Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Sketsa Gambar Tema Kemerdekan

Gambar
 

Pembelajaran Berdiferensiasi : Manfaat, Tantangan, dan Langkah Penerapan

  Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang semakin populer dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh guru maupun orang tua yang semakin menyadari bahwa perbedaan kebutuhan antara satu siswa dengan siswa lainnya, merupakan hal penting yang tidak boleh disepelekan. Mereka juga menyadari pentingnya memberikan pembelajaran yang sesuai dengan preferensi belajar masing-masing siswa agar siswa dapat mencapai potensi terbaiknya. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, setiap siswa dilihat sebagai sosok yang unik dan memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah tidak disamaratakan begitu saja.  Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian pembelajaran berdiferensiasi, manfaat, tantangan, serta langkah penerapan yang bisa dilakukan oleh guru dan sekolah. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membantu siswa untuk mencapai potensi belajar m

ASAL USUL SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL IKA

ASAL USUL SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL IKA Konsep Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Kitab Kakawin Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Kitab Sutasoma disusun oleh Mpu Tantular pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, yang membawa Majapahit pada puncak kejayaannya. Mpu Tantular adalah penyair terkemuka dalam sastra Jawa klasik abad ke-14. Ia mengarang ‘Kakawin Sutasoma’ yang menjadi salah satu ekspresi kebudayaan Indonesia. Satu bait di antara ratusan pupuh di dalam kitab itu merupakan sumber kalimat ‘Bineka Tunggal Ika’. Kalimat yang akhirnya menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bait yang mengandung semboyan ini terdapat dalam Kakawin Sutasoma bagian 139, yang dinyanyikan oleh Patih Gajah Mada. Bait ini menyatakan semangat persatuan dalam keberagaman, menekankan bahwa walaupun berbeda, semua tetap satu. Berikut bunyi kutipan bait Kitab Sutasoma yang memuat frasa Bhinneka Tunggal Ika. “Rwaneka dhatu winuwus wara Buddha Wiswa, bhineki rakwa ring a