Postingan
Pembelajaran Berdiferensiasi : Manfaat, Tantangan, dan Langkah Penerapan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang semakin populer dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh guru maupun orang tua yang semakin menyadari bahwa perbedaan kebutuhan antara satu siswa dengan siswa lainnya, merupakan hal penting yang tidak boleh disepelekan. Mereka juga menyadari pentingnya memberikan pembelajaran yang sesuai dengan preferensi belajar masing-masing siswa agar siswa dapat mencapai potensi terbaiknya. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, setiap siswa dilihat sebagai sosok yang unik dan memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah tidak disamaratakan begitu saja. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian pembelajaran berdiferensiasi, manfaat, tantangan, serta langkah penerapan yang bisa dilakukan oleh guru dan sekolah. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membantu siswa untuk mencapai potensi belajar m
ASAL USUL SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL IKA
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
ASAL USUL SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL IKA Konsep Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Kitab Kakawin Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Kitab Sutasoma disusun oleh Mpu Tantular pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, yang membawa Majapahit pada puncak kejayaannya. Mpu Tantular adalah penyair terkemuka dalam sastra Jawa klasik abad ke-14. Ia mengarang ‘Kakawin Sutasoma’ yang menjadi salah satu ekspresi kebudayaan Indonesia. Satu bait di antara ratusan pupuh di dalam kitab itu merupakan sumber kalimat ‘Bineka Tunggal Ika’. Kalimat yang akhirnya menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bait yang mengandung semboyan ini terdapat dalam Kakawin Sutasoma bagian 139, yang dinyanyikan oleh Patih Gajah Mada. Bait ini menyatakan semangat persatuan dalam keberagaman, menekankan bahwa walaupun berbeda, semua tetap satu. Berikut bunyi kutipan bait Kitab Sutasoma yang memuat frasa Bhinneka Tunggal Ika. “Rwaneka dhatu winuwus wara Buddha Wiswa, bhineki rakwa ring a
Memahami Makna Halal Bihalal (Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri)
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Memahami Makna Halal Bihalal: "Pesan Kebaikan dan Keharmonisan dalam Tradisi Idul Fitri" Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl/kqRT4inYdiuGiFbc7 Setiap tahun, ketika datangnya Hari Raya Idul Fitri, umat Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan spiritual setelah menjalani bulan suci Ramadan. Di Indonesia, momen ini tak hanya dirayakan dengan salat dan kegiatan keagamaan, tapi juga dengan tradisi sosial yang kaya makna, yang dikenal sebagai Halal Bihalal. Makna dan pesan yang terkandung di dalamnya tercermin dalam ajaran Al-Quran dan Hadis Nabi. Makna Halal Bihalal dalam Islam Halal Bihalal adalah tradisi di mana umat Muslim bertemu setelah Idul Fitri untuk saling memaafkan, menyambung kembali tali silaturahmi, dan membuka lembaran baru dalam hubungan antar sesama. Namun, tradisi ini bukan sekadar pertemuan sosial biasa; ia memiliki makna yang dalam sesuai dengan ajaran Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Hujurat (49:11): *"Wahai orang-orang ya
Asal usul Tradisi Takbiran dalam Masyarakat Indonesia
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Tradisi Takbiran dalam Masyarakat Indonesia Sumber Gambar : https://images.app.goo.gl/iEiafbxPJ5mj23p77 Di tengah gejolak dunia modern, ada tradisi kuno yang masih tetap hidup dan bersemangat di kalangan masyarakat Indonesia: Takbiran. Setiap kali Hari Raya Idul Fitri menjelang, suara merdu takbir menggema di udara, menggetarkan hati setiap pendengarnya. Takbiran bukan hanya sekedar ritual keagamaan, tetapi juga simbol kebersamaan, kegembiraan, dan penghormatan terhadap tradisi. Asal Usul dan Makna Takbiran Takbiran berasal dari kata "takbir", yang secara harfiah berarti mengucapkan "Allahu Akbar" atau "Allah Maha Besar". Tradisi Takbiran telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia, dimulai dari masa penjajahan Islam di Nusantara. Saat itu, para ulama dan pemimpin agama menggunakan takbir sebagai cara untuk mengajak umat Muslim mengingat Allah dan memperkuat keimanan. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi Takbiran berkembang menjadi lebih dari
Skenario Lolos Timnas Indonesia WC 2026
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Ini yang harus di lalui indonesia agar bisa lolos wc 2026 2 Tim teratas di Ronde 2 ini akan lolos Ronde 3. Kemudian untuk Ronde 3 nantinya diikuti oleh 18 tim yang merupakan juara dan runner-up grup dari 9 grup yang telah lolos dari Ronde 2. 18 tim yang lolos tersebut akan dibagi dalam tiga grup di Ronde 3. Pada Ronde 3, masing-masing juara dan runner up grup otomatis lolos ke Piala Dunia 2026. Sedangkan 6 tim yang menduduki peringkat 3 dan 4 tiap grup di Ronde 3 akan bermain lagi di Ronde 4. Peringkat 5 dan 6 dari Ronde 3 sudah pasti tereliminasi. Tim yang bermain di Ronde 4 (6 tim) akan dibagi lagi dalam 2 grup yang diisi masing-masing 3 tim dan akan bermain dengan format setengah kompetisi di tempat netral. Dua tim juara Grup di Ronde 4 lolos ke Piala Dunia 2026. Sedangkan dua tim runner-up grup di putaran keempat akan saling berhadapan dengan format 2 leg. Pemenang dari duel ini akan mendapatkan kesempatan berlaga di playoff antar benua merebut tiket terakhir ke putaran final Piala
Mengapa Puasa Membantu Menahan Ucapan, Perilaku, dan Pikiran yang Buruk
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Puasa merupakan sebuah praktik spiritual yang memiliki dampak yang mendalam tidak hanya pada dimensi fisik, tetapi juga pada dimensi spiritual dan mental seseorang. Salah satu aspek penting dari puasa adalah kemampuannya untuk membantu seseorang menahan diri dari perilaku, ucapan, dan pikiran yang buruk. Mari kita telaah lebih dalam mengenai hal ini. 1. Puasa Menahan Ucapan yang Jelek Puasa memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kontrol diri seseorang, termasuk dalam hal menahan ucapan yang tidak baik. Ketika seseorang berpuasa, ia diharuskan menahan diri dari hal-hal yang mungkin mengganggu, termasuk ucapan yang tidak baik. Puasa mengajarkan untuk mengendalikan lidah dan menghindari kata-kata yang menyakitkan atau bernada negatif. Contoh dari puasa menahan ucapan yang jelek adalah ketika seseorang dalam keadaan lapar dan haus selama puasa, namun ia tetap menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar atau menyakitkan kepada orang lain. Ini menunjukkan kontrol diri yang kuat dan