10 Oktober 2011

Pengertian Bahasa Sebagai Sistem Semiotik (s5)

PENGERTIAN BAHASA
DAN BAHASA SEBAGAI SISTEM SEMIOTIK

Dibuat untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Semantik Bahasa Indonesia


Dosen Pembina
Patrisia Cuesdeyeni, S.Pd.



Disusun Oleh

Nama                                       Nim                
Supian Sugiman                      AAB I09 113
Eka Rahmady                         AAB 109 083
Theguh Siswanto                    AAB 109 110
Rusdiansyah                            AAB 107 053

4484_1014409697735_1749840452_22676_55493_s




                                                                                                                 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2011
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan Rahmat-Nyalah kami dapat menyusun makalah mata kuliah Semantik Bahasa
Indonesia.
Makalah ini merupakan tugas kelompok yang wajib dibuat oleh setiap kelompok mahasiswa, yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah.
Semoga dengan disusunnya makalah kami ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang pengertian bahasa dan bahasa sebagai sistem semiotik.
Kami menyadari makalah yang disusun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.




Palangkaraya,   Oktober 2011
Penyusun


Kelompok III









DAFTAR ISI

           
KATA PENGANTAR................................................................................... ....... .....i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ............ ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar belakang.......................................................................... ............ 1
B.     .................................................................................................. Rumusan Masalah..................................................................................... ............2
C.     Tujuan pembahasan…………………………………………………...2

BAB II     PEMBAHASAN                                                                      
A.  Pengertian Bahasa…………………………………………………….3
B.  Ciri-Ciri Bahasa………………………………………………………4
C.  Bahasa sebagai sistem semiotik………………………………………6
BAB III   PENUTUP                                                                             
A.    Kesimpulan .............................................................................. ……. .10
B.     Saran………………………………………………………………....10
DAFTAR  PUSTAKA……………………………………………………………...11



                                                          




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
 Bahasa pada dasarnya merupakan sesuatu yang khas dimiliki manusia (Aminuddin, 2003 : 17). Ernst Cassirer dalam hal ini menyebutkan manusia sebagai animal symbolicum, yakni makhluk yang menggunakan media berupa simbol kebahasaan dan memberi arti serta mengisi kehidupannya. Keberadaan manusia sebagai animal symbolicum lebih berarti dari pada keberadaan manusia sebagai makhluk berpikir, karena tanpa adanya simbol, manusia tidak akan mampu melangsungkan kegiatan berpikirnya. Selain itu, dengan adanya simbol itu juga memungkinkan manusia untuk bukan hanya sekedar berpikir, melainkan juga mendapatkan kontak dengan realitas kehidupan di luar diri serta mengabdikan hasil berpikir dan kontak itu kepada dunia.
 Bahasa berperan antara lain dalam (a) membentuk pengalaman sehubungan dengan tanggapan terhadap dunia luar secara simbolik, (b) menjadi alat yang menyertai dan membentuk proses berpikir, (c) berperanan dalam mengolah gagasan, serta (d) menjadi alat penyampai gagasan lewat kegiatan komunikasi. Masalahnya sekarang, bagaimanakah karakteristik bahasa itu sebagai milik khas manusia, sebagai sistem semiotik dan kaitannya dengan makna. Pembahasan masalah itu diharapkan bisa memberikan gambaran bahwa menghadirkan dan memahami makna melibatkan sejumlah unsur yang mungkin saja kompleks. Hal itu terjadi karena makna yang bermula dari kata, selain melibatkan pemakai, juga melibatkan unsur sosial budaya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulisan makalah ini diberi judul Pengertian Bahasa dan Bahasa Sebagai Sistem Semiotik
.



1.2.   Rumusan Masalah
Agar penulisan ini lebih terarah dan tidak kabur makna, maka penulisan kali ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.   Bagaimanakah pengertian bahasa?
2.   Bagaimanakah ciri-ciri bahasa?
3.   Bagaimanakah bahasa sebagai sistem semiotik?

1.3.   Tujuan
Suatu tulisan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut.
1.   Mengetahui pengertian bahasa.
2.   Mengetahui ciri-ciri bahasa.
3.   Mengetahui bahasa sebagai sistem semiotik.

















BAB II
PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengertian bahasa dan bahasa sebagai sistem semiotik. Berikut ini uraian tentang pengertian bahasa dan bahasa sebagai sistem semiotik, serta ciri-ciri dalam bahasa.
2.1.   Pengertian Bahasa
Batasan pengertian bahasa yang lazim diberikan, yaitu bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 1982 : 17). Sebagai sebuah sistem, bahasa bersifat sistematis dan sistemis, dikatakan sistemis karena bahasa memiliki kaidah atau aturan tertentu. Bahasa juga bersifat sistemis karena memiliki subsistem, yakni subsistem fonologis, subsitem gramatikal, dan subsistem leksikal. Beberapa hal menarik yang dapat disimpulkan dari batasan pengertian itu adala h (a) bahasa merupakan suatu sistem, (b)Sebagai sistem, bahasa bersifat arbitrer, dan (c) sebagai sistem arbitrer, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri.
 Bahasa memiliki komponen-komponen yang tersusun secara hierarkis. Komponen itu meliputi komponen fonologis, morfologis, sintaksis, dan semantis. Masing-masing komponen tersebut saling memberi arti, saling berhubungan dan saling menentukan.
Pada sisi lain, setiap komponen juga memiliki sistemnya sendiri. Sistem pada tataran bunyi, misalnya dikaji bidang fonologi, pada tataran kata dikaji bidang morfologi, dan kajian sistem pada tataran kalimat menjadi wilayah sintaksis. Sebagai subsistem, masing-masing komponen tersebut juga telah mengandung aspek semantis tertentu sehingga secara potensial dapat disusun dan dikombinasikan untuk digunakan dalam komunikasi.
Dari kenyataan bahwa bahasa merupakan suatu yang bersistem, maka bahasa sebenarnya, selain bersifat arbitrer, sekaligus juga nonarbitrer (Bolinger, 1981 : 9). Dengan terdapatnya sistem dan sekaligus kesepakatan itulah, bahasa akhirnya dapat digunakan untuk berinterkasi. Pemakaian bahasa dalam interaksi, lebih lanjut juga membuahkan sejumlah ciri lain. Hal itu terjadi karena bahasa bukan satu-satunya alat yang digunakan untuk berinteraksi dalam bentuk komuniaksi. Bahasa memiliki ciri-ciri tertentu yang bersifat khusus. Ciri-ciri tersebut dapat dikaji dalam paparan berikut ini.

2.2.   Ciri-ciri bahasa
Bahasa memliki sifat kabur (vagueness) karena makna yang terkandung didalam bentuk kebahasaan pada dasarnya hanya mewakili realitas yang diwakilinya. Ambiguity berkaitan dengan ciri kataksaan makna dari suatu bentuk kebahasaan. Kekaburan dan kataksaan itu diakibatkan oleh kelebihannya yang multifungsi, yakni fungsi simbolik, emotif, dan efektif. Bahasa pun bersifat inexplicitness sehingga tidak secara eksak, tepat, dan menyeluruh untuk mewujudkan gagasan yang dipersentasikannya. Selain itu, pemakaian suatu bentuk bahasa sering berpindah-pindah maknanya sesuai dengan konteks gramatikal, sosial, dan situasional atau bersifat context-dependence.
Adapun ciri-ciri bahasa manusia, apabila dibandingkan dengan bahasa binatang serta sistem tanda lain, seperti telah diungkapkan antara lain oleh Hockett (1960), Osgood (1980), maupun Bolinger (1981), apabila dikaitkan dengan aspek makna, adalah sebagai berikut.
a.    Alat fisis yang digunakan bersifat tetap dan memiliki kriteria tertentu, disebut demikian karena bahasa yang beresensikan bunyi ujaran selalu menggunakan alat ujar sesuai dengan kriteria tertentu.
b.   Organisme yang digunakan, memiliki hubungan timbal balik, alat ujaran yang digunakan manusia, baik berjenis kelamin laki-laki, perempuan, ataupun suku dan bangsa yang berlainan, semuanya sama.
c.    Menggunakan kriteria pragmatik, disebut demikian karena perwujudan bentuk  kebahasaan lewat pemakai, menggunakan kriteria pemakai tertentu.
d.   Mengandung kriteria semantis. Ciri kriteria itu muncul karena kegiatan berbahasa memiliki fungsi semantis tertentu.
e.    Memiliki kriteria sintaksis, disebut demikia karena kata-kata yang digunakan, untuk menjadi suatu kalimat harus disusun sesuai dengan pola kalimat yang telah disepakati.
f.    Melibatkan unsur bunyi maupun unsur audiovisual. disebut demikian karena pemakaian bahasa selain melibatkan media transmisi berupa bunyi, juga melibatkan unsur paralanguage.
g.   Memiliki kriteria kombinasi dan bersifat produktif, terdapatnya ciri itu ditandai oleh adanya potensialitas unsur kebahasaan untuk bergabung secara sintagmatik.
h.   Bersifat arbitrer, karena hubungan antara lambang kebahasaan dengan referen yang dilambangkan hanya berdasrkan kesepakatan, dan bukan pada kemampuan lambang itu dalam memberikan kembali realitas luar yang diacunya.
i.     Memiliki ciri prevarikasi, karena bahasa sebagai realitas terpisah dengan dunia luar yang diwakilinya, setelah muncul dalam pemakaian, isinya bisa benar, bisa tidak.
j.     Terbatas dan relatif tetap, yakni dalam hal pola kalimat struktur kata.
k.   Mengandung diskontinyuitas, secara paradoksal, bahasa, selain memiliki kontinyuitas, oleh Maillet disebutkan juga mengandung diskontinyuitas.
l.     Bersifat hierarkis, bahasa disusun dan dibangun oleh perangkat komponen bunyi, bentuk, kata, kalimat, maupun wancana.
m. Bersifat sistematis dan simultan, meskipun bahasa merupakan suatu komponennya dapat dianalisis secara terpisah, sebagai suatu sistem komponen-komponen tersebut harus digunakan secara laras dan simultan.
n.   Saling melengkapi dan mengisi, Hocket dalam hal ini menyebutkan ciri interchangeability dari bahasa sehingga, meskipun bahasa itu memiliki komponen yang terpisah, karena adanya potensialitas dan mobilitas, masing-masing komponen itu dapat saling dipertukarkan.
o.   Informasi kebahasaan dapat disegmentasi, dihubungkan, disatukan dan diabadikan, dalam kegiatan tuturan, selama masing-masing pemeran masih hidup, bahasa dapat digunakan dalam ruang dan satuan waktu yang berbeda-beda secara berkesinambungan.
p.   Transmisi budaya, yakni bahasa selain dapat digunakan untuk menyampaikan rekaman unsur dan nilai kebudayaan saat sekarang, juga dapat digunakan sebagai alat pewaris kebudayaan itu sendiri.
q.   Bahasa itu dapat dipelajari, baik bahasa yang masih hidup maupun yang sudah mati
r.     Bahasa itu dalam pemakaian bersifat bidimensional, disebut demikian karena makna keberadaannya, selain ditentukan oleh kehadiran dan hubungan antarlambang kebahasaan itu sendiri juga ditentukan oleh pameran serta konteks sosial dan situasionaln yang melatari.

2.3.   Bahasa sebagai sistem semiotik
Dari ciri terakhir yang telah diungkapkan, diketahui bahwa keberadaan bahasa sebagai suatu sistem juga bersifat bidimensional. Sebagai suatu realitas dalam pemakaian, bahasa selain memiliki sistemnya sendiri juga berhubungan dengan sitem lain di luar dirinya. Keberadaan istilah kekerabatan dalam bahasa jawa, seperti bapak, embok, pakdhe, budhe, misalnya ditentukan oleh sisitem kekerabatan dalam masyarakat jawa. Sebab itu, untuk memahaminya, sistem yang melatari harus dipahami terlebih dahulu.
Dihubungkan dengan kata yang terdapat di dalam bahasa itu sendiri, setiap bahasa juga memiliki fungsi deiksis. Pengertian fungsi deiksis ialah fungsi menunjuk sesuatu di luar bentuk kebahasaan. Kedeiksisan itu, dalam setiap bahasa akan meliputi penunjukan terhadap objek, persona, dan peristiwa sehubungan dengan keberadaan pemeran dalam ruang dan waktu (Palmer, 1981 : 60).
 Dalam bahasa indonesia misalnya, terdapat bentuk saya, kami, kita maupun kamu, sebagai bentuk yang menunjuk pada persona sebagai pameran. Ini, itu serta di sini, dan di situ, sebagai bentuk yang berkaitan dengan penunjukan jarak ruang antara pameran maupun antara masin-masing pameran dengan objek yang terlibat dalam kegiatan tuturan.
Acuan dari bentuk kamu, itu, maupun kemarin, misalnya, referennya dapat berpindah-pindah. Penentuan referennya baru dapat ditetapkan apabila konteks tuturan sudah diketahui dengan pasti, salah satu bentuk konteks itu , selain struktur adalah konteks sosial dan situasional. Dari terdapatnya sejumlah kenyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa kajian kebahasaan sebagai suatu kode yang telah muncul dalam pemakaian, selain berfokus pada (1) karakteristik hubungan antara bentuk, lambang atau kata yang satu dengan kata yang lainnya, (2) hubungan antara bentuk kebahasaan dengan dunia luar yang diacunya, juga berfokus pada (3) hubungan antara kode dangan pemakainya.
Sejalan dengan terdapatnya tiga pusat kajian kebahasaan dalam pemakaian, maka bahasa dalam sistem semiotik dibedakan dalam tiga komponen sistem (1) sintaksis, yakni komponen yang berkaitan dengan lambang atau sign serta bentuk hubungannya, (2) semantik, yakni unsur yang berkaitan dengan masalah hubungan antara lambang dengan dunia luar yang diacunya, serta (3) pragmatik, yakni unsur ataupun bidang kajian yang berkaitan dengan hubungan antara pemakai dengan lambang dalam pemakaian (Lyons, 1979 : 115). Ditinjau dari sudut pemakaian, telah diketahui bahwa alat komunikasi manusia dapat dibedakan antara media berupa bahasa atau media verbal dengan media nonbahasa atau nonverbal.  Sementara media kebahasaan itu ditinjau dari alat pemunculannya atau channel, dibedakan pula antara media lisan dengan media tulis. Dari kemunkinan terdapatnya unsur suprasegmental maupun kinesiks, maka kalimat dalam dan bentuk tulisan lebih mengutamakan adanya kelengkapan unsur dan kejelasan urutan dari pada secara lisan.
Sistem kaidah penataan lambang secara gramatis selalu berkaitan dengan strata makna dalam suatu bahasa. Pada sisi lain, makna sebagai label yang mengacu realitas tertentu juga memiliki sistem hubungannya sendiri. Unsur pragmatik yakni hubungan antara tanda dengan pemakai menjadi bagian dari sistem semiotik sehingga juga menjadi salah satu cabang kajiannya karena keberadaan tanda tidak dapat dilepaskan dari pemakainya bahlan lebih luas lagi keberadaan suatu tanda dapat dipahami hanya dengan mengembalikan tanda itu ke dalam masyarakat pemakainya, kedalam konteks sosial budaya yang dimiliki.
 Aspek pragmatik dalam semiotik sama sekali tidak dikaitkan dengan unsur pemakaian, sebagai unsur yang secara langsung berhubungan dengan konteks sosial dan situasional karena unsur-unsur sosial dan situasional dalam semiotik telah disikapi sebagai unsur (1) sistem pemakaian dan termasuk di dalam sistem pragmatik, (2) unsur kontekstual, baik sosial maupun situasional, sebagai suatu sistem, telah berada di dalam kesadaran kolektif anggota suatau masyarakat bahasa, (3) latar fisis dan situasi hanya berfungsi sekunder. Atau dengan kata lain pusat perhatian semiotik adalah sistem yang mendasari “sistem kebahasaan” dan bukan pada wujud pemakaiannya.
Pendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang tidak dapat dipisahkan dengan pemakai, aspek lambang, dan semantis, juga diungkapkan oleh Ferdinand de Saussure (1916) mengungkapkan bahwa itu mencakup tiga unusur, meliputi (1) la langue, yakni unit sistem kebahasaan yang bersifat kolektif dan dimiliki oleh setiap anggota masyarakat bahasa, (2) la parole, sebagai wujud bahasa yang digunakan anggota masyarakat bahasa itu dalam pemakaian, serta (3) la langage, yaitu wujud dari pengelompokan la parole yang nantinya akan menimbulkan dialek maupun register. Pemahaman terhadap sistem kebahasaan itu tentu sangat berperan dalam upaya memahami wujud kebahasaan atau signal yang direpresentasikan oleh pemakainya.
 Dari uraian tentang bahasa sebagai sistem semiotik di atas, dapat disimpulkan bahwa pemakaian bahasa dalam komunikasi diawali dan disertai sejumlah unsur, meliputi (1) sistem sosial budaya dalam suatu masyarakat bahasa, (2) sistem kebahasaan yang melandasi, (3) bentuk kebahasaan yang digunakan, serta (4) aspek semantis yang dikandungnya. Dalam komunikasi, dari keempat unsur di atas yang tertampil secara eksplisit adalah signal, yang oleh Colin Cherry diartikannya sebagai bentuk fisis yang digunakan untuk menyampaikan pesan baik itu ujaran kebahasaan maupun unsur lain yang secara laras menunjang aspek-aspek semantis yang akan direpresentasikan (Cheryy, 1957 : 306).
Dengan demikian, dalam proses komunikasi, signal memiliki dua fungsi. Pertama, signal atau tanda menjadi alat paparan pengirim pesan atau sender. Kedua, tanda juga menjadi tumpuan dalam penerimaan dan upaya memahami pesan. Dapat diketahui bahwa penutur  memiliki hubungan langsung dengan sistem sosial budaya, sistem kebahasaan, aspek semantis, serta signal yang diwujudkannya. Dengan demikian, kunci pemahaman aspek semantis adalah pada penutur atau pemakai yang memiliki atribut sistem kebahasaan serta latar sosial budaya.
Apabila penerima adalah pemakai bahasa yang digunakan penutut, maka hubungan resiprokal besar kemungkinan dapat terjadi. Sementara penerima yang bukan anggota masyarakat bahasa penuturnya, terlebih dahulu harus mengidentifikasi identitas-identitas penutur, berusaha memahami keseluruhannya itu, penerima pesan pasti gagal menerima informasi sehingga komunikasi itu pun tidak berlangsung. Masalah yang segera muncul adalah (1) mengapa signal yang disampaikan dan diterima oleh sesama anggota masyarakat bahasa tidak membuahkan informasi, serta (2) penutur yang bukan anggota masyarakat bahasa dengan hanya memahami sistem kebahasaannya.











BAB II
PENUTUP

3.1.   Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengertian bahasa dan bahasa sebagai sistem semiotik, serta ciri-ciri dalam bahasa, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1.   Pengertian bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri.
2.   Ciri bahasa manusia, apabila dibandingkan dengan sistem tanda lain dan dikaitkan dengan aspek makna mempunyai delapan belas ciri-ciri bahasa.
3.   Bahasa dalam sistem semiotik dibedakan dalam tiga komponen sistem. Tiga komponen sistem tersebut adalah komponen (1) sintaktik, (2) semantik, dan (3) pragmatik.
3.2.    Saran
Pengajian dalam penulisan ini hanya menyoroti secara umum pengertian bahasa dan bahasa sebagai sistem semiotik. Oleh karena itu, untuk lebih memahami seluk-beluk secara terperinci mengenai hubungan pengertian bahasa dan bahasa sebagai sistem semiotik, maka disarankan untuk melakukan pengajian lebih lanjut mengenai pengertian bahasa dan bahasa sebagi sistem semiotik dari segi struktur dan fungsi.









DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M.H.,  1981,  A  Glosary of Literary Term, New York :
Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Bolinger,  Dwight  L.,  &  Sears,  A.  Donald,  1981,  Aspects of
Language,  New  York : Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Cherry,  Colin,  1957, On Human Communication :  A  Review,
a  Survey,  and Criticsim,  Massachusetss :  The  Technolgy
Press of  Massachhuusetts  Institute of  Technology

Kridalaksana,  Harimurti,  1982,  Kamus  Linguistik,  Jakarta :  Gramedia

Lyons,  Jhon,  1971,  Introduction  To  Theoretical  Linguistics,
 London : Cambridge at  The  University  Press

Osgood,  Charles  E.,  1980,  Lectures on  Language  Performance, 
New  York : Springer-Verlag New York, Inc.

Palmer,  F.R.,  1981,  Semantics,  London :  Cambredge  University Press

Aminudin.  1988.  Semantik.  Bandung :  Sinar  Baru.

Slametmuljana.  1962.  Tata Makna (Semantik). Jakarta: Gramedia.




09 Oktober 2011

BAB I dan BAB II "JURNAL BELAJAR"



BAB I
PENDAHULUAN









BAB I
PENDAHULUAN

          Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan portofolio ini sekaligus tugas yang diberikan oleh Ibu Dr. Sri Endang Mugi Rahayu, M. pd. Dosen Pembina Mata Kuliah ini mengharapkan agar mahasiswa dapat beljar lebih aktif dan inovatif untuk membuat jurnal belajar pada setiap kali pertemuan membuat analisis kritis yang dipersentasikan didepan kelas maupun yang diberikan untuk menyusun portofolio pada akhir semester ini.
            Oleh karena itu, untuk memudahkan kita dalam mengingat materi-materi pelajaran pada mata kuliah ini, maka disusunlah sebuah portofolio yang didalamnya terdiri dari jurnal belajar yang mencakup materi-materi tentang filsafat ilmu.













                                                                                                                                               
BAB II
JURNAL BELAJAR






                                               



IDENTITAS


Nama                           : EKO HERISETYADI
NIM                            : ADA 109 165
No. Absen                   : 12
Tempat/Tgl. Lahir       : Bangun Harjo,01 September 1992
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Fakultas                       : FKIP
Jurusan/prodi               : Ilmu pendidikan /PGSD
Jenjang                        : S-1
Alamat                        : jl. Sisingamangaraja II
No . Telp                     : 085651376712








JURNAL BELAJAR

Hari/Tanggal               : Selasa, 22 Maret 2011 
Penyaji                         : Ibu Dr. Sri Endang Mugi Rahayu, M. Pd
Materi                          :
             Menjelaskan tentang tugas portofolio dan menyampaikan langkah-langkah untuk membuat jurnal belajar.
Yang saya dapatkan pada hari ini yaitu :
1.      Dosen memperkenalkan diri,
2.      Mengumpulkan tugas makalah,
3.      Dosen menyampaikan informasi tentang pembuatan tugas portofolio,
4.      Adanya permainan yang dibimbing oleh dosen, dan
5.      Dosen mengabsen audien/ mahasiswa(i).

Komentar :
            Materi yang saya dapat hari ini adalah diawali dengan perkenalan. Saya dapat mengetahui bagaimana kepribadian Ibu Dr. Sri Endang Mugi Rahayu, M. pd. Saya menduga ibu ini orangnya pemarah, ternyata beliau orangnya ramah tamah. Penjelasan yang diberikan sangat baik, karna ibu menjelaskan dengan cara yang sangat menarik, adanya selingan dalam penjelasan yang disampaikan, yaitu adanya permainan  yang gunanya untuk menghilangkan rasa ngantuk pada audien sehingga situasi dalam belajar menjadi nyaman dan menyenangkan.
Kesimpulan :
Dosen memberikan penjelasan  tenteng tugas yang sudah diberikan  kepada audien dan menyampaikan tentang langkah-langkah pembuatan  jurnal belajar dan portofolio.
JURNAL BELAJAR

Kelompok 1 ( Cara Berfikir Kefilsafatan )
Penyaji            : 1. Finsa F
                          2. Ade viona
                          3. Frista H
Hari/tanggal    : Selasa, 05 April 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi dijelaskan oleh saudari finsa dan di lanjutkan oleh saudari ade hingga selesai.

B.     Diskusi
1. Oni S ( 5 )
     Apabila seseorang berfikir ingin menyelesaikan suatu masalah, apakah itu disebut filsafat ?
2. Feri I ( 6 )
     Mengapa setiap orang mengatakan kata filsafat selalu dikatakan ruwet dan sulit, sedangkan filsafat itu banyak mamfaatnya ?
3. Ceria umami ( 18 )
     Berikan penjelasan serta contoh cara berfikir yang memiliki pengertian pendek, singkat dan padat serta contohnya ?
4. Fery Megalino ( 10 )
     Bagaimana caranya berfikir yang efektif sesuai kaidah-kaidah filsafat itu sendiri ?
5. Delina ( 17 )
     Metode berfikir yang  bagaimana yang sering digunakan oleh para filusuf ?
C.    Jawaban
1. Finsa
     Ya, karena filsafat itu memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.
2. Ade
     Sebagian orang ingin berfikir secara praktis dan tidak melihat dari mamfaatnya dan ad orang tertentu yang memiliki pendapat demikian.
3. Ade
     Pikiran kita dapat bekerja secara spontan, alami, dan dapat menyelesaikan fungsinya dengan baik, lebih- lebih dalam hal yang biasa sederhana dan jelas.         
4. Finsa
     Berfikir efektif adalah berfikir yang memberi dampak positif  dan negatif , atau sebab akibat yang kita lakukan.
5. Frista H
     Berfikir yang konsepsional mendasar sehingga menyentuh dengan yang ia Pikirkan ( berfikir secara logika ).

D.     Tanggapan
1. Friliana ( 17 )
     Menurutnya bahwa berfikir itu tidak dikatakan berfilsafat, tetapi tidak semua berfikir itu dikatakan berfilsafat.

E.     Komentar
          Dalam persantasi hari ini cukup baik, tetapi dalam penyampaian  materi terlalu lama dan kurang jelas dalam menjelaskan materi ( tersendat sendat ).

F.      Kesimpulan
         Ada  tiga ciri berfilsafat yaitu :
1. Berfikir secara radikal
2. Berfikir secara sistematis
3. B erfikir secara universal

JURNAL BELAJAR

Kelompok 3 ( Aliran Filsafat Rasionalisme Yang Berasal Dari Descartes )
Penyaji            : 1. Ermiwati
                          2. Enie
Hari/tanggal    : Selasa, 12 April 2011

A.    Persentasi Materi
          Materi disampaikan oleh saudari enie dan lanjutkan oleh saudari ermiwati sampai selesai.

B.     Diskusi 
1. Kresno susanto ( 10 )
     Coba  jelaskan apa kegunaan mempelajari filsafat rasionalisme ?
2. Melda ( 4 )
     “ Aku berfikr, bahwa aku ada “
     Apa maksud dari paham tersebut ?
3.  Finsa F ( 1 )
     Sebutkan metode-metode yang ditawarkan descartes guna menjawab persoalan-persoalan untuk menbangun filsafat baru ?
4. Fery Irawan ( 6 )
     “ Analisis sebagai terapi “
     Coba anda jelaskan analisis sebagai terapi itu bagaimana ?

C.    Jawaban
1. Ermiwati
     Agar kita dapat berfikir secara rasio atau  masuk akal.

2. Ermiwati
     Karena aliran rane descartes yaitu segala sesuatu dimulai dengan rasio, dan akal adalah alat dalam memperoleh pengetahuan yang benar. Akal adalah dasar pengetahuan.                                                                                     
3. Enie
a. Seorang filosuf harus hanya menerima suatu pengetahuan yang terang dan jelas.
b. Mengurai suatu masalah menjadi bagian-bagian kecil sesuai ap yang ingin kita cari.
c. Jika kita menemukan suatu gagasan sederhana yang kita anggap clear and distinct, kita harus merangkainya untuk menemukana kemungkinan luas dari gagasan tersebut.
d. Pada metode yang ke empat dilakukan pemeriksaan kembali terhadap pengetahuan yang telah diperoleh, agar dapat dibuktikan secara pasti bahwa pengetahuan tersebut adalah pengetahuan yang clear and distinct yang benar-banar tak memuat satu kekurangan pun.
4. Filsafat analitis ( yang disebut juga analitic pholoshopy dan linguistic philoshopy ) menyibukan diri dengan analisis bahasa dan analisis konsep-konsep.

D.    Tanggapan
Penjelasa dosen :
     Kebenaran itu berdasarkan rasionalisme, terkadang alat indra kita bisa menipu contohnya : sewaktu kita sakit, semua makanan yang kita makan terasa pahit dan minuman yang manis juga terasa pahit.
Fatamorgana yaitu sewaktu kita sedang berjalan dalam keadaan cuaca panas, pandangan kita jauh didepan seperti melihat adanya genangan air dijalan.




E.     Komentar
     Pada persentasi hari ini cukup baik, tetapi dalam menjelaskan materi tidak terlalu jelas dan kurangnya menguasai materi sehingga para audien tidak paham dan mengerti dengan penjelasan yang ada.

F.     Kesimpulan
     Hari ini saya mendapat pelajaran yang baru tentang betapa pentingnya berfikir secara rasionalisme, supaya kita tidak mudah untuk dibodohi atau tertipu oleh orang lain.
                                                                                                                                   



 
















Tugas :
            Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal ( reason ) alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalis, suatu pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Para tokoh aliran rasionalisme diantaranya adalah rane descartes ( 1596-1650 ), spinoza ( 1632-1677 ), dan laibniz ( 1646-1716 ). Aliran rasionalisme ada dua macam yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama aliran rasionalisme adalah lawan dari autoritas dan biasanya digunakan untuk mengkritik ajaran agama. Sedangkan dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan dari emperisme dan sering berguna dalam menyusun teori pengetahuan. Hanya saja emperisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan jalan mengetahui objek emperisme, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir, pengetahuan dari emperisme dinggap sering menyesatkan adapun alat berfikir adalah kaidah-kaidah yang logis. Descartes dianggap sebagai bapak filsafat modern, menurut bertrand russel, anggapan itu memang benar. Kata bapak diberikan kepada descartes karena dialah orang pertama pada zaman modern, yang membangun filsafat yang berdiri atas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan akliah, dan dialah orang pertama akhir abad pertengahan yang menyusun argumentasi yang kuat yang distinct, yang menyimpulkan bahwa dasar filsafat haruslah akal, buka perasaan, bukan iman, bukan ayat suci, dan bukan yang lainnya.







JURNAL BELAJAR

Kelompok 2 ( Teori Dan Pembentukan Teori )
Penyaji            : 1. Sriwati
                          2.Batari Irim-irim
Hari/tanggal    : Selasa, 19 April 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi dijelaskan oleh saudari batari sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Enie ( 3 )
     Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan emperisme ?
2. Liberta ( 8 )
     Apa yang dimaksud dengan keyakinan penjara kebebasan pikiran suatu hal yang berbahaya ?
3. Mukri ( 10 )
     Apa contoh dari kebenaran manurut pandangan positivisme dan jelaskan ?
4. Kartika M S ( 13 )
     Apa yang dimaksud dengan paham prakmatis ?
5. Finsa F ( 1 )
     Apa yang dimaksud dengan premis dalam contoh logika deduktif ?

C.    Jawaban
1. Batari
     Paham yang berpendapat bahwa sumber utama penetahuan manusia adalah pengalaman panca indra.

3. Sriwati
     Kebenaran yang pernah dialami oleh panca indra ( emperis ), yang realistis dan memiliki fakta-fakta yang sebenarnya.
Contoh : ilmu yang mampu mencapai objek tivitas murni dan bersifat universal.
4.  Sriwati
     Yaitu makna atau ungkapan fakta realitas maupun putusan yang telah ada yang dijadikan haluan bagi kaum.
5. Fetria ( 11 )
Hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan, premis disebut juga sebagai pernyataan-pernyataan.

D.    Tanggapan
1. Yulianti Q ( 18 )
Pragmatis adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang bermamfaat secara praktis.
2. Ceria Umami ( 18 )
Emperisme merupakan salah satu aliran dalam filosof yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal.

E.     Komentar
     Dalam persentasi hari ini kurang baik, karena penyaji tidak bisa memamfaatkan waktu sebaik mungkin dan kurang menguasai materi dan dalam menjawab pertanyaan kurang dapat dipahami.

F.     Kesimpulan
     Dari diskusi hari ini saya mendapat pengetahuan yang baru tentang teori dan pembentukan teori, dan saya mendapat penjelasan tentang emperisme dan pragmatis walaupun tidak secra rinci.
JURNAL BELAJAR

Kelompok 4 ( Filsafat Yunani )
Penyaji            : 1. Melda
                          2. Lisa A. I . R
Hari/tanggal    : Selasa, 19 April 2011
A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudari melda sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Neri R ( 15 )
     Jelaskan maksud dari pernyataan “ tidak bergantung pada saya atau kita “
2. Hasna Dewi ( 8 )
     Yang dimaksud pemikiran yang maju, rasional, radikal itu seperti apa ?
3. Yeri Altin ( 17 )
     Jelaskan kenapa pada ajaran tales air disebut sebagai sebab utama dari segala yang ada ?
4. Pitri S ( 15 )
     Apa kelebihan dari tokoh filsafat alam anaximandros ?
5. Fery Irawan ( 6 )
     Mengapa para tokoh scorates dia dianggap merusak moral para pemuda, kenapa demikian ?

C.    Jawaban
1. Melda
     Adanya kebenaran yang bersifat objektif, kembali pada benda itu sendiri, ada suatu permasalahan bertanya pada masing-masing orang jelas berbeda, kembali ke objek itu sendiri.                                                                 
2. Melda
     Ingin mengetahui suatu hal yang lebih yang sedang berkembang pada masa masyarakat itu sendiri.
3. Melda
     Mendasarkan panca indra hanya pemikiran bumi terjadi karena adanya air. Apa yang terjadi dibumi oleh air.                                                                  
4.Lisa A I R
     Prinsip dasar tesebut bukan dari jenis alam pikiran anaximandros lebih puas, dari  pada tales.   
5. Melda
Karena scorates itu dituduh sebagai penyebar agama palsu yang ada pada masa itu dan akan merusak moral yang ada.

D.    Tanggapan

E.     Komentar
      Pada persentasi hari ini cukup baik, karena penjelasan dapat disampaikan dengan baik dan semua pertanyaan dapat dijawab dan di jelaskan dengan rinci. Tetapi kurangnya kerja sama dalam kelompok.

F.     Kesimpulan
     Dari hasil diskusi hari ini saya mendapatkan penjelasan dari materi filsafat yunani yaitu tentang adanya para tokoh-tokoh dari filsafat pra scorates atau filsafat alami, yang dimana penjelasan ini mengenai kehidupan para tokoh tersebut.





JURNAL BELAJAR

Kelompok 6 ( Filsafat Abad Pertengahan )
Penyaji            : 1. Eko Herisetyadi
                          2. Fery Irawan
Hari/tanggal    : Selasa, 27 April2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh rekan saya yaitu saudara fery dan dilanjutkan oleh saya sendiri sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Kartika ( 13 )
     Jelaskan penyebab utama sehingga munculnya filsafat abad pertengahan ?
2. Nicolaus Eko Santoso ( 7 )
     Pada filsafat metafisika” tentang tidak mungkinnya tiada melahirkan ada “ jelaskan maksudnya ?
3. Rina S ( 15 )
     Mengapa pada massa abad pertengahan dikatakan sebagai massa yang menggiring manusia kedalam kehidupan yang picik atau panatik ?
4. Friliana (17 )
     Mengapa pengaruh antara filsafat yunani dengan agama kristen dikatakan seimbang sedangkan kepercayaan diantaranya berbeda, orang Al-gazali ?
5. Feri Megalino ( 10 )
     Kebenaran seperti apa yang dimaksud oleh al-gazali ?



C.    Jawaban
1. Fery I
     Penyebabnya yaitu adanya sikap ekstrim para pemuka agama nasrani didunia bara (eropa) 476-1492 M. pada massa ini, para pemuka agama nasrani (pihak gereja) membatasi aktivitas para filsuf.                              
                  2. Fery  I
                       Maksudnya adalah awal sesuatu itu tiada, kemidian muncul menjadi ada.
         Contoh : Bukit tangkiling, awal tidak ada dan menjadi ada. Gigi sewaktu kita masaih bayi itu tidak ada, tetapi sewaktu kita bertambah usia gigi itu mulai ada.
3.  Eko
     Karena pada masa ini ajaran gereja diterima secara membabi buta sehingga ilmu pengetahuan terhambat oleh karena itu dikatakan menggiring manusia kedalam kehidupan picik atau panatik.
      4. Fery I
           Ya’ benar, pengaruh antara filsafat yunani dengan agama kristen memeng seimbang, pada orang yunani bahwa dewa itu adalah pencipta mereka dan dapat dikatakan bahwa dewa adalah tuhan mereka, dan mereka pun melarang adanya penyembahan selain dewa. Misalnya saja pohon, batu dan patung. Begitu juga dengan halnya pada agama kristen.
      5. Fery I
           Maksud dari fikiran ini memang benar adanya dari suatu yang benar itu Al-gazali mencari dan meneliti apakah sesuatu yang benar itu betul-betul benar adanya sampai dia menentukan hasil yang paling benar.
D.    Tanggapan


1. Melda ( 4 )
     Filsafat yunani itu memang pada tuhan, tetapi karna tuhan tidak ad pada wujudnya jadi mereka menyembah patung, patung yang mereka sembah pun tidak perna berganti-ganti.
2. Nike R ( 16 )
     Contohnya : Dulu lampu tidak ada, tetapi karena adanya orang yang jenius sehingga lahirlah hasil penelitian yaitu sebuah lampu.
                                   
E.     Komentar
     Pada persentasi hari ini yang kami bawakan mendapat antosais dari temen-temen semua, semu pertanyaan pun dapat kami jawab dan jelaskan dengan baik, sehingga diskusi pada hari ini bisa berjalan dengan baik.

F.     Kesimpulan
     Dari diskusi hari ini yang kami sampaikan saya medapat pengetahuan yang lebih jauh tentang filsafat abad pertenaghan.










JURNAL BELAJAR

Kelompok 5 ( Filsafat Hindu )
Penyaji            : 1. Ony S
                          2. Misnawati
Hari/tanggal    : Selasa, 27 Apil 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi di sampaikan oleh saudari ony dan dilanjutkan oleh rekannya yaitu saudari misnawati sampai selesai.

B.     Dikusi
1. Enie ( 3 )
     Mengapa filsafat bersifat emperis ?
2. Neri R ( 15 )
     Apa mamfaat mempelajari filsafat hindu ?
3. Finsa F ( 1 )
     Mengapa didunia barat agama dan filsafat itu tidak sama ?
4. Erla Y ( 8 )
     Apa yang dimaksud dengan rapewahyuannya ?
5. Eko H ( 6 )
     Coba anda jelaskan seberapa pentingnya filsafat hindu bagi manusia dan berikan contohnya ?





C.    Jawaban
1. Misnawati
     Karena filsafat dikatakan sebagai satu pemikiran- pemikiran yang jenius sehingga pemikiran tersebut dapat mengubah dunia yaitu dengan ide-ide atau gagasan-gagasannya yang cemerlang.
2. Misnawati
     Mamfaatnya  mempelajari filsafat hindu yaitu untuk mencapai apa yang paling mulia dari hidup ini serta menjadi inspirasi setiap orang hindu.
3. Ony
     Karena didunia barat agama dan filsafat ini dikatakan berlawanan atogonistik dan berlawanan satu sama lain.
4. Ony
     Yaitu mantra-mantra yang terdapat dalam kitab weda, yang berisi peraturan keagamaan.
5. Ony
     Tujuannya agar manusia menyadari bagaimana cara menghapus duka dan penderitaan dalam hidup ini.
Contohnya seperti kita menganut agama kita sendiri, seberapa besar kita menganut dan melaksanakan agama itu untuk kepentingan kita sendiri.

D.    Tanggapan
E.     Komentar
     Pada persentasi hari ini yang dibawakan oleh kelompok lima cukup baik, tetapi dalam menyampaikan materi terlalu sinkat dan susah untuk dipahami atau dimengerti.
F.     Kesimpulan
     Dari persentasi hri ini saya mendapat penjelasan tentang filsafat hindu yaitu tentang rapewahyuannya yang artinya mantra-mantra yang berbebtuk syair.


JURNAL BELAJAR

Judul               : UTS ( Ujian Tengah Semester )
Penyaji            : Ibu Dr. Sri Endang Mugi Rahayu, M.Pd
Hari/tanggal    : Selasa, 03 Mei  2011
SOAL             :
1.      Apa yang dimaksud dengan filsafat, mengapa filsafat dikatakan sebagai induk dari segala induk?
2.      Mengapa pada abad pertengahan dikatakan sebagai abad kegelapan? Jelaskan!
3.      Apa yang dimaksud dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan, masing-masing berikan contohnya?
4.      Orang yang berfilsafat adalah berfikir namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Jelaskan berfikir adalah berfilsafat?
5.      Jelaskan tentang pendapat-pendapat para filusof yunani kuno tentang segala sesuatu dengan asal alam semesta? Menurut Tales, Anaximenes, Anaximandros, Herakleitos?
6.      Manfaat mempelajari filsafat?







JURNAL BELAJAR

Kelompok 7 ( Filsafat Modern )
Penyaji                  :1. Nikolas Eko Santoso
                               2. Rustam Efendi
                               3. Dedi H
Hari/tanggal          : Selasa, 10 Mei 2011

A.    Persentasi Materi
Materi disampaikan oleh saudara  Nicolaus sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Eko H ( 6 )
     Pencerahan merupakan jembatan pemisah antara era kegelapan dan modern, mengapa bisa disebut demikian, jelaskan ?
2. Nike R (  16 )
     coba anda jelaskan hal-hal apa saja yang menyebabkan filsafat itu berkambang pesat di eropa ?
3. Liberta A ( 8 )
     Di halaman 5 lahirlahnya modernitasi. Apa yang dimaksud dengan kebenaran prespektif ?
4. Eka Dewi W ( 12 )
     Apa yang menyebabkan kaum agamawan gereja mempelajari filsafat sembunyi-sembunyi yang dimotori ibnu rasyd, mengapa demikian ?
5. Yeri A ( 17 )
     Mengapa pada jaman modern berbagai aliran filsafat muncul ?

C.    Jawaban
1. Nicolais 
     Karena, dikatan pada massa abad itu pencerah yang menyebabkan terpisahnya pembela era kegelapan dan era modern.
2. Rustam
     Dikarenakan filsafat di negri timur tidak mendapatkan tempat yang layak, bahkan memusuhinya juga tidak begitu apresiatif dalam perjalanannya, karena di negri arab pada massa itu berkembang pesat didominasi oleh kekuatan wahyu dan ilmu genostik.
3. Rustam
     Yaitu cara memandang suatu kebenaran.
4. Dedi
     Karena kalau tidak  seperti itu memahaminya, akan dikenakan sanksi yang tidak ringan, bahkan pada pengadilan inkuisisi atau berujung pada kematian.
5. Nicolaus
     Gagasan atau aliran filsafat modern yaitu
     a. Aviorisme
     b. Renaissance
     c. Humanisme
     d. Rane Descartes
     e. Spinoza

D.    Tanggapan

E.     Komentar  
     Dalam persentasi hari ini cukup baik, tetapi dalam menjelaskan materi dan menjelaskan jawaban terlalu singkat dan kurang jelas sehingga susah untuk dipahami.



F.     Kesimpulan
     Dari persentasi hari ini saya mendapat pengetahuan baru tentang filsafat modern, ternyata adanya perselisihan antara abad pertengaha dan modern.




























JURNAL BELAJAR

Kelompok 8 ( Filsafat Pancasila )
Penyaji            : 1. Hasna Dewi
                          2. Liberta A
                          3. Erla Y
Hari/tanggal    : Selasa, 10 Mei 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudari hasna dan dilanjutkan oleh erla sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Neri Rolina ( 15 )
     Bagaimana cara kita memahami menghayati dan mengamalkan pancasila dalam segi kehidupan, jelaskan dan berikan contohnya !
2. Fery Irawan ( 6 )
     Apa itu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa, nilai-nilai yang bagaimana dalam kristalisasi tersebut ?
3. Frista H ( 1 )
     Coba anda jelaskan antara filsafat religius dan non religius ?
4. Natalia C. A ( 14 )
     Apa yang dimaksud dengan perkataan hargel tentang sintesa dan antitesa ?
5. Kartika ( 13 )
     Apa yang dimaksud dengan pancasila hararkis dan piramid ?


C.    Jawaban
1. Erla

2. Liberta
     Kristalisasi adalah nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa, kekayaan suatu bangsa yang perlu kembangkan.                                   
3. Erla Y
     Filsafat religius itu berarti bahwa filsafat pancasila dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran, mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus mengakui keterbatasan manusia termasuk kemampuan berfikirnya. Sedangkan non religius yaitu lebih tepatnya pada pemikiran individu manusia yang berdasarkan dari akal manusia itu sendiri dengan mempelajari ilmu-ilmu yang ada disekitarnya.
5. Liberta dan dilanjutkan oleh erla
     Yang dimaksud dengan pancasila hararkis adalah suatu susunan pancasila (berjenjang), sedangkan pacasila berbentuk piramid yaitu menggambarkan hirarki sila-sila pancasila dalam aturan-aturan luas (kuantitas) dan dalam hal isi sifatnya (kualitas).

D.    Tanggapan

E.     Komentar  
     Pada diskusi yang ke dua ini kurang baik, karena kurangnya mengusai materi, pertanyaan pun tidak dapat terjawab semua.

F.     Kesimpulan
     Dalam persentasi yang kedua ini saya tidak terlalu begitu jelas dengan penjelsan yang ada, disini saya hanya mendapat penjelasan tentang apa itu kristalisasi.
JURNAL BELAJAR

Kelompok 9 ( Apakah Pengetahuan Itu )
Penyaji            : 1. Ayonara
                          2. Linda H
Hari/tanggal    : Selasa, 24 Mei 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi di sampaikan oleh saudri ayonara sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Misnawati ( 5 )
     Di halaman 14. Coba anda jelaskan pengetahuan merupakan masukan bagi ilmu penetahuan ?
2. Enie ( 3 )
     Coba anda jelaskan apa perbedaan pengetahuan dengan ilmu ?
3. Fery Irawan ( 6 )
     Pengetahuan indrawi yang bersifat persial itu yang bagaimana ?
4. Mukri ( 10 )
     Apa contoh dari definisi metode induksi ?

C.    Jawaban
1. Ayonara
     Penetahuan itu segenap yang kita ketahui, jadi pengetahuan yang disusun sistematis, yang telah diteliti lebih lanjut dan teruji kebenarannya.



2. Linda
     Perbedaan antara pengetahuan dengan ilmu yaitu :
     Penetahuan adalah isi pikiran manusia dan juga wawasan.
     Ilmu adalah berupa pengetahua dan praktek bahasa.
3. Ayonara
     Yaitu pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengalaman oleh panca indra yang bermacam-macam.                                                                 
4. Linda
     Difinisi ini memberika tempat adanya hepotesa sebagai ramalan akan hasil pengamatan yang akan datang. Contohnya seperti pabrik bangunan, laburaturium, pabrik dan pengetahuan.

D.    Tanggapan

E.     Komentar
     Dalam persentasi hari ini cukup baik, semua pertanyaan pun dapat dijawab semua dengan baik, tetapi kurangnya kerja sama tim.

F.     Kesimpulan
     Dari persentasi hari ini saya mendapat penjelasan tentang apa itu pengetahuan dan perbedaan antara pengetahua dengan ilmu.










JURNAL BELAJAR

Kelompok 10 ( Sikap Ilmuan )
Penyaji            : 1. Feri Megalino
                          2. Mukri
                          3. Kresno Susanto
Hari/tanggal    : Selasa, 24 Mei 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudara fery dan dilanjutkan oleh rekannya yaitu kresno dan di selesaikan oleh mukri.

B.     Diskusi
1. Eko H ( 6 )
     Mengapa seorang ilmuan harus dapat menerima kritik dan saran dari orang lain dan apakah kritik dan saran tersebut itu bisa diterima oleh setiap ilmuan ?
2. Rustam E ( 7 )
     Apa mamfaat bagi kita mencontoh sikap ilmiah seorang ilmuan ?
3. Ony S ( 5 )
     Menurut anda sejauh mana peran penting seorang ilmuan dalam merubah peradaban manusia ?
4. Nike R ( 16 )
     Coba berikan contoh dari kebenaran tertinggi yang terjadi pada kebenran ilmiah ?
5. Pitri S ( 15 )
     Apa yang menjadi sifat dasar pengetahuan ilmu sehingga berbeda dari pengetahuan lainnya ?
C.    Jawaban
1. Mukri
     Menurut saya, seorang ilmuan pasti bisa menerima kritik dan saran dari orang lain dengan lapang dada, dengan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun.
2. Kresno S
     Yaitu agar kita dapat berfikir kritis dalam menyikapi masalah, terampil dlam menyelesaikan masalah, tekun dan teliti dalam mengerjakan kegiatan, jujur dan bertanggung  jawab terhadap  kegiatan yang dilakukan serta terbuka atas kritik dan saran dari orang lain  serta toleran.
3. Fery M
     Banyak hal penting yang terjadi dapat dilihat dari berbagai hasil penemuan yang diciptakan oleh para ilmuan, salah satu contoh penemuan listrik oleh thomas alfa edison.
4. Mukri
     Percaya pada Nabi dan Rasulnya yang diperoleh dari maha pencipta melalui wahyunya.
5. Fery M
     Sifatnya yaitu :
     a. Rasional
                 b. Emperis
                       c. Umum
                       d. Tidak mutlak dan objektif

D.    Tanggapan



E.     Komentar
     Pada persentasi yang kedua ini cukup baik, adanya kerja sama kelompok yang baik serta penyampaian materi dan dalam menjawab pertanyaan dapat dipahami dan dimengerti.

F.     Kesimpulan
     Pada pesentasi yang kedua ini saya mendapat pengetahuan yang baru yaitu tentang sikap ilmuan, antara lain yaitu seorang ilmuan harus bisa menerima apa pun jenis kritik dan saran karena itu untuk kebaikan dirinya untuk intropeksi diri demi mendapat hasil yang baik atau yang memuaskan.
    

















JURNAL BELAJAR

Kelompok 11 ( Peranan Logika )
Penyaji            : 1. Fetria
                          2.  Yeni Oknovia
Hari/tangggal : Selasa, 31 Mei 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudari fetria dan di lanjutkan oleh saudari yeni sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Neri R ( 15 )
     Jelaskan maksud dari logika disebut dengan analitika dan dialitika ?
2. Yeri A ( 17 )
     Jelaskan dengan singkat peranan dari logika ?
3. Kresno S ( 10 )
     Sebutkan dan jelaskan hambatan/faktor-fasktor yang mempengaruhi kita sehingga tidak berfikir sesuia dengan logika ?
4. Natalia C. A ( 14 )
     Apa yang dimaksud dengan proposisi ?
5. Kartika Maya Sari ( 13 )
     Emanuel kant menemukan logika tradisional. Apa maksud logika tersebut dan jelaskan !




C.    Jawaban
1. Fetria
     Analitika yaitu yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar. Contohnya saya adalah manusia, jadi tidak mungkin saya itu bukan manusia.                                                           Sedangkan Dealitika yaitu secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Contohnya orang yang rajin belajar hidupnya akan sejahtera, tetapi banyak orang yang rajin bekerja hidupnya tidak sejahtera.
 2. Yeni
     Secara singkat logika berperan untuk memajukan, mengidentifikasi, menyelidiki, menerapkan, merumuskan, menyimpulkan dan mem,bimbing kita agar dapat berfikir lurus, tepat dan sehat dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
3. Fetria
     Kebiasaan, maksudnya jika kit mempunyai kebiasaan dan beberapa alsan untuk melakukan hal tersebut, maka kita akan tetap mempertahankannya. Contohnya kita terlalu malas untuk berfikir. Waktu, kita tidak mau berfikir terlalu lama sehingga tidak jarang, kita mengambilkeputusan yang salah. Banyakanya masalah dalam kehidupan sehari-hari, membuat kita menjadi bingung dan kita tidak dapat berfikir lurus. Takut gagal dan kritik dari orang lain.
4. Yeni
     Proposisi adalah suatu keputusan yang dipermasalahkan dalam filsafat logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang terangkai dalam suatu kalimat.
5. Fetria
     Semua pengetahuan mulai dari pengalman namun tidak berarti semua dari pengalaman. Pengalaman tidak hanya sekedar warna, suara dan bu yang diterima oleh alat indra atau kemampuan ilmiah melainkan memiliki kemampuan agama dan moral.
D.    Tanggapan
1. Melda ( 4 )
     Tidak mungkin manusia itu tidak berfikir, karena mausia itu selalu berfikir setiap detik, menit dan jam.

E.     Komentar
     Pada persentasi hari ini cukup baik, semua pertanyan pun dapat dijwab semua dengan baik, danya kerja sama kelompok, tetapi  kurangnya penjelasa dalam menjawab.

F.     Kesimpulan
     Yang saya dapat pada persentasi hari ini, bahwa logika itu sangat berperan penting dalam kehidupan dan sejumlah ilmu pengetahuan, contohnya pada pelajara matematika.













JURNAL BELAJAR

Kelompok 12 ( Argumentasi Induktif  dan Dedukltif )
Penyaji            :1. Eka Dewi Wulandari
                         2. Novi Andriani
Hari/tanggal    : Selasa, 31 Mei 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudari novi sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Fery Megalino ( 10 )
     Dari halaman 8, apa yang dimaksudkan oleh archimedes tentang hal tersebut ?
2. Nike R ( 16 )
     Didalam paragraf induktif terdapat dua pernyataan-pernyataan khusus dan umum, coba anda jelaskan dari pernyataan umum dan klhusus itu ?
3. Delina ( 17 )
     Bagaimana argumen bsa dikatakan falid ?
4. Frista H ( 1 )
     Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis paragraf induktif ?
5. Monica D S ( 14 )
     Berfikir adalah berdialog dengan diri sendiri didalam batin contohnya seperti apa ?


C.    Jawaban
1. Eka
     Artinya adalah berat benda tersebut sama dengan jumlah air yang keluar pada saat benda itu dimasukan. Contonya gelas yang berisi air penuh kita masukkan benda, misalnya sebuh telor pada saat itu juga air akan tumpah/keluar dari gelas karena berat telor tersebut, jadi jumlah air yang tumpah apabila ditimbang beratnya akan sama dengan berat telor tersebut.
2. Eka
     Pernyataan khusus adalah suatu pemikiran-pemikiran yang memiliki satu makna saja atau sempit. Sedangkan pernyataan umum adalah suatu pemikiran-pemikiran yang lebih luas dan arti yang lebih banyak.
Contoh : pernyataan khusus
               Novi kuliah di UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Contoh : pernyataan umum
               Novi merupakan salah satu mahasiswi PGSD.
3. Eka
     Suatu argumen dikatakan falid apabila kesimpulan yang terdapat pada argumen tersebut mempunyai kaitan dengan premis-premis sedemikian rupa, sehingga kesimpulan itu benar apabila premis-premis yang mendahuluinya juga benar.
4. Novi
     Jenis-jenis paragraf induktif ada 5 yaitu
a. Generalisasi yaitu pengelompokan pernyataan yang bersifat umum.
b. Analogi yaitu menyamakan (soalnya sama tetapi jawabannya berbeda).
c. Klasifikasi yaitu pengelompokan secara khusus.
d. Perbandingan yaitu membandingkan dua pernyataan.
e. Sebab akibat yaitu pernyataan yang berasal dari suatu sebab sehingga menjadi akibat.
5. Novi
     Contohnya misalkan monic mau jalan tatapi harinya mendung, maka akan terjadi dialog pada dirinya sendiri di dalam batin, mau jalan atau tidak (bimbang).

D.    Tanggapan

E.     Komentar
     Pada persentasi yang kedua ini cukup baik, semua pertanyaan dapat terjawab semua dan penjelasanya dapat dipahami dan dimengerti.

F.     Kesimpulan
     Yang saya dapatkan pada persentasi yang kedua ini, bahwa apabila suatu gelas berisi air penuh dan nantinya dimasukan sebuah benda maka air tersebut akan keluar atau tumpah dari gelas tersebut.




                




JURNAL BELAJAR

Kelompok 13 ( Kegunaan Pelajaran Filsafat )
Penyaji            : 1. Kartika
                          2. Kartika Maya Sari
Hari/tanggal    : Selasa, 07 Juni 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudari kartika sampai srelesai.

B.     Dikusi
1. Misnawati ( 5 )
     Apa beda filsafat dengan ilmu-ilmu lain ?
2. Fery I ( 6 )
     Filsafat adalah ilmu istimewa, tolong jelaskan ?
3. Natalia C A ( 14 )
     Apa yang dimaksud dengan radikal dan integral ?
4. Liberta A ( 8 )
     Sebutkan dan jelaskan kegunaan mempelajari filsafat dalam kehidupan sehari-hari?
5. Ony S ( 5 )
     Coba anda jelaskan mengenai ciri berfikir filosofi ?

C.    Jawaban
1. Kartika
     Beda  filsafat dengan ilmu-ilmu lain yaitu filsafat yang menyelidiki membahas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan, dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain.
2. Kartika
     Yaitu mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.                                                                 
3. Kartika M S
     Yang dimaksud dengan radikal dan integral yaitu hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami ilmu  pengetahuan.
4. Kartika
     Memberikan petunjuk dengan metode pemikiran, kreatif, dan penelitian penalaran supaya kita dapat menyerasikan antara logika, rasa, rasio, pengalaman sertamencapai pemenuhan kebutuhannya dalam usaha yang lebih lanjut.
5. Kartika M S
     Ciri berfikir filosofi yaitu berfikir dengan menggunakan disiplin yang tinggi, berfikir secara sistematis menyusun suatu skema konsepsi dan menyeluruh.

D.    Tanggapan

E.     Komentar
     Pada persentasi hari ini yang di bwakan oleh kelompok 13 cukup baik, semua pertanayan pun dapat dijawab semua dengan baik, tetapi terlalu singkatnya menjelsakan materi sehingga sulit untuk dimengerti dan di pahami.

F.     Kesimpulan
     Yang saya dapat pada persentasi hari ini dalam mempelajari filsafat yaitu karena seseorang mempunyai keinginan dan kebijaksanaanakan memiliki kemungkinan yang paling tepat dalam usahanya untuk mencapai kesejahteraan hidup, karena ia mempunyai wawasan yang tepat dan mendalam.

JURNAL BELAJAR

Kelompok 14 ( Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan )
Penyaji            : 1. Natalia C A
                          2. Monica D S
                          3. Ovy H
Hari/tanggal    : Selasa, 07 Juni 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi di sajikan oleh saudari monica sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Neri R ( 15 )
     Mengapa ilmu pengetahuan tidak menekankan penerapannya ?
2. Frista H ( 1 )
     Coba sebutkan dan jelaskan sumber utama yang menghasilkan pengetahuan manusia ?
3. Kresno S ( 10 )
     Coba anda jelaskan bagaimana hubungan antara akal sehat yang mengahasilkan perseptual dengan ilmu pengetahuan sebagai konseptual ?
4. Eko H ( 6 )
     Coba anda sebutkan dan jelaskan tingkatan pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif   ?
5. Ade V ( 1 )
     Apa saja jenis-jenis pengetahuan ?

C.    Jawaban
1. Natalia C A
Karena ilmu pengetahuan berorentasi pada kemampuannya dengan maksud untuk menghasilkan percobaan baru atau penelitian barudan pada gilirannya menghasilkan teori baru.
                                                                                               
2. Ovy H
     Sumber-sumber ilmu pengetahuan yaitu :
a. Emperisme, dimana pengetahuan didapat dari pengalaman langsung melalui pengindraan atau observasi.
b. Rasionalisme, pengetahuan yang didapat dari akal manusia.
c. Intuisi, dimana manusia mempunyai kemampuan khusus untuk mengetahui sesuatu yang tidak terikat kepada indra maupun penalaran.
d. Wahyu, pengetahuan yang disampaikan kepada manusia yang berasal dari tuhan.
3. Ovy H
Hubungannya yaitu akal sehat yang menghasilkan pengetahuan merupakan premis bagi pengetahuan eksperimental dimana pengetahuan merupakan masukan bagi ilmu pengetahuan.
4. Natalia C A
a. Tahu, sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Memahami, sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterfrasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi, sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
5. Monica
     a. Pengetahuan biasa.
     b. Pengetahuan ilmu.
     c. Pengetahuan filsafat.
     d. Pengetahuan agama.
D.    Tanggapan

E.     Komentar
     Pada persentasi yang kedua iin cukup baik, pertanyaan dapat terjawab semua dengan baik, tetapi dalam menyajikan materi kurang jelas sehingga susah untuk dipahami dan dimengerti.
F.     Kesimpulan
     Pada persentasi yang kedua ini saya mendapatkan pengertian dari penetahuan yaitu berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu knowledge, dan ilmu dari ilmu pengetahuan yaitu merupakan pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggung jawabkan secara teoristis.













JURNAL BELAJAR

Kelompok 15 ( ETIKTA )
Penyaji            : 1. Neri Rolina
                          2. Pitri Susanti
                          3. Rina Susilawati
Hari/tanggal    : Sabtu, 11 Juni 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disajikan oleh saudari pitri saampai selesai.

B.     Diskusi
1. Fery Irawan ( 6 )
     Etika tidak bersifat teknis melainkan bersifat relatif, jelaskan maksudnya ?
2. Fery Megalino ( 10 )
     Sebutkan contoh etiket yang menyangkut cara suatu perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia ?
3. Yeni Oknovia ( 11 )
     Sebutkan unsur-unsur dalam bertingkah laku seorang manusia ?
4. Liberta A ( 8 )
     Mengapa agama sangat ideal dengan etika, jelaskan !
5. Munica D S ( 14 )
     Apakah etika dan ajaran moral berda di tingkat yang sama, jelaskan !




C.    Jawaban
1. Pitri S
     Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak seta kewajiban sambil melihat teori-teori etika masalalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahan.
2. Pitri S
     Contohnya, misalkan anda menyerahkan sesuatu kepada orang lain, maka anda harus menggunakan tangan kanan, jika anda menggunakan tangan kiri maka anda tidak menghargai orang lain dan bisas disebut melanggar etika.
3. Neri R
a. Kehendak, yakni sesuatu yang mendorong apa yang ada didalam jiwa manusia.
b. Manivestasi dari klehendak, yakni cara-cara dalam  melaksanakan peraturan tersebut         
c. Perbuatan manusia tidak terjadi didalam ruang hampa melainkan sebuah perbuatan yang sadar dan dikehendaki untuk mencapai tujuan
4. Rina S
     Karena dalam agama ada tiga etika yang diajarkan, yaitu
a. Hubungan dengan manusia
b. Hubungan dengan alam
c. Hubungan dengan Tuhan
5. Neri R
     Etika adalah sebuah ilmu bukan sebuah ajaran,  jadi etika dan ajran moral tidak berbeda ditingkat yang sama, karena yang mengatakan bagaimana kita harus hidup bukan etika melainkan ajaran moral.

D.    Tanggapan

E.     Komentar
     Pada persentasi hari ini cukup baik, penyampaian materi bisa dapat di pahami dan pertanyaan dapat dijawab semua dengan baik.
F.     Kesimpulan
     Pada persentasi hari ini saya dapat pengetahuan yaitu tentang etika, bahwa setiap manusia haru mempunyai etika, karena etika sangat penting dalam kehidupan untuk saling menghargai satu sama lain.















JURNAL BELAJAR

Kelompok 16 ( ESTETIKA )
Penyaji            : 1. Angga H
                          2. Nike R
Hari/tanggal    : Sabtu, 11 Juni 2011

A.    Persentasi Materi
            Materin disampaikan eleh saudari nike sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Rustam E ( 7 )
     Apa penyebabnya sehingga muncul alira posmodernisme ?
2. Novi A ( 12 )
     Sebutkan dan jelaskan dua pendekatan dalam estetika ?
3. Ayonara ( 9 )
     Mengapa estetika dikatakan tidak mampu menjadi ilmu dengan posisi tersendiri ?
4. Mukri ( 10 )
     Coba anda jelaskan secara singkat ciri-ciri utama estetika jawa ?
5. Fery M (10 )
     Estetika dikatakan sebagai ilmu keindahan,m jelaskan maksudnya ?

C.    Jawaban
1. Nike R
     Posmodern muncul karena budaya modearn menghadapi suatu kegagalan dalam strategi pisualisasinya. Contoh progam aplikasi komputer yang sebelumnya menggunakan bahasa perbal dan sulit dihapal, kini bahasa gambar atau aikon sebagai pengganti bahasa tersebut.
2. Nike R
     Dalam estetika dikenal dua pendekatan yaitu:
a. Langsung meneliti estetika dalam objek-objek yang indah serta karya seni dan menyoroti situasi kontemplasi rasa indah yang dialami si objek (pengalaman keindahan dalam diri orangnya).
b. pengalaman keindahan karna karya seni mamapu memberikan pengalaman keindahan dari jaman ke jaman.
3. Angga H
     Karena estetika telah kehilangan serkat-sekatnya, batas-batas yang telah membuatnya menjadi sebuah ruang yang esoternikdan juga karena estetika tidak bisa terlepas dan saling berkaitan dengan ilmu filsafat lainnya.
4. Nike R
     Ciri-ciri  estetika jawa yaitu :                                                                                   
a. Bersifat kontemplatif-trasendental, yaitu mengungkapkan rasa keindahan, selalu mengaitkannya dengan perenungan (kontemplasi) baiok terhadap maha kuasa, pengabdian terhadap raja, kecintaan terhadap negara, penghayatan terhadap alam.
b. Bersifat simboliktik, yaitu setiap tindakan selalu menggunakan makna sdimbolik, contohnya yaitu seni pedalangan wayang kulit purwa.
c. Bersifat filosofis, yaitu setiap ungkapan selalu didasarkan atas sikap tertentu yang dijabarkan dalam berbagai ungkapan hidup, seperti ungkapan aja dumeh (jangan sok).
5. Angga H
     Maksudnya adalah hal-hal yang dapat diserap dengan indra atau cerapan indra dan membahas hal yang berkaitan dengan refleksi kritis terhadap nilai-nilai atas suatu yang disebut indah atau tidak indah.

D.    Tanggapan

E.     Komentar
     Pada persentasi yang kedua ini cukup baik, adanya kerja sama kelompok dan semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik.


F.     Kesimpulan
     Pada persentasi yang kedua ini ternyata estetika membahas ilmu yang membahas tentang keindahan, dan cabang filsafat yang mempersoalkan seni dan keindahan.
                                                           











JURNAL BELAJAR

Kelompok 17 ( EPISTEMOLOLOGI )
Penyaji            : 1. Yeri Altin
                          2. Friliana
                           3. Delina
Hari/tanggal    : Sabtu, 11 Juni 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudari yeri sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Pitri S ( 15 )
     Alam pikiran yang bagaimana yang bersifat pragmatis dan etimologis ?
2. Hasna Dewi ( 8 )
     Apa yang dimaksud dengan flutarisme ?
3. Yulianti Q ( 18 )
     Pada halaman 7, helenisme dan semitisme jelaskan maksudnya !
4. FerY Irawan  ( 6 )
     Pada halaman 5, logika mayor mempelajari kepastia yang sama dengan lingkup epistemologi, kepastian yang sama yang bagaimana? jelaskan !
5. Liberta A ( 8 )
     Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah ?




C.    Jawaban
1. Delina
Cara berfikir yang mempercayai bahwa hal yang benar aadalah yang membutikan diri nya benar dengan akibat-akibat yang bermamfaat secara praktis dan cara berfikir yang menyuluruh dan sistematis.               
2. Yeri A
     Plontarisme adalah aliran yang mengutamakan kehendan dan kehendak itu lah yang mengatasi akalnya (kehendak yang mendominasi kehidupan manusia-manusia tersebut).
3. Friliana
     Hellenisme dapat diartikan berkelakuan seperti orang yunani yang mempercayai hal-hal mistik, yang seperti mempercayai dewa dan upacaranya, untuk mendapatkan kehidupan yang abadi (mempercayai satu hal saja dan yang lainnya tidak dipercayai).
Semitisme yaitu aliran yang bertentangan dengan hellenisme.
4. Friliana
     Maksudnya yaitu sama mempelajari dan mencakup hal-hal seperti apa pengetahuan itu bagaimana kebenarannya dari pengetahuan itu dan dari mana asalnya.
5. Yeri
     Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapat pengetahuan yang disebut ilmu.

D.    Tanggapan

E.     Komentar
     Pada persentasi yang ke tiga ini cukupo baik, tetapi dalam menyampaikan materi kurang dapat dimengerti dan kurangnya kerja.



F.     Kesimpulan
     Pada persentasi hari ini saya mengetahui bahwa epistemologi dan teori pengetahuan terhjubung dengan hakikat dari, ilmu pengetahuaan pengandaian-pengandaian dan dasar-dasar.

                                                                                                                                   

















JURNAL BELAJAR

Kelompok 18 (  Metodologi Ilmu Pengetahuan )
Penyaji            : 1. Ceria Umami          
                          2. Yulianti Q
Hari/tanggal    : Sabtu, 11 Juni 2011

A.    Persentasi Materi
            Materi disampaikan oleh saudari ceria sampai selesai.

B.     Diskusi
1. Enie (3)
     Jelaskan apa peraturan mempelajar metodologi ilmu pengetahuan bagi pendidikan?
2. Ovy (14)
     Berikanlah suatu penjelasan singkat bagaimana pendangan kelompok Anda tentang ilmu pengetahuan?
3. Linda (9)
     Mengapa ilmu dinyatakan sebagai proses?
4. Rina Susilawati (15)
     Apa saja tiang penyangga dalam pembangunan ilmu pengetahuan?
5. Krisno (10)
     Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan yang bersifat kuantitatif dan objektif?




C.    Jawaban
1.  Ceria U
     Metodologi ilmu pengetahuan memiliki peranan dalam pendidikan agar mamjadi suatu tuntunan atau pedoman dalam memberikan suatu ilmu pengetahuan dengan mudah, baik dan benar. Sehingga tercapainya suatu tujuan pendidikan. Secara efektif dan efisien.
                                                                                                                       
2.  Ceria U
     Menurut kami ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap individu. Ilmu pengetahuan sangat berparan penting bagi kita dalam menjalankan kehidupan agar lebih baik dan bermanfaat.
3.  Yulianti
     Karena dalam meraih ilmu dan pengetahuan setiap orang akan mengalami suatu peristiwa atau kejadian terlebih dahulu. Kemudian berfilsafat baik ilmu yang terjadi tanpa mengalami pengalaman indra maupun batin atau dengan ilmu yang terjadi karena adanya pengalaman sehingga terbentuklah suatu ilmu pengetahuan.
4. Yulianti Q
     Tiang penyangga dalam ilmu pengatahuan terdiri dari ontologi, epistemologi dan aksiologi
5. Ceria U
     Ilmu pengetahuan alam yang bersifat kuantitatif yaitu ilmu pengetahuan alam yang sifatnya berdasarkan jumlah dan banyaknya. Sedangkan ilmu pengatahuan alam yang bersifat objektif yaitu ilmu pengetahuan alam yang dipelajari mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dikenai pendapat atau pandangan pribadi.

D.    Tanggapan



E.     Komentar
     Pada persentase yang keempat ini cukup baik, dalam penyampaian materi kurang dapat di mengerti dan dipahami.       
    
F.     Kesimpulan
     Pada persentase yang terakhir ini, tentang meteri Metodologi Ilmu Pengetahuan. Saya mendapat penjelasan mengenai adanya enam hal yang merupakan alat untuk mengetahui proses terjadinya pengetahuan, yaitu : 
            a. Pengalaman indra
            b. Nalar (reason)
c. Otoritas (authority)
d. Intuisi (intuition)                                                                                        
e. Wahyu (revelation)
f. Keyakinan (faith)                                                                                                       














REFLEKSI DIRI TENTANG JURNAL


Jurnal ini berupa seperti semacam kombinasi antara catatan sekolah dan buku harian, yang berisi tulisan mengenai Filsafat Ilmu. Dalam penulisa jurnal ini dapat membantu saya dalam mempelajari materi-materi mata kuliah Filsafat Ilmu ini, menyiapkan untuk mengikuti ujian. Oleh karena itu, jurnal juga dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa(i) dalam mempelajari materi , agar mahasiswa(i) terbiasa dalam menyampaikan meteri di depan kelas yang dipelajari selam kuliah, memperjelas pikiran yang masih kabur, memebantu memecahkan masalah dan membiasakan mahasiswa(i) untuk belajar secara kritis dan membiasakan mahasiswa belajar secara aktif.
Dalam pembuatan jurnal belajar ini, sangat membangun saya untuk selalu belajar lebih efektif dan efesien.







                                                                                                                                            



BAB III
NASKAH BUKU















ANALISIS KRITIS












ANALISIS KRITIS

1.     Identitas                
      Ahmad Syadali, Drs. M.A, Mudzakir, dkk(2004). Filsafat umum, Bandung, pustaka setia. Filsafat abad pertengahan (79-100).                                            
2.      Tujuan Penulisan Buku
·         Membahas tentang perkembangan yang ada didalam filsafat abad pertengahan.
·         Untuk mengetahui apa yang terjadi didalam kehidupan filsafat abad pertengahan.
  
3.      Fakta-fakta Unik
·         Filsafat abad pertengahan dikatan sebagai abad gelap, karena pendapat ini didasarkan pada pendekatan sejarah gereja.
·          Filsafat abad pertengahan lazim disebut filsafat scholastik diambil dari kata schuler yang artinya ajaran atau sekolahan.

4.      Pertanyaan Yang Muncul
·         Mengapa filsafat abad pertengahan juga disebut sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya menggiring manusia kedalam kehidupan yang picik dan fanatik ?
·         Kapan munculnya ahli fikir yang mengadakan penyelidikan filsafat?
·         Berapa periode yang terjadi pada masa filsafat abad pertengahan ?

5.      Konsep  Yang Muncul
·         Sifat-sifat  para filosuf pada abad pertengehan.
·         Perselisihan antara para pemikir dengan golongan gereja.
6.      Refleksi Diri
            Dalam pembuatan makalah ini yang berjudul FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN ini, kami memperoleh banyak pengethuan yang luas mengenai bagaimana munculnya filsafat abad pertengahan, permasalahan yang terjadi, dan mengetahui pendapat para ahli pikir.
            Sifat-sifat para filosuf  dan perselisihan antara pemikir dengan golongan gereja akan terus terjadi, sebelum menemukan pemikiran yang sejalan antara keduanya.
            Dalam filsafat abad pertengahan, terjadi banyak hal permasalahan  antara lain terjadinya perselisihan pemikir dengan golongan gereja yang dimana pemikir tebelenggu oleh adanya kebijaksanaan yang ada yakni dominasi golongan gereja. Adanya para pemikir yang ingin benar-benar mencari kebenaran yang sebenarnya, tetapi sayangnya di ketahui oleh golongan gereja, yang melarang ajaran gereja adalah orang yang murtad  dan akhirnya terjadi pengejaran. Berhasilnya pengejaran pada orang-orang murtad ini di Spanyol.
















NASKAH ASLI

Postingan Unggulan

Memahami Makna Halal Bihalal (Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri)

Memahami Makna Halal Bihalal:  "Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri" Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl...