur edukatif yang tersedia di website seperti Canva, Gemini, dll

- Pembuatan dan pengelolaan konten pembelajaran digital.  

- Integrasi website dengan pembelajaran di kelas agar siswa dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja.  

2. Kolaborasi dalam Pembelajaran 

Kegiatan ini memfasilitasi kolaborasi antara para guru dengan harapan dapat mengembangkan media pembelajaran yang di desain menari agar lebih inovatif. Peserta dibagi ke dalam kelompok untuk berdiskusi dan merancang materi pemanfaatan platfom canva for education yang relevan dengan mata pelajaran mereka.  

3. Tantangan dan Solusi  

Beberapa tantangan yang teridentifikasi selama kegiatan ini antara lain:  

- Akses teknologi yang terbatas: Tidak semua guru langsung memahami apa yang disampaikan

- Kemampuan adaptasi guru: Perlu waktu dan latihan bagi guru untuk terbiasa dengan platform digital.  

Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa solusi yang dirumuskan adalah; dengan selalu melakukan pelatihan mandiri yang dapat dilakukan bapak/ibu guru, bisa dari sumber belajar seperti youtube dll.

4. Kesimpulan dan Harapan

Kegiatan berbagi dan berkolaborasi ini berhasil membuka wawasan baru bagi guru-guru SD Eka Tjipta Terawan dalam memanfaatkan teknologi berbasis website. Meski masih ada tantangan, semangat kolaborasi dan inovasi dari para guru sangat terasa. Dengan platform digital, diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan bagi siswa di era saat ini.  

Semoga kegiatan serupa dapat terus diadakan secara berkala, sehingga kualitas pendidikan di SD Eka Tjipta Terawan dapat semakin berkembang dan selaras dengan perkembangan teknologi.


Dokumentasi Kegiatan