15 Mei 2011

TUGAS KAJIAN PUISI = 1 (smtr 3) PBSI


Tugas
Kajian Puisi






Nama   : Eka Rahmady Hardianto
NIM    : AAB109083







Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangkaraya
Peluru Pertama
Karya: Subagio Sastrowardoyo
Waktu peluru pertama meledak
Tak ada lagi hari minggu atau malam istirahat
Tangan penuh kerja dan mata berjaga
Mengawasi pantai dan langit yang hamil oleh khianat
Mulut dan bumi berdiam diri. Satunya suara
hanya teriak nyawa
yang terlepas dari tubuh luka,
atau jerit hati mendendam mau membalas kematian.
harap berjaga kita memasuki daerah perang.
kalau peluru pertama sudah meledak.
Kita harus paling dulu menyerang
dan mati atau menang.
Mintalah pamit pada anak dan keluarga dan bilang: Tak ada waktu buat cinta
dan bersenang. Kita simpan kesenian dan budaya di hari tua.
Kita mengangkat senjata selagi muda
dan mati atau menang.
















Petunjuk Pertama
            Perhatikanlah judulnya. Judul merupakan lubang kunci untuk menengok keseluruhan makna puisi. Melalui lubang kunci itu bias melihat apa yang ada dalam puisi itu.
            Judul biasanya menggambarkan keseluruhan makna atau identitas sebuah puisi. Judul bias juga memperlihatkan suatu yang unik dari puisi tesebut. Dengan melihat dan memehami judul kemungkinan gambaran keseluruhan makna atau keunikan sebuah puisi akan terbuka. Dengan demikian kita dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Dalam puisi ‘peluru pertama’ karya: Subagio Sastrowardojo. Peluru dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti pelor, bulat agak panjang untuk mengisi senapan atau senjata api. Jadi, peluru petama merupakan suatu petunjuk untuk memulai pertempuran. Dengan cara diledakkan melalui pemicu yang terdapat pada bagian senapan, yang mudah digerakkan oleh ibu jari telunjuk.
Puisi di atas termasuk puisi afektif karena jika dilihat dari liriknya, puisi tersebut lebih menekankan pada tujuan akhir yaitu agar pembaca terpengaruh dan bergerak hatinya terhadap isi sajak yang dilantunkan. Karena penyair berusaha membangkitkan fungsi akal pikiran, perasaan dan perhatian penbaca terimbas ke dalam suasana hatinya.

Petunjuk Kedua
            Lihat kata yang dominan. Dua kata yang dominan pada puisi tersebut adalah ‘kita’ merupakan petunjuk pertama jamak dan ‘atau’ yang berarti bahwa yang satu sama dengan  yang lain.
Lihat uraian puisi di bawah ini tentang makna yang dominan yaitu kata ‘kita’
/Kita memasuki daerah perang/. Kalimat tersebut terdapat pada bait keempat larik ke sebelas. Kaliamt tersebut memiliki makna pemberitahuan yang dilakukan oleh orang pertama jamak.
/Kita harus paling dulu menyerang/. Kalimat tersebut terdapat pada bait kelima larik ke-13. Kalimat tersebut memiliki makna ajakan untuk menyerang lawan terlebih dahulu sebelum di serang.
/Kita simpan kesenian dan budaya di hari tua/. Kalimat tersebut terdapat pada bait ke delapan larik ke-16. Kalimat tersebut memiliki makna ajakan untuk menyimpan semua apa yang terjadi dalam ingatan berupa kesenian dan budaya pada usia tua nantinya.
/Kita mengangkat senjata selagi bisa/. Kalimat tersebut terdapat pada bait kesembilan larik ke-18. Kalimat kaliamt tersebut memliki makna ajakan untuk bersemangat dalam bertempur melawan para penjajah.
Uraian singkat tentang kata yang dominan pada kata ‘atau’.
/Tak lagi hari minggu atau malam istirahat/. Kalimat tersebut mengandung arti, bahwa pertempuran akan segera dimulai tidak ada kesempatan untuk bersantai-santai bahkan tidur sekalipun.
Satunya suara haya teriak nyawa
yang terlpas dari tubuh luka,
atau jerit hati mendendam atau membalas kematian/. Kalimat tersebut mengandung arti perasan penyair yang sedang mengungkapkan perasaannya dalam situasi pertempuran.
/mati atau menang/. Kalimat tersebut terdapat pada bait kelima dan sembilan. Kalimat tersebut memiliki makna tekat bulat denagn berani manantang penjajah, walaupun sampai harus mati.

Petunjuk Ketiga
            Salami makna konotatif, dangan makna tersebut penyair ingin membentuk suatu imaji atau citra tertentu di dalam sabuah puisi. Karena makna tersebut memiliki makna yang tidak lazim, maka kemungkinan mengartikan sebuh kata di dalam sebuah puisi dalam bentuk yang bermacam-macam.
            Makna konotatif pada puisi tersebut berbunyi: /langit yang hamil oleh khianat/, yang mengandung arti bahwa khianat tersebut telah mendarah daging dalm kehidupan manusia pada jaman penjajah. Penghianatan terjadi karena keinginan masyarakat bangsa Indonesia yang menginginkan kemerdekaan. Tidak mau selamanya dijajah oleh penjajah atau bangsa asing.

Petunjuk keempat
            Mencari makna yang terungkap di dalam larik atau bait puisi. Maksudnya adalah mencari makan yang lebih besar yang sesuai dengan struktur kaidah bahasa. Lihatlah puisi di atas, dalam kalimat /Kita memasuki daerah perang/. Kalimat tersebut member pengaruh yang besar, karena kaliamat tersebut menyatakan pemberitahuan dan peringatan.
            Pemberitahuan atau ajakan dalam potongan puisi tersebut dikemukakan oleh ‘aku’ orang pertama jamak kepada mereka sekalian dan makna peringatan mengandung arti larangan agar bersiap siaga dalam situasi pertempuran. Dimana kalimat tersebut member pesan dalam kehidupan kita harus berkonsentrasi dan siap siaga untuk menghadapi problem atau masalah yang terdapat dalm dunia ini yang datang sewaktu-waktu.

Petunjuk Kelima
            Menangkap pikiran atau maksud dalam puisi itu dalam puisi dengan cara memprosakan atau memparafrasekan puisi. Parafrase dalam puisi di atas dapat diketahui bahwa ia dalam puisi tersebut merupakan orang yang sangat penting bagi teman-temannya, karena dia dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi orang di sekelilingnya untuk merebut kemerdekaan. Dalam proses merebut kemerdekaan banyak rintangan dan hambatan baik dari diri sendiri maupun penjajah. Dia mengajak teman-temannya untuk tidak lupa berpamitan memohon doa restu kepada keluarganya masing-masing sebelum berperang melawan penjajah. Dia menjadi komandan dalam kelompoknya untuk merebut kemerdekaan.




TUGAS KAJIAN PUISI = 2 (smtr 3) PBSI


 Tugas
Kajian Puisi






Nama   : Eka Rahmady Hardianto
NIM    : AAB 109083







Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangkaraya


Kebun Binatang
Karya: Sitor Situmorang
Kembang, boneka dan kehidupan.
Kembang, boneka dan kerinduan.
Si adik ini ingin teman.
Si anak ini punya ketakutan.

Hari-hari kemarin.
Punya keinginan.
Berumah ufuk, ombak menggulung.

Hari-hari kandungan.
Tolak keisengan.
Ramai-ramai di kebun binatang.

Kembang, boneka dan kehidupan.
Kembang dan kerinduan.
Si adik ini ingin teman.
Boneka ini punya kesayuan.

Hari-hari datang.
Hari kembang di kebun binatang.
Hari bersenang.
Pecah dalam balonan

Kembang, boneka dan kehidupan.
Kembang dan kerinduan.
Si adik ini ingin teman.
Boneka ini punya kesayuan.









Petunjuk Keenam
Usut siapa yang di maksud kata ganti yang ada dan siapa yang mengucapkan kalimat yang ada di dalam tanda kutip (jika ditemukan di dalam sebuah puisi). Dalam puisi di atas kalimat yang bertanda tidak ditemukan.
            Dalam puisi tersebut ada satu kata ganti orang kedua yang terdapat pada sajak bait pertama larik ketiga dan keempat: /Si adik ini ingin teman/ dan Si anak ini punya ketakutan. Dalam frase /Si anak ini/, melihat konteks (hubungan) kalimat, maka frase tersebut sama dengan /Si adek ini/. Dalam komteks ini, kata /Si/ tersebut menunjuk seorang anak kecil yang membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Keinginan seorang anak kecil, menginginkan adanya hiburan dan teman bermain.
Petunjuk Ketujuh
            Antara satu unit dengan unit yang lain (larik dengan larik yang lain) di dalam puisi tersebut, membentuk satu kesatuan (keutuhan makna). Menemukan pertalian makna antara unit tersebut.
            Pertalian makna biasanya ditentukan oleh (.) titik, (,) koma, pemakaian huruf kapital ataupun huruf kecil, dan penggunaan kata penghubung (seperti dan, serta, juga, dan kata-kata penghubung yang lainnya). Larik sesudah titik (.) lebih berhubungan makna dengan larik sesudahnya. Demikian juga dengan larik yang dimulai dengan huruf kapital, lebih berhubungan makna dengan larik sebelumnya. Demikian juga dengan larik yang dimulai dengan huruf kecil.
            Melihat pemakaian tanda titik (.) dan koma (,) dengan pemakaian huruf kapital ataupun huruf kecil di dalam puisi tersebut ada yang tiga larik dalam satu bait dan ada empat baris dalam satu bait sebanyak enam bait dalam 22 baris. Dalam satu bait tersebut membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Semua unit-unit tersebut kemudian membentuk makna keseluruhan.
Petunjuk Kedelapan  
            Mencari dan mengejar makna yang tersembunyi dalam puisi! Sebuah puisi yang baik selalu punya makna tambahan dari apa yang tersurat. Makna tambahan ini hanya akan bisa didapatkan sesudah membaca dan memahami puisi. Dengan cara merenung, melalui proses konsentrasi dan intensifikasi.
            Makna yang tersembunyi dalam puisi di atas bahwa ‘Kebun Binatang’ merupakan sebuah tempat  wisata yang menyuguhkan berbagai pemandangan berupa binatang-binatang sebagai objek untuk dinikmati oleh pengunjung. Dengan kata lain pengunjung akan memperoleh kesenangan dan pemandangan yang indah. Dalam puisi bait pertama larik pertama dan kedua.

 /Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang, boneka dan kerinduan./
Mengandung arti bahwa ank merupakan hasil dari pertalian cinta dari kedua orang tuanya dan tentunya diharapkan oleh orang tuanya. Keluargan tersebut telah mempunyai seorang anak dan menginginkan kehadiran anak kedua.
/Si adik ini ingin teman./
/Si anak ini punya ketakutan./

Larik ketiga dan keempat, membicarakan tentang anak pertama yang juga mengharapkan teman, tetapi hati anak tersebut takut jika perhatian orang tuanya kelak berkurang terhadap dirinya.
/Hari-hari kemarin./
/Punya keinginan./
/Berumah ufuk, ombak menggulung./
            Bait kedua membicarakan tentang kerinduan dan harapan yang dinanti-nanti siang dan malam.
/Hari-hari kandungan./
/Tolak keisengan./
/Ramai-ramai di kebun binatang./
Bait ketiga membicarakan keluarga kecil tersebut mencari kesenangan dengan mengunjungi kebun binatang. Hampir setiap hari untuk mencari kesenangan dan kegembiraan antar keluarga, agar hubungan keluarga semakin erat nantinya.
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Boneka ini punya kesayuan./
            Bait keempat membicarakan tentang harapan yang dinanti-natikan telah tiba, anak kedua darim keluarga kecil tersebut akhirnya hadit di tengah-tengah keluarga. Adek kecil tersebut mempunyai pengaruh yang besar bagi keluarga. Keluarga kecil tersebut bahagia dengan kehadiranya.
/Hari-hari datang./
/Hari kembang di kebun binatang./
/Hari bersenang./
/Pecah dalam balonan./
            Bait kelima membicarakan tentang kebahagiaan datang kembali keluarga kecil tersebut kembali lagi pergi ke kebun binatang dengan bersuka ria kegembiraan menyelimuti keluarga tersebut.
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Boneka ini punya kesayuan./
            Bait keenam membicarakan tentang anak merupakan anugrah dari Allah yang wajib dijaga dan dipelihara oleh orang tua. Orang tua harus mampu membagi kasih sayang dan perhatian di antara anak-anaknya.

Pejunjuk Kesembilan
            Perhatikan corak sebuah sajak, karena sebuah puisi ada yang mementingkan unsur formal dan ada yang lebih mementingkan unsur puitis. Dalam puisi ‘Kebun Binatang’ mempunyai corak unsur formal, karena puisi tersebut penonjolan rima (perasaan bunyi), pola-pola larik (dengan jumlah suku kata relatif sama) dan baik. Puisi Sitor Situmorang termasuk dalam puisi yang berakar kepada puisi tradisional seperti (pantun, syair, gurindam dan lain-lain).   
/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang, boneka dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Si anak ini punya ketakutan./


/Kembang, boneka dan kehidupan./
/Kembang dan kerinduan./
/Si adik ini ingin teman./
/Boneka ini punya kesayuan./

Puisi tersebut di atas dapat kita lihat struktur pola-pola dalam satu bait dan jumlah suku kata relatif sama berpola (n,n,n,n,) di akhir kalimat.

Petunjuk Kesepuluh
            Mengembalikan tafsiran (interprestasi) sebuah puisi harus bisa dikembalikan dalam kepada teks. Dengan arti kata, setiap tapsiran harus berdasarkan teks. Puisi ‘Kebun Binatang’ Sitor Situmorang, misalnya dikatakan di situ dalam bait ketiga larik ketiga
/Ramai-ramai di kebun binatang./
Mengandung arti bahwa kebun binatang merupakan sebagai sarana untuk menjalin keutuhan dan kekerabatan agar terjaga dengan baik, untuk menjalin kasih saying antara anggota keluarga agar tali silaturahmi terjaga dengan baik.





           









10 Mei 2011

makalah telaah kurikulum dan buku teks bahasa indonesia


KATA PENGANTAR
   
    Puji Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat dan Rahmat-Nyalah Saya dapat manyusun makalah mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa Indonesia.
    Makalah ini merupakan tugas individu yang wajib dibuat oleh setiap mahasiswa, yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah.
    Semoga dengan di susunya makalah saya ini, dapat memberi pengetahuan atau wawasan kita. Tentang menganalisis mata kuliah yang ditawarakan dalam pendidikan bahasa dan sastra indonesia.
    Saya meyadari makalah yang di susun ini, jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat menjadi lebih baik nantinya.




Palangkaraya,........April 2011
Penyusun


Eka Rahmady Hardianto









DAFTAR ISI

            Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I      PENDAHULUAN................................................................................ 3           
A.    Latar belakang................................................................................. 3
B.     Tujuan pembahasan.......................................................................... 3

BAB II     PEMBAHASAN................................................................................... 4           
                   A. Kurikulum PBSI……………………………………………......... 4
                   B. Tabel Kurikulum Mata Kuliah..................................................        5           
                   C. Hasil Analisis SWOT....................................................................... 8
                  


BAB III   PENUTUP.......................................................................................... 10
A.    Simpulan .................................................................................. .... 10
B.     Daftar Pustaka………………………………………………...                     10












BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dibuka sejak tahun 1984 dengan Diploma II dan III, di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangkaraya. Selanjutnya, pada tanggal 10 Mei 1993, Dirjen Dikti Depdikbud meresmikan pembukaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.  Berdasarkan analisis kebutuhan guru sekolah menengah di Provinsi Kalimantan Tengah, sejak tahun 1993/1994 program studi ini tidak lagi menerima mahasiswa jenjang diploma dan mulai menerima mahasiswa jenjang S-1.
Lima tahun terakhir ini, perkembangan Program Studi PBSI praktis mengalami kemandekan. Hal itu ditunjukkan dengan fenomena berikut ini: (1) Kurikulum masih didasarkan pada kurikulum tahun 1994 yang hanya direvisi sedikit saja, dan sekarang sedang diusahakan dengan kurikulum 2004, selanjutnya 2006; (2) pada tahun 2001 peringkat kreditasi masih tetap C, pada tahun 2008 naik menjadi B; (3) tingkat pendidikan staf pengajar masih dominan S-1, hanya bertambah satu orang berpendidikan S-3 pada tahun 2005, dan dua orang S-2 pada tahun 2007, lima orang staf masih menempuh pendidikan S-2; (4) Fasilitas belajar mengajar relatif tidak ada perubahan atau penambahan media pembelajaran; dan (5) kerja sama dengan institusi luar masih terbatas. Pada tahun 2010 ini, Program Studi PBSI memiliki 380 mahasiswa dengan staf pengajar berjumlah 17 orang ditambah satu orang dosen luar bias      

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut .
A. Mengetahui tentang kurikulum PBSI?
B.  Bagaimana menganalisis kurikulum berdasarkan tabel mata kuliah yang ditawarkan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan analisis SWOT,

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan di dalam makalah ini diantaranya adalah agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan SWOT dan dapat mengetahui kelemahan maupun kekuatan dalam kurikulum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum PBSI
Kurikulum yang digunakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengikuti struktur program Kuliah Nasional tahun 1992. System pembelajaran pada Program Studi Pendidikan bahsa dan Sastra Indonesia (PBSI) di atur dengan kurikulum. Struktur Program Kurikulum tersebut terdiri atas Program Kewenangan Utama terdiri atas (1) Matakuliah Umum (12 SKS), (2) Matakuliah Dasar Kependidikan (12 SKS), (3) Matakuliah Keahlian I, termasuk di dalamnya matakuliah pilihan dan skripsi (107 SKS), dan (4) Matakuliah Keahlian II (17 SKS). Seorang mahasiswa dikatakan lulus dari program sarjana jika sudah menempuh 149 SKS. Program Kewenangan Tambahan terdiri atas satu program pilihan yaitu Paket Khusus Pendidikan Drama/Teater. Di samping kurikulum inti yang merupkan kurikulum nasional, juga dimasukkan muatan local yang meliputi mata kuliah Bahasa dayak Ngaju dan Sastra Nusantara yang penekanannya pada sastra-sastra daerah yang terdapat di Kalimantan tengah. Kurikulum ini digunakan mulai tahun 2000 sampai sekarang.
Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan Program Studi PBSI tidak hanya bekerja sebagai guru bahasa Indonesia, melainkan banyak juga yang bekerja sebagai wartawan, penelitian, dan seniman, maka diperlukan penyempurnaan kurikulum agar dapat memberikan bekal kepada mahasiswa mewujudkan mereka. Oleh karena itu diperlukan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari strength, weakness, opportunity, dan threat atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.
a.    Kekuatan merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalam/internal.
b.   Kelemahan merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalam/internal.
c.    Kesempatan/peluang merupakan hal positif yang sifatnya dari luar/eksternal.
d.   Ancaman merupakan hal negatif yang sifatnyya dari luar/eksternal.

B.  Tabel Kurikulum Mata Kuliah
Berikut ini adalah proporsi kurikulum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

a.   KELOMPOK MATA KULIAH UMUM
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIKU 1001
Pendidikan Agama
2
2
2
KIKU 1002
Pendidikan Pancasila
2
2
3
KIKU 1003
Pendidikan Kewiraan
2
2
4
KIKP 1001
Ilmu Sosial Dasar
2
2
5
KIKP 1002
Ilmu Alamiah Dasar
2
2
6
KIKP 1003
Bahasa Inggris
2
2


JUMLAH
12

b.   KELOMPOK MATA KULIAH DASAR KEAHLIAN (MKDK)
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIKK 1001
Pengantar Pendidikan
3
3
2
KIKK 1002
Perkembangan Peserta Didik
2
2
3
KIKK 1003
Belajar dan Pembelajaran
4
4
4
KIKK 1004
Profesi Kependidikan
4
4


JUMLAH
13

c.    KELOMPOK MATA KULIAH KEAHLIAN I (MKK I)
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIAB 1001
Linguistik Umum
3
3
2
KIAB 1002
Fonologi Bahasa Indonesia
3
3
3
KIAB 1003
Morfologi Bahasa Indonesia
3
4
4
KIAB 1004
Sintaksis Bahasa Indonesia
3
4
5
KIAB 1005
Sematik Bahasa Indonesia
3
4
6
KIAB 1006
Analisis Wacana Bahasa Indonesia
3
4
7
KIAB 1007
Sosiolinguistik
2
2
8
KIAB 1008
Psikolinguistik
2
2
9
KIAB 1009
Pragmatik
2
2
10
KIAB 1010
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
3
3
11
KIAB 1011
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia
2
2
12
KIAB 1012
Sejarah Sastra
2
  2
13
KIAB 1013
Teori Sastra
3
4
14
KIAB 1014
Kajian Puisi
3
4
15
KIAB 1015
Kajian Prosa
3
4
16
KIAB 1016
Kajian Drama
3
4
17
KIAB 1017
Bahasa Arab*
2
2
18
KIAB 1018
Bahasa Dayak Ngaju*
2
2
19
KIAB 1019
Retorika
2
2
20
KIAB 1020
Menyimak
2
2
21
KIAB 1021
Membaca
2
2
22
KIAB 1022
Membaca Lanjut
3
4
23
KIAB 1023
Berbicara
3
3
24
KIAB 1024
Berbicara Lanjut
3
4
25
KIAB 1025
Menulis
3
4
26
KIAB 1026
Penulisan Karya Ilmiah
3
3
27
KIAB 1027
Penulisan Kreatif Sastra
3
3
28
KIAB 1028
Teori Drama/Teater
2
2
29
KIAB 1029
Telaah Naskah Drama
2
2
30
KIAB 1030
Latihan Pemeranan
4
4
31
KIAB 1031
Pementasan Drama/Teater
3
6
32
KIAB 1032
Apresiasi Drama Teater
3
4
33
KIAB 1033
Metodologi Peneliatian I
2
2
34
KIAB 1034
Metodologi Penelitian II
3
4
35
KIAB 1035
Seminar
3
4
36
KIAB 1036
Pengembangan Buku Ajar
2
3
37
KIAB 1037
Linguistik Historis Komparatif
2
2
38
KIAB 1038
Sastra Nusantara
2
2
39
KIAB 1039
Tata Bahasa Pendidikan
2
2
40
KIAB 1040
Ilmu Perpustakaan
2
2
41
KIAB 1041
Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
4
3
42
KIAB 1042
Kuliah Kerja Nyata
4
4
43
KIAB 1043
Skripsi
4



JUMLAH
107

d.   KELOMPOK MATA KULIAH KEAHLIAN II (MKK II)
No.
Kode MK
NAMA MATA KULIAH
SKS
JS
1
KIAB 1044
Teori  Belajar Bahasa
2
2
2
KIAB 1045
Telaah Kurikulum dan Buku Teks
2
2
3
KIAB 1046
Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia
3
3
4
KIAB 1047
Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia
2
2
5
KIAB 1048
Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia
3
3
6
KIAB 1049
PPL I
1
2
7
KIAB 10450
PPL II
3



JUMLAH
17



Catatan: beban studi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 149 SKS dengan rincian sebagai berikut.
MKU              = 12 SKS
MKDK           = 13 SKS
MKK I            = 107 SKS
MKK II          = 17 SKS
*Bahasa bantu pilih 2 SKS
**Mata kuliah pilihan wajib mengambil 6 SKS


C.  Hasil Analisis SWOT

A.    S = Strength (Kekuatan)
Jika dilihat dari segi kekuatanya. Bahasa indonesia sangat memberikan manfaat yang sangat besar. Bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu diantara bahasa-bahasa lain atau bahasa daerah.
Bahasa indonesia didetapkan sebagai mata pelajaran yang harus di tempuh oleh siswa dari berbagai tingkatan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA maupun dalam perkuliahan di perguruan tinggi.
Didalam mata kuliah di perguruan tinggi. Belajar bahasa indonesia lebih meningkat di bandingkan dalam tingkat SMA.
Diharapkan mahasiswa nantinya mampu memperoleh pengajaran bahasa yang lebih baik dan mampu menerapkannya pada anak peserta didik nantinya.

B.     W = Weakness (Kelemahan)
Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam proses perkuliahan. Mahasiswa cenderung lebih banyak dari sebagian mahasiswa yang tidak serius dalam mengikuti perkuliahan. Akibatnya hasil akhir yang di peroleh kurang memuaskan dalam ujian akhir semester. Mahasiswa tidak akan memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang bahasa indonesia jika hal tersebut terus terjadi.
Dalam bidang morfologi, bahasa daerah menghambat mahasiswa pada mata kuliah pelafalan. Karana perbedaan lafal bahasa daerah dengan lafal bahasa indonesia yang sangat berbeda itu, mahasiswa kesulitan dalam pengucapannya dampaknya kalimat-kalimat yang di tuturkan tidak sesuai dengan bahasa indonesia yang baik dan benar.

C.    O = Oppurtunity (Kesempatan)
Dalam studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, kesempatan untuk menjadi guru sangat besar, karena guru bahasa indonesia sampai saat ini masih dibutuhkan oleh sekolah-sekolah di daerah. Sebab bahasa indonesia mempunyai kedudukan yang tinggi, dalam masyarakat maupun negara sampai saat ini. Kesempatan itu dapat didapat, jika dalam proses balajar bahasa indonesia mahasiswa dapat sungguh-sungguh dan serius dalam mengikuti perkuliahan.

D.    T = Threatment (Ancaman/Tantangan)
Ancaman yang dihadapi seperti dampak globalisasi. Bahasa-bahasa dan istilah-istilah baru akan muncul dari bahasa asing. Tentunya bahasa-bahasa asing tersebut harus dikaji atau di saring terlebih dahulu, Sebelum digunakan dalam bahasa indonesia. Yang harus di perhatikan adalah dalam aspek intonasi dan arti agar nantinya tidak menimbulkan persepsi yang salah dalam masyarakat.









BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Bahasa merupakan alat untuk mencapai berbagai tujuan dan menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan nyata. Bahasa dipandang sebagai alat yang efektif untuk menciptakan peserta didik yang tangguh dan kompetitif. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa seharusnya bukan bertujuan untuk mengajarkan pengetahuan tentang bahasa, tetapi mengajarkan kemampuan melaksanakan berbagai tindakan dengan menggunakan bahasa sebagai alat utamanya, dalam rangka melaksanakan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar. Mata kuliah yang terdapat pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sudah mencakup semua bidang contohnya terdapat mata kuliah umum dan mata kuliah dasar keahlian. Mata kuliah keahlian sudah mencakup keseleruhan pendukung maupun penunjang mata kuliah satu dan yang lainnya dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar dari berbagai unsur kebahasaan. Bahasa daerah yang menjadi pengaruh terhadap suksesnya pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri dapat kita atasi apabila ada kesadaran terhadap tanggungjawab kita dalam menempatkan diri dimana saat harus menggunakan bahasa daerah maupun bahasa Indonesia. Sehingga pengaruh bahasa daerah dengan sendirinya dapat teratasi.

B.  DAFTAR PUSTAKA
2009. Buku Panduan Akademik Universitas Palangkaraya. Universitas Palangkaraya.




Postingan Unggulan

Memahami Makna Halal Bihalal (Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri)

Memahami Makna Halal Bihalal:  "Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri" Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl...