28 November 2022
1.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep Modul 1.3 - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif
· Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?
· Melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA maka saya menjadi tahu bahwa peran penting guru dalam mewujudkan “murid merdeka” yaitu :
· 1.Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid
· 2.Menggali potensi pada diri murid baik (bakat,minat,cara belajar dan lain-lain) dan lain lain sesuai dengan kodrat zaman (perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi zaman itu)
· 3.menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan bermakna
· 4.menumbuhkan motivasi siswa
· Setelah mengetahui peran kita sebagai guru maka kita bisa mengambil langkah konkret dalam menerapkan pendekatan IA model BAGJA ini antara lain
· 1.Memahami kekuatan kekuatan positif sekolah yang sudah ada
· 2.Menyusun tujuan sekolah sesuai dengaan pendekatan Inkuiri Apresiatif
· 3. Mencari solusi secara bersama sama dan mengedepankan musyawarah
· 4.Bekerja sama dengan antar pemangku kepentingan , dan melakukan perannya masing-masing dengan baik
· “Kita sebagai guru dapat menerapkan pendekatan Inkuiri Apresiatif model BAGJA ini sebagai salah satu cara dalam meningkatkan organisasi/sekolah atau pembelajaran dalam kelas, Kolaborasi antar pemangku kepentingan seperti pemerintah,warga sekolah dan elemen masyarakat menjadi hal yang wajib dilakukan jika kita ingin mencapai hasil yang maksimal”
Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?
Saya membayangkan penerapan model BAGJA ini dapat dijadikan untuk menggali semua potensi yang dimiliki oleh murid sesuai kodrat yang dimilikinya, kita sebagai pendidik hanya perlu menebalkanya kekuatan kodrat itu dengan cara mewujudkan visi sekolah dengan cara berkolaborasi dengan semua pihak terkait untuk dapat menciptakan iklim pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa saat berada di sekolah.
"Imajiku tentang murid di masa depan". Yang saya dambakan 5-10 tahun mendatang
Pada
kesempatan saya akan memaparkan 1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3
Arti
penting visi bagi saya sebagai seorang guru penggerak adalah mimpi, harapan,
atau cita-cita yang saya yakin akan terwujud di masa depan.
Saya
memiliki visi “Terwujudnya generasi yang
memiliki kepribadian berbudi luhur, berkarakter profil pelajar pancasila,
peduli lingkungan, kecakapan Teknologi, dan Tangguh siap bersaing di masa
depan”
Lingkungan
sekolah yang baik diantaranya adalah
1
lingkungan belajar aman dan nyaman
2 guru
yang ramah dalam menuntun dan membimbing siswa sesuai kodratnya
3 Warga
sekolah saling bekerja sama Berdasarkan gambar ilustrasi tersebut maka saya
menghasilkan murid-murid yang unggul sesuai kompetensinya dan profil pelajar
Pancasila sehingga saya dapat menemukan kesungguhan mereka dalam menuntut ilmu
sekolah
Saya
percaya bahwa murid saya adalah aset berharga bagi kemajuan bangsa yang harus
dijaga dan dikembangkan sesuai potensi kodrat yang dimiliki setiap murid.
Sekolah
mengutamakan anak murid dalam proses pembelajarannya, saya sadar betul bahwa mereka adalah generasi
muda calon pemimpin bangsa dan belajar adalah bekal meraih cita-cita sesuai
dengan kodratnya. Dengan demikian, merdeka belajar dan profil pelajar dapat
menciptakan keselarasan, kekuatan dengan cara memberikan pelayanan terbaik bagi
siswa-siswi di sekolah.
10 November 2022
Mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan ?
merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.
Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam
sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan
Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris
ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun
begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara
Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya
Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober
1945.
Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak
Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric
Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta
pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara
AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat,
laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris. Mereka
juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan
para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945,
pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati
oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat
pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian
yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar
20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu
diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar
1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak
dan hancur.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta
semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat
Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang
sebagai kota pahlawan. Selanjutnya tanggal 10 NOVEMBER diperingati setiap tahunnya
sebagai HARI PAHLAWAN sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para
pahlawan dan pejuang.
Beberapa Pahlawan Nasional yang juga memiliki andil dalam Pertempuran
10 November 1945 di Surabaya, diantaranya adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo,
Bung Tomo dan Moestopo.
-
Pemilihan umum adalah salah satu mekanisme yang paling mendasar dalam sebuah sistem demokrasi. Proses ini memberikan hak kepada warga ...
-
Metode Pembelajaran Efektif di Sekolah Dasar: Membentuk Fondasi Pendidikan yang Kuat Pendidikan dasar adalah fase kritis dalam perkembanga...
-
Assalamualaikum bapak/ibu guru habat! salam sahabat pembatik. Berikut kami sampaikan hasil praktik baik kami tentang MPI. Ini merupakan tug...
.png)






















