25 September 2020

TIPS SHOLAT KHUSYUK DARI HABIB UMAR BIN HAFIDZ

TIPS SHOLAT KHUSYUK DARI HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Seseorang di katakan khusyu’ jika memenuhi 6 kriteria, yaitu :

🌹 HUDURUL QOLB 🌹
Hadirnya hati. Hadirnya hati harus di latih terus-menerus, bila hati kemana-mana paksa untuk kembali lagi, Insya Allah, hati akan terbiasa hudhur.

🌹 TAFAHHUMUL MA'ANI 🌹
Memahami arti atas apa yang kita katakan dan kita sedang lakukan.

🌹 AL IJLAL WATTA’DZHIM 🌹
Adanya rasa mengagungkan dan memulyakan kepada Allah SWT. Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan hal ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil yaitu tidak terlalu menghiraukannya.

🌹 AL IJLAL WATTA'DZHIM MA'AL HAIBAH 🌹
Hendaknya rasa memulyakan dan pengagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan). Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut sholat kita tidak di terima oleh Allah.

🌹 AR-ROJA’ 🌹
Kuatnya harapan bahwa sholat kita di terima oleh Allah juga menjadi sebab dekatnya kita pada Allah serta mengharapkan mendapat balasan yang agung.

🌹 Haya' 🌹
Adanya rasa malu bahwasannya kita tidak menunaikan hak Allah dengan semestinya.

Kemudian Habib Umar mengatakan:

“Jika enam kriteria ini terdapat padamu, maka sholatmu bisa di katakan sholat yang khusyu’.” 

*اللٌَــهـُـمٌَ صَـلِّ عَـلَـى سـَـيْـدِنَـا مـُـحَـمٌَــدٍ وَعَـلَى آلِــہِ وَصَـحْـبِــہِ وَبَـارِك وَسَـلِّـم*




Sumber :http://t.me/ilmu_tareem

23 September 2020

JANGAN KAU RUSAK ANAK MU DENGAN DO'A MU

JANGAN KAU RUSAK ANAK MU DENGAN DO'A MU

-- Nasehat Untuk Orang Tua --

Seharusnya bagi setiap orang tua mendo'akan (kebaikan) untuk anak-anaknya dan tidak mencaci mereka, seperti mendo'akan untuk anaknya kehancuran, bodoh dan lain sebagainya sekalipun dalam keadaan marah atau susah mestinya bagi orang tua menghindarinya karena do'a orang tua diijabahi Allahﷻ lebih² kalau tepat waktu Allah ﷻ mengijabahi akhirnya mendapatkan penyesalan dan kerugian karena terburu mendo'akan jelek pada anaknya.

Berapa banyak cerita bahwasannya orangtua melakukan hal tersebut sehingga anaknya sakit, meninggal, gila dan lain sebagainya dari kejelekan karena sebab do'anya orangtua.

Wajib atas orang tua selalu mendo'akan kebaikan untuk anaknya walaupun dalam keadaan emosi dengan mengatakan kepada mereka seperti : ''𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑌𝑎ℎ𝑑𝑖𝑘", "'𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑌𝑎𝑟ℎ𝑎𝑚𝑢𝑘" dan lainnya, sehingga tepat dengan waktu yg di ijabahi anaknya menjadi beruntung karena sebab do'anya.

Diceritakan oleh Ulama' : Seseorang datang ke salah satu ulama' mengadu tentang kejelekan akhlaq dan adab anaknya, ulama' tersebut bertanya : 'Mungkin kamu mendo'akan jelek untuknya?' Lalu seorang tersebut menjawab : 'Ya', (Ulama' menjawab) "Kamu yang merusaknya" kata Ulama tersebut"

Wajib bagi orangtua membantu anaknya agar bisa berbakti kepadanya dan tidak memaksakan mereka dari apa yang tidak mampu mereka kerjakan, berbicara santun dengan mereka dan memanggil dengan kata² yg baik, dalam Hadits Nabi SAW :

ﺭﺣﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺪﺍ ﺍﻋﺎﻥ ﻭﻟﺪﻩ ﻋﻠﻰ ﺑﺮﻩ ﻗﺎﻟﻮﺍ
: ﻛﻴﻒ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ؟ ﻗﺎﻝ : ﻳﻘﺒﻞ ﺍﺣﺴﺎﻧﻪ
ﻭﻳﺘﺠﺎﻭﺯ ﻋﻦ ﺇﺳﺎﺀﺗﻪ

Allah ﷻ merohmati orang tua yang membantu anaknya agar berbakti. Para sahabat bertanya : "Bagaimana itu wahai Rosulullah?" beliau bersabda : "Menerima kebaikan dan memaafkan kesalahannya".

Jagalah, perhatikan, didik anak kalian dengan pendidikan yang baik dan jagalah mereka dari teman yang jelek.

Mudah²an Allah ﷻ menjaga anak² kita dari kejelekan dan menjadikannya tergolong anak sholeh & sholehah. 
Aaamiin..

Sumber : http://t.me/ilmu_tareem

22 September 2020

PERSAUDARAAN ADALAH ANUGERAH

PERSAUDARAAN ADALAH ANUGERAH

    Persaudaraan adalah  
    *menyayangi*, bukan 
             *menyaingi* 

       Persaudaraan adalah 
         *mendidik*, bukan 
                *membidik* 

 Persaudaraan *merangkul*, 
         bukan *memukul* 

   Persaudaraan *membina*, 
         bukan  *menghina* 

Persaudaraan *mencurahkan*,
      bukan *memurahkan* 

      Persaudaraan *mencari* 
       *solusi* bukan *mencari* 
                    *sensasi* 

             Persaudaraan 
    *membutuhkan*, bukan 
            *meruntuhkan* 

            Persaudaraan 
     *menghargai*, bukan 
                *melukai* 

   Persaudaraan  *membela*, 
           bukan *mencela* 

  Kadang saudara yang suka 
    *mentraktir* kita, BUKAN 
              karena mereka 
              *BERLEBIHAN* 

        tapi... karena mereka 
   meletakkan Persaudaraan 
         *MELEBIHI UANG...* 

       Kadang Saudara yang 
 memohon *MAAF* *TERLEBIH* 
 *DULU* setelah Pertengkaran, 
       *BUKAN* karena mereka 
                   *SALAH* 

       tapi... karena mereka 
    *MENGHARGAI* sebuah 
              persaudaraan.

Kadang2 Saudara yang selalu 
   *share WA* ke kita, bukan 
     karena merasa *PINTAR* 
        tapi... karena *INGAT*  
              pada    *KITA*.

        Suatu Hari ada yang 
      mengingatkan tentang 
       *Agama* dan *Iman*.

  Bukan karena *merasa baik* 
       *dan sudah sempurna* 
     tapi.... itulah perwujudan 
      *Persaudaraan karena* 
                 *Allah* 
 *Persaudaraan dg suara hati* 
 *yg tulus iklas berdasarkan ke* 
      *imanan dan keyakinan* 
 Suatu saat, kita semua akan 
 *TERPISAH*,baik oleh *jarak* 
         maupun *ajal* yang
             menjemput kita.

  *Namun* ada Saudara yang 
       terus *mendoa'kan kita* 

  Suatu saat *Anak-anak* dan 
      *Cucu-Cucu* kita akan 
        bertemu mereka dan 
 bercerita... *Dulu Kita Pernah* 
                 *Bersama.* 

  Persaudaraan tidak mencari 
          cari *kesalahan* tapi.... 
          Menutupi *kesalahan* 

Persaudaraan berlandaskan *Hati yg  *TULUS dan IKHLAS* 

     Persaudaraan akan terus 
  *berlangsung* walau banyak 
         sekali *halangannya* 

   Pada satu Waktu Sebagian 
      cuma memperhatikan 
    *KESUKSESAN* kita, tapi... 
     ada Sebagian saudara yg 
     peduli akan kondisi 
    *KESEHATAN* kita, maka 
    itulah Persaudaraan yg 
                     sejati.

 Suatu hari kita *terlena dalam*
   *canda dan tawa* tapi... ada 
   yang mengingatkan agar 
   kita tidak pernah *Lalai*.

          Itulah *SAUDARA*.
  Saudaraku,  meskipun tidak 
  sering *BERTEMU* , tapi... 
          selalu *DIINGAT* , 
          Itulah *SAUDARA* .

    Seorang *SAUDARA* tidak 
    akan berpikiran *NEGATIF* 
    tapi Selalu *POSITIF* 

        *Marilah, kita bangun* 
      *PERSAUDARAAN* dengan 
                  *keikhlasan*

*JABAT ERAT PERSAUDARAAN*

🙏❤️🙏❤️🙏❤️🙏
*Insya Allah bermanfaat !*





Sumber: http://t.me/ilmu_tareem

21 September 2020

WASIAT BERHARGA UNTUK GURU*

Untuk yang sudah memilih  hidupnya menjadi Guru, Dosen, atau Pendidik di rumah tangga ...

*WASIAT BERHARGA UNTUK GURU*

1. Hendaknya tidak mengambil cuti sakit ketika engkau tidak sakit, sehingga tidak menggabungkan dua maksiat : *_kebohongan dan makan harta haram._*

2. Terimalah murid² Anda dengan segala kesalahan mereka, karena mereka bukan malaikat, bukan pula syaitan. 
Tidak ada alasan untuk lari dari meluruskan kesalahan² itu karena Anda adalah murabbi (pendidik).

3. Tunjukkan rasa hormat Anda kepada murid yang ada di hadapan Anda dengan cara menerangkan keutamaan mereka sebagai penuntut ilmu, karena akan mendekatkan jarak dalam menuju hati mereka.

4. Ingatlah bahwa banyak di antara orang² besar menjadi besar lantaran satu kata dari seorang guru yang melejitkan mereka dan memantik cita² mereka hingga menggapai puncak. Jadilah Anda pencetak orang² besar ... !

5. Perbagus cara interaksi Anda dengan para murid. 
Tinggalkan kesan yang baik pada diri mereka. 
Berapa banyak guru yang mendapat doa dari murid setelah ber-tahun² terlewati, atau setelah berada di liang kubur.

6. Semua mata pelajaran dapat dikaitkan dengan ajaran² Agama. Tinggal bagaimana Anda mencari media yang tepat.

7. Setiap menit keterlambatan Anda dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai, adalah hak murid, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal.

8. Berapa banyak guru yang menjadi sebab lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia mendapatkan doa² tulus dan kebaikan yang mengalir. 

9. Di depan Anda ada generasi. Bangkitkan jiwa mereka, ajarkan cinta kepada ilmu, dan bangunkan semangat. Karena akan menjadi kebaikan untuk ummat.

10. Rasa takut murid Anda terhadap Anda bukanlah pertanda keberhasilan dan keterampilan Anda dalam menegakkan kedisiplinan. 
Itu hanya pertanda bahwa Anda gagal dalam memerankan pendidikan. 
Pendidikan itu membawa ketegasan dan kasih sayang bukan me-nakut²i.

11. Syekh Utsaimin rahimahulloh membedakan antara pulpen inventaris kantor dan pulpen pribadi, karena takut makan barang haram. Lantas bagaimana dengan orang yang menghalalkan sesuatu yang lebih berharga dari pada tinta ? 
*Yaitu waktu!*

12. Ingatlah bahwa anda mempunyai anak yang diajar oleh guru² seperti Anda. 
Maka berbuat baiklah kepada anak orang niscaya Allah akan menyiapkan bagi anak Anda, guru² yang akan berbuat baik kepada mereka. "Balasan sesuai dengan amal perbuatan."

13. Ikhlaskan niat untuk Ibadah. 
----
_*Semoga jadi nasehat yang baik untuk para  pejuang Pendidikan ...*_



Sumber: http://t.me/ilmu_tareem

Muhasabah Hati

#Muhasabah

Dalam sebuah syair dikatakan :

دع عنك ما قد فات فى زمن الصبا
واذكـر ذنوبك وابكها يا مذنــبُ

Tinggalkanlah apa yang telah berlalu di masa kanak-kanakmu , dan ingatlah dosa-dosamu kemudian menangislah wahai engkau yang bergelimang dosa..

لم ينسـه الملكـان حيـن نسيتـه
بــل أثبتاه وأنـــت لاهٍ تلعبُ

Allah tidak akan melupakan dosa itu ketika engkau melupakannya.. , justru menuliskannya ketika engkau sibuk bermain-main

والروح منك وديعة أودعتهــــا
ستــــردها بالرغم منك وتُسلبُ

Ruh yg ada pada dirimu adalah sebuah titipan yg dititipkan , Maka janganlah kamu pernah merasa dengki ketika kamu mengembalikan titipan itu (ruh) ataupun ketika dimusnahkan
Maknanya: Allah bisa mengambil ruh kita kapan saja sesuai kehendaknya Jangan sampai dosa membuat kita takut dengan kematian..

وغرور دنياك التـى تَسْعَــى لها
دارٌ حقيقتهـــــا متـاعٌ يذهبُ

Dan tipuan duniamu yang engkau bersusah payah untuknya , padahal ia adalah tempat yang pada hakikatnya hanyalah nikmat yang akan hilang..

الليل فاعلم والنهـــار كلاهمـا
أنفاسنا فيها تُعَــــدُّ وتُحسَــبُ

Ketahuilah bahwa malam dan siang keduanya, ketika itu setiap nafas kita sedang di hitung dan dihisab..

Allah berfirman :

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لا إِلَهَ إلا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيم ِ(المؤمنون :١١٥-١١٦)

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. (al-mu'minun : 115-116)


Sumber: http://t.me/ilmu_tareem

ADAB KEPADA HABAIB / KELUARGA ROSULULLAH ﷺ

ADAB KEPADA HABAIB / KELUARGA ROSULULLAH ﷺ 

Dikutip dari kitab Rosyfatus Shoodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 263, karya Sayyid Abu Bakar Syihabuddin al Alawy al Hadhromi, bahwa seorang Wali Quthub Syekh Abdul Wahhab As Sya'roni berkata, 

"Di antara anugerah yang Allah berikan kepadaku adalah besarnya ta'dzimku terhadap para Asyraf (Habaib) walaupun ada orang yang meragukan nasabnya dan walaupun mereka tidak berada di jalan lurus seperti datuk-datuknya, karena ta'addub/beradab sopan santun kepada Rosulullah ﷺ. Dan bagiku, Habaib yang paling rendah kedudukannya tetap aku agungkan dan muliakan, hal ini termasuk akhlak yang sangat langka yang sedikit sekali orang mengamalkannya."

"Dan di antara anugerah yang Allah berikan kepadaku yaitu aku mampu membedakan mana suara Habaib dan mana yang bukan suara Habaib dari balik tembok/hijab, fungsinya adalah agar aku bisa bergegas memuliakan mereka saat aku mendengar suara mereka dari balik dinding."

"Di antara anugerahNya lagi kepadaku adalah aku tidak mendoakan jelek kepada Habib yang menganiaya aku atau yang menyakitiku sebab dosaku, karena Habib adalah bagian dari Rosulullah ﷺ 

"Kami dibai'at agar kami tidak merasa lebih baik daripada Syarif/Habib walaupun Habibnya tidak begitu alim dan ini termasuk adab kami apalagi bila habibnya alim maka kita tidak boleh merasa lebih baik dalam segi ilmu, amal dan akhlak. Dan kami tidak boleh membaiat (thoriqat) karena hal tersebut sama halnya menjadikan Habib tersebut berada di dalam aturan kami dan menjadi pelayan kami."

"Ketahuilah di antara ta'dzim kita terhadap Asyraf/Habaib adalah kita tidak boleh menikahi wanita yang di talaknya, begitu juga kita tidak boleh mencegah sesuatu yang mereka minta dari kita walaupun mereka minta surban yang kita pakai, dan kita tidak boleh memandang para Syarifah kecuali ada udzur syar'i"

"Guruku Sayyid Ali Al Khowwash (seorang Arif billah tidak bisa baca dan tulis namun mempunyai ilmu ladunni) berkata, 'Andaikan ada Habib yang masuk ke rumah keluargaku tanpa seizinku maka aku tidak merasa kecewa karena Habib termasuk Bidh'ah (potongan daging) dari Rasulullah sehingga seluruh badannya menjadi mulia karena Bidh'ah tersebut. Beliau juga berkata, 'Tak layak seorang muslim melihat Syarifah baik melihat cadarnya, pakaiannya dan sandal/sepatunya."

"Sesungguhnya orang yang membiarkan lisannya (untuk menghujat) keturunan Rasulullah maka dia tidak akan mati kecuali mati dalam keadaan murtad jika dia tidak segera taubat dan menyesali perbuatannya serta tak mengulangi nya lagi. Dan sungguh banyak bukti dari orang-orang yang diuji dengan menghujat Dzurriyah Nabi dalam waktu yang tidak lama mereka Allah segerakan siksaan dengan berbagai macam musibah."

"Ibnu Muflih dalam kitabnya Al Adab As Syar'iyyah menuturkan, "Suatu ketika Imam Ahmad secara kebetulan bersamaan dengan anak kecil dari keturunan Bani Hasyim di pintu masjid yang sama-sama ingin keluar, namun anak kecil itu berhenti dan mempersilahkan agar Imam Ahmad keluar terlebih dahulu, melihat hal demikian maka beliau menahan diri untuk keluar dan mengambil tangan anak kecil dari Bani Hasyim tadi lalu beliau mencium tangan anak kecil itu dan berdiam diri sampai anak kecil tadi keluar duluan. Kemudian beliau berkata, 'Sesungguhnya anak kecil tadi termasuk Ahlul Bait Nabi yang Allah wajibkan kepada kita untuk memuliakannya."

"Sayyid Ibrahim Al Matbuli tatkala ada seorang habib datang dan duduk di sandingnya maka beliau nampak merunduk dan khusyuk di dekatnya dan berkata, 'Sesungguhnya dia termasuk bagian dari Rasulullah Shollallahu alaihi wa Sallam, siapa yang menyakiti Habib maka sungguh dia telah menyakiti Rasulullah."

"Syaikhul Akbar Ibnu Arobi dalam kitabnya Futuhatul Makkiyyah bab 29 mengomentari ayat penyucian Surat Al Ahzab ayat 33 : Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian wahai Ahlulbait dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya, maka para Habaib termasuk anak-anak Siti Fathimah kesemuanya hingga hari kiamat ada dalam lingkup ketentuan ayat ini yaitu mereka mendapatkan ampunan dosa-dosa mereka dari Allah.
"

"Dan hukum tersebut tidak akan nampak bagi Ahlul Bait kecuali nanti di akhirat karena mereka nanti di makhsyar akan diampuni, maka tidak semestinya bagi muslim menghujat mereka dan sungguh Allah telah menyucikan mereka sebagaimana dalam ayat penyucian (surat al Ahzab ayat 33). Itulah anugerah yang Allah berikan kepada orang yang dikehendakiNya."

"Ibnu Hajar Al Haitami dalam fatwanya, 'lebih mulia mana Habib yang tak berilmu atau orang (yang bukan habib) yang berilmu dan berwawasan luas? dan jika keduanya berkumpul mana yang harus didahulukan dan yang berhak dimuliakan? dan jika aku menghidangkan kopi, mana yang harus aku dahulukan? Maka beliau menjawab, 'kedua-duanya mempunyai kemuliaan, adapun Habib, maka dalam tubuhnya terdapat Bidh'ah (sepotong darah daging Rasulullah) yang mulia yang mana Bidh'ah tersebut tak bisa dibandingkan dengan sesuatu apapun."

"Dan tidak samar lagi bahwa menghukumi permasalahan yang ada di antara keturunan Rasulullah dan para Sahabatnya (dalam perang Jamal) itu tidak bisa diputuskan kecuali hanya Rasulullah yang berhak memutuskan nanti di hari kiamat. Adapun kita, hanyalah sebagai pelayan/ budak untuk mereka, oleh karena itu seorang budak tak layak menghukumi terhadap majikannya,"

"Al Arif billah Syaikh bin Abdullah Al Aidarus berkata, 'Ketahuilah bahwa mencintai mereka Ahlul Bait dapat menyampaikan pada derajat yang tinggi di sisi Allah dan mendapat kedekatan dengan Rosulullah ﷺ 

"Dalam Al Bidayah karya Ibnu Katsir disebutkan Imam Musa Al Kadzim pernah ditanya, 'bagaimana kalian bisa mengatakan kami adalah keturunan/cucu Rasulullah ? Sedangkn kalian adalah cucu Ali bin Abi Tholib dan seharusnya seorang lelaki itu nasabnya disambungkan kepada kakeknya bukan kepada neneknya?' Maka Beliau membacakan Surat Al An'am ayat 84 - 85 yang artinya : Dan Kami jadikan keturunan Nuh sebagai Nabi, yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun (Itu adalah keturunan yang baik dari Ibrahim).... Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Dan Nabi Isa tidak punya ayah namun nasabnya disambungkan kepada cucu/keturunan para Nabi dari jalur ibunya (Sayyidah Maryam) begitu juga dengan kami nasabnya disamakan dengan keturunan Rosulullah ﷺ dari jalur nenekku (Sayyidah Fathimah binti Rosulullah ﷺ)"

Dalam Kitab Tadzkirah Al-Auliya disebutkan, saat Imam Syafi'i duduk di suatu Majelis Ilmu, Beliau berdiri dan duduk kembali, berdiri dan duduk kembali, sampai lebih dari 10 kali dan saat ada yang bertanya, beliau berkata, 'Saat itu ada anak kecil dari Bani Alawy sedang bermain dengan anak-anak sebayanya... setiap anak kecil itu melewati pintu Majelisnya, Imam Syafi'i berdiri untuknya... karena menghormati dan mengagungkannya..

Dikisahkan suatu ketika tongkat yang dimiliki Al Imam Ja'far As-Shodiq RA telah usang dan lepuh, maka Al Imam Abu Hanifah RA ingin mengganti tongkat tersebut dengan tongkat yang baru dan lebih bagus. Namun Al Imam Ja'far mengatakan, "Tak tahukah engkau ini tongkat siapa? Al Imam Abu Hanifah berkata, 'Tidak'. Maka beliau pun menjawab bahwa tongkat usang itu adalah milik Baginda Rasulillah SAW. Maka dengan spontan Al Imam Abu Hanifah pun terkejut dan langsung menciumi tongkat itu untuk mengambil berkah darinya. Akan tetapi Al Imam Ja'far melihatnya dengan biasa dan tersenyum sembari mengatakan, "Itu hanya kayu biasa. Berbeda dengan diriku yang mana di dalam jasad ini terdapat darah Baginda Sayyiduna Muhammad ﷺ" Akhirnya beliau pun juga diciumi seluruh tubuhnya, karena barokahnya lebih besar dan lebih dekat hubungannya kepada Nabi dari pada tongkat tersebut. 

Berkata Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad sohiburrotib,
"Kalian harus mencintai dan menghormati para Ahlul bait Rasulullah ﷺ. Setiap kali seseorang melakukan hal ini secara terbuka dan benar, Allah akan mengangkat dan memuliakan kalian ke titik di mana ia mungkin tampaknya menjadi salah satu dari anggota ahlul bait itu sendiri. Setiap orang akan bersama dengan yang mereka cintai. Cinta dan penghormatan itu bukan untuk mereka secara pribadi, melainkan itu adalah untuk Allah dan Rasul-Nya ﷺ".

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَا
تِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩

#KalamHabaib_Ulama #SholawatNabi #PecintaAhlulbait #PecintaDzurriyatRasulullaIya


Sumber: http://t.me/ilmu_tareem

Mutiara hikmah&nasehat Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

Mutiara hikmah&nasehat Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf:

ﻣﻦ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﻋﺸﺮ ﺿﻤﺎﻧﺎﺕ :
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﻨﺠﺎﺡ ﻣﻄﻠﺒﻪ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﻤﻮﺕ ﻋﻠﻰ ﻻﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺮﺅﻳﺎﺀ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﺴﻌﺎﺩﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﺒﺮﻛﺔ ﻓﻲ ﺍﻷﻭﻻﺩ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺘﻴﺴﻴﺮ ﺍﻟﻤﻌﺎﺵ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﺤﻔﻆ ﻣﻦ ﻋﻨﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻧﺼﺒﻬﺎ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﻘﺮﺏ ﻣﻨﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﺮﻋﺎﻳﺔ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﻟﻰ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ .
* ﺿﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﺮﺿﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﻟﻰ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ .

"Ada 10 jaminan bagi orang yang gemar membaca shalawat Nabi:

1.Harapan dan keinginannya akan terwujud.
2.Matinya akan mendapatkan husnul khotimah.
3.Mempermudah baginya untuk mimpi bertemu Nabi Saw.
4.Bahagia hidupnya.
5.Barokah anak-anaknya.
6.Lancar rizkinya.
7.Selamat dari himpitan dan kesusahan dunia.
8.Dekat dengan Nabi Saw.
9.Mendapat perlindungan khusus dari Alloh Swt.
10.Mendapat ridlo Alloh Swt dan Nabi Saw."

http://t.me/ilmu_tareem