25 November 2011

KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR Mata Kuliah PRAGMATIK= smtr 5



KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR
Mata Kuliah
PRAGMATIK
Dosen : Alifiah Nurachmana, S.S, M.Pd.





Disusun Oleh 
 Kelompok 6

                           Nama                                                     NIM
                         Eka Rahmady Hardianto                    AAB 109083 
                         Agnes Tasiarini                                   AAB 109094 
                         Andreas                                             AAB 109078









PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2011











KATA PENGANTAR
        Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Saya dapat manyusun makalah mata kuliah Pragmatik.
        Makalah ini merupakan tugas kelompok yang wajib dibuat oleh setiap kelompok, untuk dijadikan bahan untuk berdiskusi.
        Semoga dengan di susunya makalah kami ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang Kerja Sama dan Implikatur yang dikhususkan pada implikatur percakapan yang dikhususkan , sifat-sifat implikatur percakapan, dan implikatur konvensional.
        Saya meyadari makalah yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.




Palangkaraya, 24 September 2011
Penyusun

Kelompok 6









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR         .......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ............ ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................... ............ 1
B.     .................................................................................................. Rumusan Masalah..................................................................................... ............1
C.     Tujuan Pembahasan…………………………………………………..1

BAB II     PEMBAHASAN                                                                      
A. Implikatur percakapan yang dikhususkan.……………………………2
B. Sifat-sifat implikatur percakapan……………………………………...3
C. Implikatur konvensional........................................................................4

                                                                                                                      
BAB III   PENUTUP                                                                             
A.    Simpulan .................................................................................. …….   5
DAFTAR  PUSTAKA……………………………………………………………....6



                                                          










BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam sebagian besar pembahasan sebelumnya, kita telah berasumsi bahwa penutur dan pendengar yang terlibat dalm percakapan pada umumnya sedang saling bekerja sama satu sama lain. Pengertian kerja sama ini hanya merupakan dimana orang-orang yang melakukan percakapan yang biasa tidak diasumsikan sedang berusaha membingungkan, menipu,atau menyembunyikan informasi yang releven satu dari yang lain. Dalam sebagaian besar keadaan, kerja sama semacam ini hanya merupakan titik awal untuk memahami apa yang dikatakan.

B.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut,
1.      Bagaimana implikatur percakapan yang dikhususkan.
2.      Bagaimana sifat-sifat implikatur percakapan
3.      Bagaimana implikatur konvensional

C.  Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui implikatur percakapan yang dikhususkan.
2.      Untuk mengetahui sifat-sifat implikatur percakapan
3.      Untuk mengetahui inplikatur konvensional









BAB II
PEMBAHASAN

        Adapun pembahasan yang kami buat adalah, melanjudkan materi dari kelompok sebelumnya. Oleh karena itu bahan yang kami buat masih dalam satu permasalahan yaitu tentang. Kerja Sama dan Implikatur yang dikhususkan pada implikatur percakapan yang dikhususkan , sifat-sifat implikatur percakapan, dan inplikatur konvensional.
A.    Implikatur percakapan yang dikhususkan
Implikatur percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks(sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka. Hanya dengan pengetahuan khusus itulah makna atau implikatur dapat diturunkan, seperti pada contoh:
Sugi : Pergi kita ke pesta Si juna?
            Jaya : Ayahku lagi datang. (’tidak’)
Dari contoh diatas dapat dijelaskan bahwa, disini Sugi harus mengetahui hubungan Jaya dengan Ayahnya. Jika misalnya, badu mengetahui kalau Andi berusaha untuk menghindari ayahnya dalam setiap kesempatan. Maka implikatur yang diperoleh adalah ”ya”. Sehingga untuk menghasilkan implikatur percakapan khusus dibutuhnkan pengetahuan bersama diantara pembicara dan pendengar.
Contoh lain sebagai berikut:   Jaya:    Hai, apa kamu datang ke pesta tadi malam?
                                    Irwan : (kedua orang tuaku hadir)
Agar dapat membuat jawaban Irwan releven, jaya harus memanfaatkan pengetahuan tertentu yang diasumsikan dipunyai oleh salah seorang teman kuliah dalam setting ini. Irwan akan menghabiskan malam itu dengan orang tuannya tidak ramai (konsekuensinnya > Irwan tidak ada di pesta)

B.     Sifat-sifat implikatur percakapan
Implikatur merupakan bagian dari informasi yang disampaikan, namun penutur dapat memungkiri bahwa mereka ingin menyampaikan maksud-maksud tertentu. Implikatur-implikatur tersebut dapat dipungkiri secara exsplinsit dengan cara yang berbeda.
Contoh: ada sebuah implikatur baku yang dikaitkan dengan menyatakan suatu besaran dan penutur hanya memaksudkan jumlah angka itu sebagai berikut.
Anda telah mendapatkan bonur lima ribu rupiah ! ( hanya lima puluh ribu)
            Namun untuk menangguhkan implikatur itu ( hanya lima puluh ribu ) bagi penutur cukup mudah yaitu dengan menggunakan ungkapan kira-kira atau membatalkan informasi dengan memberikan informasi tambahan dengan ungkapan sebenarnya.
Implikatur dapat diperhitungkan melalui interfensi. Jadi dengan demikian sifat implikatur-implikatur percakapan dapat diperhitungkan, ditangguhkan, dibatalkan, ditegaskan kembali.
Dalam kaitanya dengan sifat-sifatnya yang membatasi, implikatur percakapan dapat dikalkulasi, ditangguhkan, dibatalkan, dan diperkuat.
C.    Implikatur konvensional
Berbeda dengan implikatur-implikatur percakapan sebelumnya, implikatur konvensional tidak didasarkan pada prinsip kooperatif atau maksim. Implikatur konvensional tidak harus terdapat dalam percakapan, dan tidak tergantung pada konteks khusus untuk menginterprestasikannya. Seperti preposisi-preposisi leksikal, implikatur konvensional berkaitan dengan kata-kata tertentu yang menyebabkan makna tambahan yang disampaikan ketika kata-kata tersebut digunakan.
Implikatur konvensional tidak didasarkan pada kerja sama atau leksim-leksim. Implikatur konvensional tidak langsung pada konteks khusus untuk menginterpretasikannya. Implikatur konvensional diasosiasikan dengan kata-kata khusus dan menghasilkan maksud tambahan apabila disampaikan apabila kata-kata itu digunakan. Kata penghubung ”tetapi” adalah salah satu kata-kata ini.
Kata sambung bahasa ingris ’but’ merupakan salah satu dari kata-kata ini. Interpretasi terhadap suatu ujaran ini seperti p but q akan didasarkan pada kata sambung p & q plus implikatur ’kontras’ antara imformasi dalam p dan imformasi dalam q.
Contoh : Sinta menyarankan biru, tetapi saya memilih hijau.
Rumus : p & q ( +> p kontras dengan q)
Kata bahasa ingris lainnya seperti ’even’ dan ’yet’  juga memiliki implikatur konvensional. Bila even dimasukkan dalam suatu kalimat yang mendiskripsikan suatu peristiwa, ada implikatur barlawanan, pada saat yang akan datang. Dalam mengujarkan pernyataan dibawah ini, penutur menghasilkan implikatur bahwa pernyataan ’Angga is here’ (= p) untuk menjadi kenyataan dikemudian hari, sebagaimana ditunjukkan dalam contoh di bawah ini:
a.      Angga isn’t her yat. (=NOT p)
( Dennis belum ada di sini)
b.      NOT p is true (+>p diharapkan terjadi kemudian)









BAB III
PENUTUP
Simpulan
Implikatur percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks(sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka. Implikatur merupakan bagian dari informasi yang disampaikan, namun penutur dapat memungkiri bahwa mereka ingin menyampaikan maksud-maksud tertentu. Implikatur-implikatur tersebut dapat dipungkiri secara exsplinsit dengan cara yang berbeda. Implikatur konvensional tidak didasarkan pada kerja sama atau leksim-leksim. Implikatur konvensional tidak langsung pada konteks khusus untuk menginterpretasikannya. Implikatur konvensional diasosiasikan dengan kata-kata khusus dan menghasilkan maksud tambahan apabila disampaikan apabila kata-kata itu digunakan.







DAFTAR PUSTAKA
Yule, George. 1998. Pragmatik, Oxford: Oxford University Press.

21 November 2011

TUGAS Mata Kuliah EVALUASI PEMBELAJARAN Materi : Tes Cloze

TUGAS
Mata Kuliah
EVALUASI PEMBELAJARAN
Materi : Tes Cloze
Dosen : Dr. Petrus Poerwadi, M.S












Oleh
Eka Rahmady Hardianto
NIM AAB 109089
















PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2011













KATA PENGANTAR
       
        Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Saya dapat menyusun tugas mata kuliah evaluasi pengajaran bahasa indonesia.
        Tugas ini merupakan tugas individu yang wajib dibuat oleh setiap individu, untuk dijadikan bahan untuk berdiskusi.
        Semoga dengan adanya bahan ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang tes bahasa dalam pengajaran.
        Saya menyadari bahan yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.



Palangkaraya,12 Oktober 2011
Penyusun

Eka Rahmady H






Tes Cloze
Merupakan bentuk tes bahasa yang tidak secara khusus terkait dengan salah satu aspek kemampuan berbahasa atau komponen bahasa. Hal itu disebabkan karena adanya perbedaan sasaran pokok yang daijadikan titik berat dari penyelenggaraan tesnya.
Tes Cloze mula-mula di kembangkan oleh W.J. Tailer (1953) berdasarkan proses closure yang semula dikenal dan digunakan dalam bidang psikolog. Dengan prose itu seseorang dapat memehami wacana meski di sana-sini terdapat bagian-bagian yang kurang jelas atau kurang lengkap.  Dengan sedikit mengubah istilahnya menjadi cloze, prose situ diterapkan di bidang bahasa sebagai proses pemahaman wacana yang disertai dengan melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada.
Dalam penerapanya sebagai tes cloze, kekurangan yang harus dilengkapi itu sendiri dari kata-kata yang merupakan bagian dari suatu wacana, yang sengaja dihilangkan dari teks aslinya.
Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan kata-kata yang telah dihilangkan itu secara tepat, menunjukkan tingkat kemampuan berbahasa, dan yang merupakan sasaran teks cloze.
Penghilangan kata-kata dari teks cloze merupakan ciri khas pokok dari tes cloze. Pada format aslinya penghilangan kata-kata itu dilakukan secara sistematis, dengan menggunakan rumus yang dikenal sebagai penghilangan kata ke-n. maksudnya adalah pada suatu teks yang telah dipilih, kata yang se-kian (misalnya ke-6, atau ke-7 dan sebagainya) dihilangkan dan cara menghilangkannya, sehingga meninggalkan suatu tempat kosong.
Dalam mengerjakan teks cloze.Peserta tes harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan,memasukkan kembali kedalam tempatnya yang sesuai, sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan dan makna, seperti teks aslinya. Untuk itu dibutuhkan kemampuan bahasa yang bersifat menyeluruh, yang tidak semata-mata terbatas pada pengusaan ejaan, penulisan, dan makna kata-kata, atau pun tata bahasa, tetapi pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antar bagian wacana yang terdapat didalamnya. 
Sebagai bentuk tes yang relatif baru dibandingkan dengan bentuk-bentuk tes yang lain yang telah lama dikenal dan dignakan secara luas, tes cloze dihadapkan kepada banyak catatan dan keberatan. Catatan itu sebagian berkaitan dengan cirites pada umumny, seperti validalitas dan reliabiltas, dan sebagian lain berhubungan dengan cirri khusus tes cloze, termasuk masalah cara penghilangan kata dan penilaian jawaban peserta tes.




Simpulan
Tes cloze merupakan bentuk tes bahasa yang tidak secara khusus terkait dengan salah satu aspek kemampuan berbahasa atau komponen bahasa. Penghilangan kata-kata dari teks cloze merupakan ciri khas pokok dari tes cloze. Pada format aslinya penghilangan kata-kata itu dilakukan secara sistematis, dengan menggunakan rumus yang dikenal sebagai penghilangan kata ke-n. maksudnya adalah pada suatu teks yang telah dipilih, kata yang se-kian (misalnya ke-6, atau ke-7 dan sebagainya) dihilangkan dan cara menghilangkannya, sehingga meninggalkan suatu tempat kosong. Sebagai bentuk tes yang relatif baru dibandingkan dengan bentuk-bentuk tes yang lain yang telah lama dikenal dan dignakan secara luas, tes cloze dihadapkan kepada banyak catatan dan keberatan.

Cara membuat dan contoh tes cloze

1. Membuat soal tes keterbacaan bagi para peserta didik.
Dalam membuat soal tes keterbacaan dengan model tes cloze, peraturan pembuatan soalnya adalah, sebagai berikut:
  • kalimat pertama pada teks tidak dilesatkan begitupun dengan kalimat teks terakhir.
  • kata ke-N dimulai pada kalimat kedua.
  • kata depan dihitung 1 kata.
  • konjungsi (kata penghubung) dihitung 1 kata.
  • proposisi untuk, dan lain-lain dihitung 1 kata.
  • kata ulang berimbuhan atau penuh dihitung 1 kata.
  • kata jadian, kata dasar, dan imbuhan dihitung 1 kata.
Berikut adalah tes cloze yang telah saya lakukan.
TES KETERBACAAN
LKS BAHASA INDONESIA
UNTUK KELAS XII SEKOLAH MENENGAH ATAS
Petunjuk:
  1. Bacalah teks bacaan dibawah ini dengan teliti dan pahami isinya!
  2. Tulislah kata yang tepat (sesuai dengan kata yang terdapat dalam teks asli) pada bagian-bagian yang masih kosong yang terdapat dalam teks bacaan tersebut pada lembar jawaban yang tersedia
  3. Waktu 90 menit
Banyak Pupuk Bersubsidi Diselundupkan
(Jakarta: Espos)
Banyak pupuk urea bersubsidi yang diselundupkan ke negara tetangga sehingga pupuk langka di sejumlah daerah antara lain di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatra Utara.
“Kalau pupuk langka sama (1)………. tidak, tapi memang ada (2)………. di beberapa daerah akibat (3)………… yang pas-pasan karena produksi (4)……….. akibat pasokan gas yang (5)………..”, kata Dirut PT Pusri (6)………. menjadi induk BUMN produsen (7)………. , Zainal Soedjais, di sela-sela (8)…………. di Jakarta, kamis 29 (9)……….
Dijelaskannya, akibat pasokan pupuk (10)………… tersendat, pupuk untuk sektor (11)……….. yang diberi subsidi semakin (12)……….. yang merembes ke sektor (13)…………., seperti perkebunan, sehingga ada (14)………….. yang mengalami kelangkaan.
Harga (15)………. sektor pangan dan nonpangan (16)……… selisih Rp 200 – Rp (17)……….. per kilogram. Pemerintah dalam (18)……….. mendukung ketahanan pangan telah (19)………… subsidi pupuk urea kepada (20)………. sehingga harganya Rp 1.050 (21)……. kilogram.
Namun Sudjais tidak (22)………. memperkirakan berapa persen dari (23)……….. subsidi yang merembes ke (24)………… nonpangan (perkebunan dan industri) (25)………… sebenarnya kecil sekitar 600.000 (26)………. per tahun. Sedangkan untuk kebutuhan pupuk sektor pangan sekitar empat juta ton per tahun.
Perlu dicatat, dalam membuat tes keterbacaan model tes cloze, seorang guru terlebih dahulu harus menentukan lata ke-n (kata yang akan dilesatkan, seperti (…..) di atas. kata ke-n yang saat ini saya gunakan adalah 5.
2. Setelah soal tes keterbacaan terbentuk, maka seorang guru haruslah mempersiapkan lembar jawaban untuk siswa dan juga untuk guru, lembar jawaban untuk siswa masih berbentuk tabel yang kosong. sedangkan untuk guru lembar jawabannya adalah isian/jawaban dari hasil tes tersebut. untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh berikut:
Kunci jawaban (untuk guru)
1. sekali
10. yang
19. memberikan
2. masalah
11. pangan
20. petani
3. pasokan
12. banyak
21. per
4. berkurang
13. nonpangan
22. bisa
5. tersendat
14. daerah
23. pupuk
6. yang
15. pupuk
24. sektor
7. pupuk
16. memang
25. sendiri
8. seminar
17. 250
26. ton
9. April
18. upaya


Lembar jawaban (untuk siswa)
1.
16.
2.
17.
3.
18.
4.
19.
5.
20.
6.
21.
7.
22.
8.
23.
9.
24.
10.
25.
11.
26.
12.

13.

14.

15.




Identitas Diri Siswa
Nama               :
Sekolah           :
Kelas                :
Tanda Tangan:
3. Penilaian
Penilaian dilakukan seorang guru setelah tugas tes diselesaikan oleh para siswa.
Cara melakukan penilaiannya, yaitu: jawaban/jumlah soal X 100%+…
setelah nilai semua siswa didapat, naka guru mengambil rata-rata untuk mengetahui apakah teks tersebut terlalu sukar, sedang, atau terlalu mudah bagi siswa.
Berikut ini adalah contoh rata-rata hasil dari tes yang saya lakukan terhadap beberapa siswa di sekolah dekat lingkungan tempat tinggal saya.
No.
Nama
Nilai
1
Dina Febriana
96%
2
Ulil Ilmiyati
88%
3
Restiya
92%
4
Nur Solihah
73%
5
Ilham Murrohman
61%
6
Vina Sonia
80%
7
Vikka Septiara
92%
8
Septiyana
80%
9
Arisha Azima
92%
10
Yusnia Fatma
96%
11
Reni Susanti
92%
Rata-rata
86%
Dari data rata-rata diatas, dapat disimpulkan bahwa teks tersebut terlalu mudah bagi para siswa tersebut.





Postingan Unggulan

Skenario Lolos Timnas Indonesia WC 2026

Ini yang harus di lalui indonesia agar bisa lolos wc 2026 2 Tim teratas di Ronde 2 ini akan lolos Ronde 3. Kemudian untuk Ronde 3 nantinya d...